Efek Lockdown, Back to Nature Memotret Kupu-kupu

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ya, salah satu efek lockdown BPG akhirnya bisa kembali memotret kupu-kupu.

Lho, apa pasal?

Ya, karena Hp kami hanya satu, dipakai bundanya anakku kerja. So, selama liburan ‘terpaksa’ ini, BPG bisa memakainya barang 1 jam.

Hasilnya tidak ada jenis baru yang tertangkap kamera Hp. Semua kupu-kupu yang BPG temui sudah diarsip sebelumnya. Beberapa jenis kupu-kupu seperti Appias sp., Catopsila sp., dan Acraea sp. masih banyak populasinya. Begitu juga dengan genus-genus dari Skippers. Sedangkan yang dijumpai hanya 1 – 2 ekor dari genus Euploea sp., Eurema sp.,  Graphium sp., Junonia sp., Neptis sp., Kupu Cupid, dan lain-lain.

Hipolimnas sp. merupakan genus yang berada di tengah-tengah keduanya dengan rentang 3 – 5 ekor (pada waktu kunjungan).

Dan di kawasan BPG, Bidens pilosa tetap terfavorit sebagai bunga pengundang kupu-kupu kelas Diva 🙂

Tetap pake masker, meski kain bekas hehehe
tetap terfavorit puluhan genus kupu-kupu

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Spalgis epius, Kupu-kupu Karnivora

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mungkin kita mengira ya kalau fase ulat/larva dari kupu-kupu (termasuk juga Ngengat dan Skipper) memakan dedaunan (herbivora). Pengiraan seperti ini memang tidaklah salah karena memang hampir semua ulat memakan dedaunan.

Hampir? Berarti ada beberapa yang tidak ya?

Yap benar. Beberapa jenis kupu-kupu fase ulatnya tidak memakan dedaunan, tetapi bersifat carnivora. Salah satu di antaranya adalah ulat dari kupu-kupu Spalgis atau yang dikenal dengan sebutan Apefly. Disebut demikian karena corak pada pupa/kepompongnya seperti muka monyet Rhesus. Monyet rhesus (Macaca mulatta) atau Macaque Rhesus, adalah salah satu spesies monyet Dunia Lama yang paling terkenal. Selain itu genus ini juga dikenal sebagai Hemipterophagous butterfly, artinya pemakan serangga (genus) Hemiptera (sejenis kepik atau kutu/bug). Larva dan fase imago dari genus ini memakan larva genus Hemiptera.

Jadi kalau Anda memiliki perkebunan kopi, jeruk, jambu biji, mangga, sayur-sayuran, atau tanaman hias janganlah diusir kupu-kupu ini dari kebun Anda, karena dapat dijadikan sebagai biokontrol hama tanaman berbagai macam jenis mealy bug.

Bagaimana wujud dari ulat dan juga makannya yang sangat rakus dapat kita lihat di video link berikut.

Dari video tersebut dapat kita lihat bahwa ulat dari genus Spalgis juga memiliki kelebihan berkamuflase mirip seperti makanan/mangsanya, yakni larva kutu putih/kutu kebul (mealy bug). Dengan kamuflase seperti ini para kumbang tidak akan curiga terhadap pemangsa anak-anak mereka dan akan tetap meletakkan telur-telurnya di tempat itu. Dan ini merupakan keuntungan tersendiri bagi larva Spalgis karena tentu saja cadangan makanannya akan bertambah banyak.

Nama Binomial:

Spalgis epius strigatus (jantan/male), Family : Lycaenidae, Subfamily : Miletinae, Tribe : Miletini

Subspecies:

  • dilama
  • epius.
  • fangola
  • nubilus
  • pharnus
  • semperi
  • strigatus
  • substrigata
  • titius

Diskripsi:

Tidak banyak yang dapat dipelajari karena keterbatasan gambar/foto dan pengamatan.

Keunikan lainnya:

Fase imago/dewasa sering dijumpai bersimbiosis atau berasosiasi dengan semut untuk sama-sama memakan hama/parasit seperti aphids (kutu daun), coccids (kepik), psyllids (kutu loncat) atau membracids/Treehopper (serangga bertanduk, salah satunya dikenal sebagai wereng).

Spesies Carnivora Lainnya:

Genus Allotinus dan Taraka. Larva dan kupu-kupu dari kedua genus ini juga bersifat carnivora, dengan memangsa dari genus Hemiptera juga.

Persebaran:

Terdapat 7 spesies dalam genus Spalgi. 3 berada di benua Afrika, 1 endemik Papua New Guinea, 1 endemik Philippina, dan 2 spesies yakni baiongus dan epius tersebar di India. Namun data ini rupanya harus diperbaharui, karena spesies epius juga ditemukan di Indonesia.

Habitat:

Hutan hujan dan hutan lembab pada ketinggian 100 – 500 mdpl.

Populasi:

BPG hanya sekali saja menemui kupu-kupu jenis ini.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Melanitis leda leda, Kupu-kupu Ilalang Leda

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2
Kupu-kupu ini suka menampakkan kecantikannya pada sore hari. Kalau tempat tinggal kita relatif dekat dengan area persawahan atau rerumputan, mereka biasanya datang ke rumah kita karena tertarik dengan cahaya lampu. Kupu-kupu yang saya ambil gambarnya ini salah satunya, datang setelah adzan Maghrib kemudian
nemplok (hinggap) pada rangka atap. Biasanya lebih suka hinggap pada atap atau terkadang terjebak di sekitar jendela.

Nama internasionalnya Common Evening Brown Butterfly yang pernah menyandang nama latin sebagai Cyllo helena, Cyllo obsoleta, Melanitis ismene, Papilio leda, Papilio solandra, Melanitis[sic] barnardi dari Familia Nymphalidae yang memiliki ciri warna mayoritas coklat dengan kaki berambut seperti sikat. Ada yang menyebutnya Kupu-kupu Ilalang. Tidak terlalu suka terbang. Beberapa meter saja sudah hinggap pada tenggeran. Namun ada yang melihat kupu-kupu ini ada di lantai 16 pada sebuah gedung. Lebih menyukai tempat berbasah seperti sawah padi atau area setengah teduh seperti kebun yang terdapat tanaman bambu atau palm.

Selain tidak begitu suka akan cahaya yang terang, ulat-ulatnya memang memakan daun bambu, palm, atau rerumputan (termasuk padi, jagung, tebu). Beberapa jenis tanaman inang (caterpillar’s foods) yang telah dicatat antara lain Alang-alang / Blady Grass (Imperata sp.); Apluda mutica; Apluda mutica; Andropogon sp.; Bambu (Bambusa sp.); Brachiaria mutica, Cynodon sp.; Capillipedium parviflorum, rumput jampang / Digitaria sp., Digitaria cruciata; Microstegium ciliatum; Padi /Oryza sativa; Rumput Pahit (Paspalum sp.): Rumput Australia /Paspalum dilatum, Rumput Pahit /Paspalum compressum, Jukut Pahit / Paspalum conjugatum; Rottboellia cochinchinensis; Buffalo Grass /Rumput Kebo?/Stenotaphrum secundatum; Setaria sulcata; Shorgum verticilliflorum; milet (Oplismenus compositus, Panicum sp. (Guinea Grass/Panicum maximum), Eleusine indica), dan tebu/Sugar Cane (Saccarum officinarum) yang notabene juga merupakan tanaman inang mayoritas familia Nymphalidae.

3

Rentang sayapnya relatif besar sekitar 8 cm-an. Jumlah ring pada sayap sekitar 7 – 10 buah. Memiliki dua tampilan yang berbeda. Saat musim kemarau warna sayap coklat kemerahan atau coklat terbakar, sedangkan musim penghujan coklat cenderung abu-abu atau coklat buram seperti pada gambar post ini. Banyak yang mengatakan bukan termasuk kupu-kupu menarik, karena warnanya dominan coklat dan abu-abu, warna-warna yang tidak atraktif, sama seperti mayoritas member familia Nymphalidae lainnya. Namun bagaimanapun tetap tergolong sebagai kupu-kupu yang cantik. Dan lagian, warna-warna tersebut merupakan salah satu alat pertahanan diri karena dapat tersamar/berbaur dengan latar belakang daun-daun kering atau seresahan atau dengan ranting-ranting/dahan yang berwarna coklat.

Karena bukan tipe kupu-kupu area terbuka, mereka mencari nektar pada bunga-bunga yang tumbuh di dekat habitatnya, seperti Ajeran, Lantana, Tridax Daisy, dan lain-lain. Biasanya berkumpul di sekitar buah busuk, lumpur, atau kotoran dan menghisap cairan-cairan mineralnya. Pada siang hari lebih banyak sembunyi di antara rumpun-rumpun semak/padi. Sesekali terlihat terbang untuk berpindah tempat tenggeran. Biasanya menampakkan diri menjelang petang atau subuh hingga matahari semakin naik.

Betina abdomennya lebih gendut dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibanding jantannya.

## Persebaran / Spread ##

Melanitis leda tersebar di Kepulauan Pasifik, sebagian wilayah Inggris dan Irlandia, Riu Kiu, Australia, Afrika tropis, Madagaskar, dan benua Asia.

## Sub Species ##

1Melanitis leda sumbana – Soemba

Melanitis leda leda – Indo-China, Afrika, Sri Lanka, India, Yunnan, Tiongkok, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara (Lesser Sunda Islands), Kalimantan, Philipina, Tanahjampea (Kamboja?), Kalao, Kepulauan Christmas – (sinonim: Papilio mycena, Melanitis determinata, Cyllo helena, Melanitis leda fulvescens, Melanitis ismene var. determinata, Melanitis leda helena)

Melanitis leda bernardi – Australia

Melanitis leda solandra

Melanitis leda simessa – Jawa, Bali

Melanitis leda celebicolaSulawesi, Sangihe, Banggai

Melanitis leda bankia – Northern Territory, Cape York – Port Macquarie, Ambon, Serang (sinonim: Papilio bankia atau Papilio banksia)

Melanitis leda desperataTimor, Wetar

Melanitis leda bouruanaBuru

Melanitis leda moluccarumBachan, Halmahera, Obi

Melanitis leda offakaWaigeu (Papua)

Melanitis leda angulataBiak

Melanitis leda destitans – Papua New Guinea

Melanitis leda kiriwinaeKiriwina

Melanitis leda dominansIrlandia Baru, Duke of York I., Inggris, Kepulauan Bismarck

Melanitis leda salomonisSolomons

Melanitis leda palliataPalau

Melanitis leda levunaFiji (Viti Levu)

Melanitis leda ismeneYunnan (Tiongkok), Sri Lanka (sinonim: Papilio ismene, Melanitis ismene)

Melanitis leda africanaTransvaal, Rhodesia, Mozambique, Matabeland

Melanitis leda africana f. zitenides

Melanitis leda fulvescens

Melanitis leda var. xantophthalmus – Palawan (kupu-kupu ini memiliki variasi ciri-ciri yang berbeda dengan keumuman Melanitis leda)

4

3

Thanks to: http://ftp.funet.fi/

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Euthalia aconthea aconthea, si Kupu-kupu Batik Keraton

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

== English Version ==

5The foods of Common Baron Butterfly’s caterpillar are mango, cashew and Scurrula sp. leaves. The green color of body its advantage to camouflage. Green hairs on the body be dim and visible its have toxic for the predators. But not effect for many wasps. If we saw the caterpillars color, maybe we never guess if the color of butterfly is brown. The butterfly has green citrus probocis and brown eyes.

In Indonesia, the Common Baron Butterfly called Kupu-kupu Mangga or its mean Mango Butterfly. But I like to call them Kupu-kupu Batik Keraton. Why? Because, I think unification the colors on body and wing patterns like batik from Java palace (keraton). We called jarik or jarit – a slayer with batik motif that is coiled on waist. Before, the users were the king, queen, prince/princess, and other palace persons. But now, all people can use batik, just not palace family.

Kupu-kupu Batik Keraton have normally population because the hostplants are overabundance. All members of Euthalia species (Barons, Counts, Duchesses, Earls, and Marquesses) walked on the ground very elegant like the previous barons, also all members of genus Tanaecia and Dophla. I think the actor agree to play role flamboyant is Pierce Brosnan.

We’ll find them on everywhere there are mango and other hostplants, e.g. garden, backyard, edge forest, plantation, and other places.

They are very like visit to the urban areas, wastelands or abandoned farmlands and other places to imbibe mineralised in moisture, dung, carrion and spoiled fruits. For us, its abhorrent food, but for them that’s like a pudding or a delicious food. They ate abhorrent food with enjoy and ravenous.

Euthalia aconthea have restrict distributed in India and many Asian countries only. Many races are endemic species. Euthalia aconthea aconthea found in Java. Habitats in rainforest, gardens and orchards where the foodplants were grown.

Note:

To other information, please continue reading in Indonesian version

4

== Tentang Genus Euthalia ==

kaki-sikatEuthalia artinya bunga/mekar (Yunani Kuno). Euthalia sp. termasuk dalam kelompok kupu-kupu berkaki sikat (familia Nymphaliadae). Di dunia internasional dikenal sebagai Kupu-kupu Baron. Mengidentifikasi kupu-kupu genus ini susahnya minta ampun. Banyak kemiripan dengan genus lain, sesama spesies, dan antar sub spesies. Puluhan blog sudah saya baca, membanding-bandingkan antara informasi satu dengan lainnya, gambar satu dengan lainnya ditambah gambar yang saya dapatkan. Namun tetap saja memusingkan. Alhamdulillah, semakin lama semakin juga saya mengerti tentang kupu-kupu ini, namun saya juga menyadari kalau kesalahan dalam ID nanti juga besar.

Genus Euthalia sendiri bersama genus Tanaecia (The Counts Butterflies) dan genus Dophla (The Dukes Butterflies), serta semua kupu-kupu yang memiliki nama Baron, Counts, Duchesses, Earls, dan Marquesses yang berpenampilan sangat mirip tersebut mempunyai kesamaan yakni sangat anggun bila berjalan pada permukaan tanah. Sayap mengembang lebar-lebar seakan-akan sedang mengangkat baju bawahnya atau selendang punggungnya. Anggun memang, seanggun (atau lebih tepatnya seflamboyan – bila disesuaikan dengan namanya) para baron atau tuan-tuan kaya dahulu, seperti Zorro atau bisa juga James Bond. Kalau saya boleh menganalogikan, Pierce Brosnanlah aktor yang cocok untuk peran-peran flamboyan.

Penyebarannya terbatas hanya meliputi sebagian wilayah Asia, yakni India, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Philipina, China Selatan dan Indonesia, yg meliputi pulau Sumatra, Kalimantan (Borneo), Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi. Hebatnya ada blog bule yang menjual kepompong-kepompong dari kupu-kupu tropis Asia ini, harganya pun tak mureeehhhh …

Ulat dari genus dan juga genus Tanaecia serta genus Dophla memakan daun mangga (Mangifera indica) sebagai pilihan utama. Karena itu di Indonesia umum disebut dengan Kupu-kupu Mangga. Namun mereka juga mempunyai variasi daun lainnya sebagai makanannya. Secara umum, foodplants dari Euthalia sp. antara lain Anacardiaceae, Asteraceae, Cucurbitaceae, Dipterocarpaceae, Ebenaceae, Euphorbiaceae, Fagaceae, Loranthaceae, Melastomataceae, Moraceae, Rosaceae, dan Sapindaceae.

Kamuflase ulatnya memang sempurna. Warna hijau ditambah bulu-bulu yang banyak serta bercabang-cabang yang juga berwarna hijau muda membuatnya sulit untuk dilihat keberadaannya oleh para predatornya. Beberapa jenis juga memiliki noktah-noktah berbagai warna. Kita mungkin nggak nyangka kalau ulat hijau tersebut saat dewasanya menjelma menjadi kupu-kupu berwarna coklat.

1

== Tentang Euthalia aconthea ==

Di dunia internasional dikenal sebagai Common Baron. Meski dikenal sebagai The Baron Butterflies, namun saya lebih sreg menyebutnya dengan Kupu-kupu Batik Keraton. Apa alasannya?

Alasan kesatu, tidak hanya kupu-kupu dari genus Euthalia saja yang menjadikan daun mangga sebagai makanan primer, namun juga ulat-ulat dari Genus Tanaecia (The Counts Butterflies) dan Genus Dophla (The Dukes Butterflies). Jadi nama kupu-kupu Mangga belumlah pas.

Alasan kedua, selain daun mangga, kupu-kupu ini juga memakan daun

Anacardium occidentale (Jambu Monyet/Jambu Mente), dan Scurrula sp. (Loranthaceae/benalu). Lagi-lagi nama kupu-kupu Mangga saya rasa masih belum pas.

Alasan ketiga, ada keluhan dari salah satu kontributor fobi mengenai minimnya nama-nama Indonesia pada flora dan fauna yang ada di negara kita ini. Karena itu sudah beberapa kali saya pun mencoba menulis nama dalam bahasa Indonesia dalam beberapa pos yang telah lalu, meski menurut saya juga masih kurang pas. Namun paling tidak saya telah memulai.

Alasan keempat, corak dan warna pada kupu-kupu ini mengingatkan saya dengan batik dari keraton yang memiliki desain mewah dan kupu-kupu ini memiliki warna dan desain yang menakjubkan. Warna coklatnya serupa dengan warna-warna batik tradisional tempoe doeloe. Corak sayapnya juga seperti pola batik dengan desain yang mewah. Perpaduan tersebut laksana jarit (selendang yang dililitkan di pinggang) yang dipakai para raja, ratu, pangeran, putri dan keluarga kerajaan-kerajaan Jawa. Jadi saya pun memberanikan diri menyebut kupu-kupu ini dengan nama Kupu-kupu Batik Keraton.

3Pola pada sayapnya sangat rapi dan beraturan. Sayap bagian dalam lebih kaya corak dan warna. Selain coklat gelap, ada coklat muda, coklat gradasi, semburat kehijauan, dan putih. Sungguh menurut saya kerapian pola tersebut seperti batik dengan desain yang mewah. Sayap luar warna coklatnya lebih terang dengan hiasan garis-garis zig-zag yang nampak jelas dan bersudut/berujung runcing yang terdiri dari tiga garis berbeda warna, mulai coklat kehitaman, coklat terang, dan krem (putih buram) sepanjang tepi sayap bawah (hindwings). Tidak persis pada tepinya sih, namun agak ke bawah. Juga ada corak putih serta hiasan dengan bentuk tak beraturan mirip lingkaran mata rantai. Tepi sayap berlekuk-lekuk landai/tumpul. 2Tubuh berwarna coklat gelap. Antenanya yang berwarna coklat tersebut ujungnya coklat terang. Probosisnya berwarna hijau citrun namun warna mata coklat atau kemungkinan abu-abu. Ciri ini menjadi pembeda dengan genus lainnya. Genus Tanaecia juga memiliki probosis hijau, namun bermata hijau atau kebiruan.

dsc05798Stadium dewasanya selain mencari nektar pada bunga-bunga Acalypha siamensis juga suka menyesap cairan dari buah-buah busuk (baik yang masih di pohon maupun yang sudah jatuh), atau limbah cair buangan dari dapur yang menggenang dan telah menjadi lumpur. Tentu orang-orang yang lahir di desa atau yang lahir pada tahun 90-an masih bisa menjumpai seperti apa bentuk limbah buangan cair ini (peceren, Jawa).

Nama sinonimnya: Papilio aconthea, Aconthea primaria, Euthalia garuda, Euthalia primaria.

== Tentang Euthalia aconthea aconthea ==

Euthalia aconthea memiliki 30 subspecies (ada yang menulis 55 subspesies). Karena itu tingkat kekeliruan dalam mengidentifikasi sangat besar. Namun biasanya per ras mempunyai wilayah/daerah persebarannya seperti palawana yang ada di Pulau Palawana Philipina, aconthea (Jawa), acontius (Andaman Islands), apama (Thailand), garuda/Northern Baron (India), gurda (Semenanjung Malaya termasuk Singapura dan Batam, serta Sumatra plus Malaysia), meridionalis/ Dakhan Baron (India), vasanta (Sri Lanka). Selain itu, juga memiliki perbedaan corak dan warna meski sangat samar. Bahkan beberapa subspesies memiliki ciri yang sangat kuat sehingga relatif mudah dibedakan. Agar lebih memudahkan untuk identifikasi, saya pun mencoba untuk memberikan gambaran tanda-tanda atau ciri-ciri khusus dari Kupu-kupu Batik Keraton ini, sehingga shob dapat terbantu untuk membedakan antarsubspesies, spesies, dan genus.

ciri

Lingkaran biru: pita zig-zagnya bersudut tajam dan tidak terputus, terdiri dari beberapa lapis (garis). Lingkaran hijau: mata berwarna coklat atau kemungkinan abu-abu dengan probosis hijau. Lingkaran merah: antena coklat dengan ujung coklat terang atau coklat kemerahan. Lingkaran kuning: sebagai pembeda antar genus yakni spot yang berupa lingkaran gepeng tak sempurna (seperti mata rantai) dengan garis tampak jelas dan terkadang agak tebal yang lebarnya hanya hingga satu garis sayap saja. Bila digabung dengan spot yang berada pada sayap belakang bagian bawah akan nampak seperti dasi kupu-kupu. Pada bawahnya terdapat spot hitam sebagai pembeda. Subspesies lainnya ada yang berspot dan ada yang tidak. Pada genus Euthalia ada yang spotnya coklat, ada yang tidak memiliki, dan ada yang spotnya berupa rings (garis lingkaran saja).

 

Sayap upperside dibubuhi warna hijau pada beberapa tempat.

Bisa saja karena beberapa sebab misalnya karena sudah tua, sayap rusak, atau warna sudah hilang atau samar, tidak semuanya akan menunjukkan ciri-ciri dengan lengkap, namun satu atau lebih ciri akan tetap dapat dijadikan patokan. Bila perlu dapat ditambahkan pada tanda-tanda yang ada pada sayap bagian luar.

\\ Populasi //

Masih aman-aman saja. Selama hostplants masih dibudidayakan oleh manusia, selama itu pula keberadaan kupu-kupu ini beserta saudara-saudara dan sepupu-sepupunya akan terjamin. Apalagi saat menjadi kupu-kupu lebih suka menghisap cairan-cairan busuk pada buah, peceren, lumpur, air kencing, kotoran hewan, dan lain-lain. Jadi tidak begitu memakan nektar. Namun saya baca beberapa hasil penelitian terhadap keberadaan kupu-kupu di alam liar, populasi dari genus Euthalia menduduki rangking bawah.

\\ Nambah Berita yang Tidak Penting //

Selama saya jeprat-jepret kupu, baru Kupu-kupu Batik Keraton inilah satu-satunya kupu-kupu yang saya sentuh atau pegang. Kenapa bisa begitu? Ceritanya pagi itu, saya berniat hunting kupu-kupu dengan bersepeda. Di tengah perjalanan, saya melihat seekor kupu-kupu menggeletak di jalanan. Mengapa saya menggunakan kata menggeletak bukan hinggap atau bertengger? Ya karena saat saya melewati di depannya, dianya diam saja tak bergerak, padahal masih hidup. Sungguh benar-benar kuasa Allah bila dia tak terlindas kendaraan, padahal letaknya dari pinggir sekitar 30 cm. Jarak segitu sudah merupakan jalur sepeda atau sepeda motor bagi pengendara yang berhati-hati. Saya pun membalikkan sepeda dan memungut kupu-kupu tersebut. Rupanya dianya sedang sakit (atau sudah tua ya?) terbukti pada probosisnya yang berwarna hijau lemon tersebut mengeluarkan cairan yang juga berwarna hijau. Tanpa pikir panjang, kupu-kupu saya letakkan pada keranjang sepeda untuk dilepaskan kembali ke alam, menyerahkan nasibnya kepada Allah semata. Sebelum saya lepaskan, terlebih dahulu saya ambil gambar-gambarnya dari berbagai sudut seperti pada post ini.

7

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Neptis hylas papaja, Kupu-kupu yang Suka Bermalas-malasan

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

neptis1Saya pernah dibuatnya pontang-panting mengejar kupu-kupu ini di area terbuka, tepatnya pada area persawahan. Selain berkonsentrasi kemana kupu-kupu ini hinggap, saya juga harus berkonsentrasi terhadap keadaan sekeliling. Ada saluran air buatan, sungai, onak duri dari tumbuhan Mimosa, pematang, petak sawah, dan lain-lain. Jangan sampai saya jatuh atau terjerembab. Karena berkali-kali susah banget didekati, akhirnya saya pun jadi ill fill, dan mengganti objek foto dengan model yang lain.

Kalau melihat cara terbangnya sih nampaknya jinak. Kupu-kupu dari familia Nymphalidae yang bersinonim dengan nama Neptis varmona dan Neptis eurynome ini mempunyai kebiasaan terbang dengan meluncur perlahan atau turun naik dengan gerakan yang luwes. Atau terbang seperti ‘melompat’ beberapa meter lalu bertengger pada daun atau dahan. Apalagi nampaknya kupu-kupu ini lebih suka hinggap pada daun atau ranting dan nampak ‘bermalas-malasan’. Melihat yang seperti itu membuat kita pun mengira kalau mudah untuk didekati. Namun ternyata dugaan itu keliru. Di area terbuka, kupu-kupu ini masih bersifat ‘galak’. Bila kita dekati walau masih dalam jarak 2 – 3 meter, dianya akan segera terbang. Begitu seterusnya. Namun pada tempat yang teduh dengan vegetasi pepohonan semisal kebun, kupu-kupu ini lebih jinak. Alhamdulillah, akhirnya saya beruntung juga mendapatkan gambar-gambarnya pada area kebun dekat sungai sekitar pukul 11 – 11.45 WIB atau sebelum adzan Dzuhur berkumandang. Mungkin dianya lagi istirahat, hingga tak terusik dengan kehadiran saya. Dan saya pun bisa menjepretnya dalam jarak cukup dekat, beberapa puluh cm saja seperti gambar-gambar pada post ini.

 neptis

Rentang sayap sekitar 50 mm. Sayapnya yang serupa layar tersebut memiliki pola yang hampir sama antara sisi luar dan dalam. Perbedaannya, underside kemerah-merahan atau kuning tanah keemasan atau kuning tanah kecoklatan dengan corak berwarna putih berupa spot, pita serta renda yang nampak jelas. Pada bagian dalam beberapa pola tidak nampak atau samar-samar. Corak sayapnya menurut saya mirip tulang/rangka yang mengingatkan kita dengan lambang dari para perompak/bajak laut atau pelaut dari dunia hitam. Apa dari sini ya asal nama Sailor Butterflies? Ada juga yang menyebutnya dengan Sailer. Namun kalau melihat nama-nama dari saudara dan para sepupunya, seperti Sergeant, Lancer, atau Commodore Butterflies, maka saya rasa nama Sailer tidaklah tepat. Ketiga (mungkin juga lebih) genus ini memang memiliki kemiripan morfologi. Perbedaan ada pada corak. Kupu-kupu Sersan juga memiliki sedikit warna merah pada sayap bagian bawah. Di Indonesia Kupu-kupu Pelaut ini sering disebut sebagai Kupu-kupu Zebra Biasa. Abdomennya berwarna gelap.

neptis2

Ulatnya memakan daun-daun dengan rentang variasi yang luas. Mulai dari familia Fabaceae, Leguminosae, Tiliaceae, Papilionaceae, Moraceae, Ulmaceae, dan Malvaceae atau mulai dari Aeschynomene americana, Broussonetia papyrifera (Moraceae), Calopogonium mucunoides, Canavalia cathartica, Canavalia maritima, Centrosema molle, Crotalaria pallida, Desmodium heterocarpon, Desmodium reticulatum, Desmodium triflorum, Mucuna bennetti, Psophocarpus tetragonolobus, Pueraria phaseoloides (Papilionaceae), Tadehagi triquetrum, Trema orientalis (Ulmaceae), hingga Senna alata.

Food plants: Broussonetia papyrifera

Populasinya masih dalam ambang batas wajar atau masih normal. Saya beberapa kali menjumpai kupu-kupu pada area yang berlainan.

 neptis3

== Kemiripan Genus dan Spesies ==

Athyma perius (Kupu Zebra Besar), Common Lancer (Neptis duryodana)

== Sub Species ==

Sopatra dan Papaja.

Ada yang jual 5 kepompong seharga 12 pound sterling! Wow sudah berapa rupiah itu? Itu harga yang termurah. Yang termahal seharga 30 pounds. Yah, cukup menguras kantong. Yang menjadi tanda tanya saya, bagaimana cara mengemasnya ya? Juga memperkirakan harus sudah sampai di tempat tujuan sebelum kepompong tersebut menetas? Kalau bagaimana dengan perubahan suhu atau cuaca? Kalau di antara shob ada yang mengalami (pernah membeli lewat online) boleh dong cerita-cerita.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Elymnias hypermnestra var. Java (Kupu-kupu Pinang Jawa) Common Palm Java Butterfly di Ladang Jagung

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

jantan3Penyebaran (distribusi) Kupu-kupu Elymnias hypermnestra hanya ada di Asia, mulai dari South Asia: India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Burma, sebagian wilayah Tiongkok, Taiwan; Southeast Asia: Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia, Palawan, Singapura, Philipina; Indonesia: pulau-pulau besar (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali) hingga Nusa Tenggara (Sundalands).

Nama Kupu-kupu Pinang atau The Common Palm Butterfly member Genus Elymnias (The Palm Butterflies) diperoleh karena ulatnya memakan daun – as their food plants – palem-paleman (Arecaceae): Kelapa/Cocos nucifera, Arenga engleri & Arenga sp., Areca catechu, Calamus pseudo-tenuis, Calamus rotang, Calamus thwaitesii, Calamus platycanthos, Caryota mitis/Fish Tail Palm, Dypsis lutescens/Golden Cane Palm, Elaeis guineensis/Oil Palm, Licuala chinensis, Livistona chinensis, Phoenix humilis, Phoenix lourerii, Ptycosperma macarathurii, Rhapis excelsa, Wodyetia bifurculata, Kurma/Date, dan lainnya.
betina3

Ulatnya sendiri termasuk cantik, berwarna hijau dengan punggung dihiasi dua garis kepompongkuning, dan terdapat ekor tanduk berbentuk V. Kepompongnya lebih cantik lagi. Ada yang saking kagumnya menyebut extremely pretty. Warnanya hijau zamrud. Punggungnya dihiasi garis-garis putus-putus warna kuning atau putih dengan tepian berwarna pink. Tak berlebihan memang rasanya julukan itu. Beberapa ras/sub spesies memiliki ciri-ciri yang lebih khusus pada ulat-ulat mereka, namun secara umum tampilannya serupa.

Termasuk kupu-kupu dimorfik, yakni form kupu-kupu jantan dan betina berbeda, terutama tampilan uppersidenya (tampak atas). Selain itu juga memiliki kemampuan mimikri/menyerupai kupu-kupu lain yang beracun. Jantan serupa Kupu-kupu Gagak/Euploea sp., sementara betinanya mirip genus Danaus (Plain Tiger Butterfly/Danaus chrysippus).

jantan1Warna forewing jantan bagian dalam adalah hitam dengan sudut sayap biru dan terdapat beberapa spot warna biru. Sayap bawah (hindwings) bagian dalamnya berwarna coklat kemerahan. Secara umum sayap bagian luar kupu-kupu jantan hampir polos atau minim corak, namun beberapa ras memiliki corak atau sapuan warna putih. Abdomen jantan juga lebih ramping dan ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding betinanya.

Betina warna sayap luarnya lebih pucat atau terang. Ukurannya pun juga sedikit lebihbetina7 besar dengan abdomen agak gendut. Perbedaan yang mencolok bila sayap dalam keadaan terbuka yang terdapat warna coklat, putih, dan oranye. Sayap luar terdapat corak putih yang relatif luas pada sudut sayap atas, serta terdapat juga sapuan garis-garis putih.

Pada beberapa sub spesies bahkan kaya akan corak putih, baik jantan maupun betinanya.

Mempunyai 12 subspesies, namun saya hanya mampu memperoleh data sebanyak 8 sub saja, yakni:

  • Elymnias hypermnestra caudata (Burma, India Utara India bagian selatan) – sayap paling panjang dan proporsional dengan lebarnya. Lekukan tepi sayap lebar-lebar jaraknya. ‘Ekor’ dari lekukan sayap ke-empat dari bawah termasuk paling panjang.
  • Elymnias hypermnestra undularis (Subhimalayas dan Southeast Asia) – hampir sama dengan E. h. caudata namun ukurannya lebih kecil, titik putih juga lebih banyak hilang/tidak ada
  • Elymnias hypermnestra hainana (India) – corak putihnya lebih keabu-abuan, titik tengah sayap mayoritas tidak ada/samar
  • Elymnias hypermnestra fraterna (Sri Lanka) – serupa dengan undularis, namun corak biru kadang lebih atau kadang kurang dari undularis, selain itu lebar batas sayap bawah juga lebih terang
  • Elymnias hypemnestra tinctoria (Thailand)
  • Elymnias hypermnestra meridionalis (Thailand) – warna kaki lebih terang
  • Elymnias hypermnestra agina (Thailand, Vietnam, Singapore, Malaysia, Kamboja, Laos – lekukan sayap pendek-pendek dan landai. Tidak ada titik putih pada tengah sayapnya.
  • Elymnias hypermnestra baliensis (Bali) – endemik Bali

jantan5

Keterangan-keterangan tersebut saya simpulkan berdasarkan hasil mengamati gambar-gambar yang ada di internet hanya dari sisi sayap luar saja. Oleh karenanya ketidak akuratan penilaian saya juga cukup besar. Dan karena ciri-ciri dari kupu-kupu Elymnias hypermnestra yang saya ambil gambarnya tidak ada kesamaan dengan ciri-ciri dari sub spesies di atas, maka untuk sementara ini saya menyebut kupu-kupu yang saya ambil gambarnya ini sebagai Elymnias hypermnestra var. java yang mana tampilan luar (underside) antara jantan dan betinanya hampir serupa, yakni sebagai berikut:

  • Lekukan pada tepi sayapnya jelas dan dalam mulai dari atas hingga bawah
  • Terdapat 3 titik putih, selain satu titik putih yang berada di tengah-tengah sayap.
  • Warna jantan coklat gelap minim corak sedangkan betinanya coklat terang dan dihiasi banyak corak berwarna putih.
  • ekor’ keempat dari bawah juga termasuk panjang, meski bukan yang terpanjang di antara sub spesies lainnya.

betina5Saya menemukan kupu-kupu ini di kebun belakang serta ladang jagung. Sesekali juga nampak terbang di halaman depan, terbang di sekitar daun palem hias atau nampak terbang dengan kebingungan. Selain itu biasanya juga dapat ditemukan pada hutan primer dan sekunder, taman terlindung, perkebunan palm (kelapa, pinang, atau palem hias) atau persawahan dengan tanaman-tanaman budidaya monokotil, dan juga area teduh lainnya. Dulu saya sering jengkel bila tanaman palem hias di depan rumah hampir habis daun-daunnya dimakan ulat kupu-kupu ini. Namun sekarang sudah jarang ada ulat yang ‘nongkrong’ di sana. Kemana ya larinya kupu-kupu ini?

jantan2

== Populasi ==

Beberapa penelitian pada cagar-cagar alam atau hutan-hutan atau area yang dilindungi melaporkan populasi kupu-kupu Elymnias sp. tidak berada dalam jumlah yang banyak, bahkan mendekati normal pun juga tidak. Kebanyakan di bawah angka 10 ekor. Lebih dari itu sangat jarang. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai penyebab rendahnya populasi kupu-kupu ini. Apakah ada di antara shob tahu populasi mereka di perkebunan kelapa atau pinang?

== Level Click ==

habitat-kebun-jagung1

Relatif Sulit, karena kupu-kupu ini cenderung aktif pada pagi hari hingga siang hari atau pada saat cuaca redup/mendung. Selain itu, mereka biasanya sembunyi di balik daun atau pepohonan atau bertengger di antara dedaunan pada ketinggian lebih dari 2 meter, sehingga sulit untuk kita ambil gambarnya. Apalagi mereka juga termasuk penerbang pasif, sehingga kita pun sulit untuk mendeteksi keberadaannya. Keadaan itu ditambah lagi dengan kepekaan mereka terhadap gangguan. Maka saya beruntung dapat mendapatkan gambar-gambar mereka. Kuncinya mungkin pada area hunting foto dan mengetahui karakter, kebiasaan dan keadaan mereka, sehingga bisa didapatkan gambar dengan jarak dekat.

betina1

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 

 

Ajeran dan Kupu-kupu Widuri Danaus chrysippus

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kupu-kupu ini punya warna dan pattern cantik yang katanya mirip macan. Ukurannya yang relatif besar ± 7 – 8 mengundang predator – burung – untuk memburunya. Namun, selain mempunyai zat beracun yang tidak enak rasanya, kupu-kupu ini juga memiliki kemiripan dengan spesies lain yang juga tidak disukai para predator. Saya hanya beberapa kali saja berjumpa dengan kupu-kupu ini, itu pun tidak sepasang. Sepinya keberadaannya saya duga karena Ajeran bukanlah bunga kesukaannya atau mungkin rumput Ajeran jauh dari keberadaan tumbuhan inang favoritnya, yakni Biduri (dan Fiscus) yang kian lama juga kian susah diperoleh. Dari salah satu laporan penelitian Cagar Alam Ulolanang, tidak ada seekor pun kupu-kupu ini ada di sana.

Nama Binomial:

Danaus chrysippus

(Plain Tiger Butterfly|Kupu-Kupu Widuri|African monarch|Milkweed butterflies)

Diskripsi:

Jantan lebih kecil ukurannya namun lebih terang warnanya. Pada sayap ada noktah hitam berjumlah 4 (1 noktah berukuran besar tengahnya putih), sedangkan pada betina noktahnya hanya tiga.

Genus Danainae mempunyai ciri khas yakni separuh abdomen termasuk kepala berwarna hitam bertotol-totol putih. Ciri ini juga dimiliki oleh kupu-kupu Gagak. Dan jangan terkecoh dengan genus Hypolimnas yang setengah badan dan kepalanya juga bermotif serupa, namun totol-totolnya tidak begitu banyak.

Jantan

 

Betina

 betina21betina1

 

Model terbang:
Terbang dengan kecepatan sedang cenderung lambat. Saat hinggap lebih banyak mengatupkan sayapnya. Sesekali saja sayap dibuka.

Tumbuhan inang / houseplant:
Asclepiadaceae – Asclepias curassavica (Butterfly weed/Bulak/damo), Widuri|Biduri (Calotropis gigantea); Concolvulaceae – Ipomoea alba, Ipomoea bona-nox; Sapindaceae – Lepisanthes rubiginosa; Euphorbiaceae – Euphorbia milii; Moraceae – Ficus laevis, Ficus racemosa

(Wikipedia menulis banyak jenis tumbuhan inang dari larva kupu-kupu Plain Tiger ini)

Tumbuhan nektar:
Ajeran  (Bidens pilosa), The Prickly Lantana (Lantana camara) – saya hanya menjumpai dua tumbuhan ini saja, mungkin saja ada blog lain yang menulis lebih banyak tumbuhan pakannya.

Level jepret:

Easy. Kesulitannya adalah mendapatkan angle terbaik yakni pada posisi open wing. Saya juga bisa menjepret dengan jarak beberapa mm saja.

Populasi:

Saat hunting saya hanya menemui 2 atau 3 ekor betina dan jantan secara tidak bersamaan. Meski range habitatnya termasuk luas, namun kupu-kupu ini saya rasa tidak akan bisa jauh dari tumbuhan inang utama larvanya yakni Widuri atau Milkweed lainnya yang keberadaannya semakin jarang.

Keistimewaan:

Termasuk kupu-kupu beracun. Mempunyai kemampuan menyerupai spesies-spesies lain, sehingga memiliki banyak varian dalam upaya mempertahankan diri dari predatornya.

Kemiripan spesies:

Di antaranya mirip dengan Leopard lacewing (Cethosia cyane), Indian Tamil lacewing (Cethosia nietneri mahratta), Common palmfly (Elymnias hypermnestra) betina, Argyreus hyperbius betina, dan Danaid eggfly (Hypolimnas misippus) betina.

pada bunga ajeran

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Ajeran dan Kupu-kupu Skipper Kuning nan Mungil Taractrocera archias

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perpaduan momennya antara bunga/daun, cahaya, bayang-bayang, dan si kupu-kupu sendiri membuat saya selalu lagi, lagi, dan lagi untuk terus menjepretnya, padahal saya sudah punya banyak gambar-gambarnya. Apalagi file yang saya dapatkan juga bagus-bagus, jarang yang harus dibuang. Terkadang dilematis, mau dihapus sayang, kalau nggak dihapus menuhin gudang file.

Setelah saya mendapatkan gambar-gambarnya, tibalah untuk mencari tahu ID dan informasi dari si kupu-kupu ini. Olala … ternyata banyak banget kupu-kupu Skippers yang saling mirip. Ada puluhan. Bingung juga dibuatnya. Jangankan sepintas, melihat dengan mata terbuka lebar-lebar pun kita sangat sulit untuk membedakan satu dan lainnya. Saya harus kerja keras untuk itu. Saya banding-bandingkan antara gambar yang saya peroleh dengan gambar rujukan. Mengamati dengan saksama warna sayapnya, bando tepi sayap – ada|tidak, lebar|sempit, panjang|pendek, berstrip|tidak –, strip dan corak sayap – lebar, warna, bentuk –, warna tubuh|abdomen, dan antenanya. Alhamdulillah ketemu jua nama ID dari kupu-kupu Skipper Kuning nan mungil ini, meski prosentase kesalahannya tetap ada.

Dari 4 atau 5 jenis skipper yang saya temukan, skipper mungil inilah yang paling sering saya jumpai. Besarnya dibandingkan dengan bunga rumput Teki Udel-udelan tidaklah berbeda jauh. Panjang tubuhnya kayaknya ± 1 cm. Begini skalanya:

led3

Nama Binomial:

Taractrocera archias|Yellow Grass Dart

Synonym:   Pamphila archias C. Felder, 1860

Diskripsi:

Ukuran < 1,5 cm atau antara 1,1 – 1,3 cm. Mempunyai ciri-ciri pembeda dengan Skipper lainnya yang memiliki tampang serupa, yakni tidak adanya apiculus atau kait (hook) pada ujung antena. Inilah ciri utama dari Genus Taractrocera. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar.

Sayap tertutup:

ciri

Lingkaran biru:   strip kuning lebarnya menyatu

Lingkaran hijau: strip kuning berjumlah 5 tumpuk

Lingkaran merah: ada strip dekat pangkal sayap

Lingkaran putih: antena berbentuk pentung dan tak berpengait

 

Sayap terbuka:

ld5

Lingkaran pink:  semua keempat sayapnya bolak-balik dihiasi pita setengah melingkar (discal) warna kuning polos

Lingkaran kuning: strip kuning menyatu

Model terbang:
Cepat laiknya Skipper lainnya. Sayap terbuka saat berjemur, bisa tertutup atau terbuka saat sedang makan.

Tumbuhan inang:
Saya belum menemukan sumbernya

Tumbuhan pangan:
Ajeran  (Bidens pilosa), Kenikir (Cosmos sp.), Songgo Langit (Tridax procumbens), Rumput Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed (Stachytarpheta indica), Lantana camara, Asystasia sp.

Level jepret:

Very Easy – Easy. Posenya selalu menarik nafsu saya untuk selalu memotretnya, padahal saya sudah miliki banyak gambarnya, namun selalunya saya terus memotret dan memotret lagi. Apalagi kupu-kupu ini juga merasa tak terusik meski kamera kita begitu dekat dengannya.

skipper 11

Habitat:

Daerah terbuka hingga area tertutup dengan pepohonan yang tidak begitu rapat. Mulai dari padang rumput, tepi hutan, perkebunan, persawahan, taman, pinggir jalan, dan area yang berlimpah tumbuhan angiosperma (tumbuhan berbunga). Seringkali mampir di kebun saya, baik halaman depan maupun kebun belakang yang cukup teduh. Terbanyak ditemui memang pada area terbuka.

Populasi:

Banyak. Saya sering berjumpa dengan kupu-kupu Yellow Grass Dart ini.

Kemiripan subspecies:

Didasarkan pada tempat sebarannya, yakni Taractrocera archias archias (Jawa, Bali dan Banka), Taractrocera archias samadha Fruhstorfer, 1910 (utara Burma), Taractrocera archias quinta Swinhoe, 1913 (dari Burma ke Indocina dan Malaya), Taractrocera archias kisaga Frustorfer, 1910 (Kepulauan Sunda Kecil), Taractrocera archias bavius Mabille, 1891 (Kepulauan Sunda Kecil)

Untitled-1 copy

Kemiripan spesies:

Oriens sp.|Dartlet

Kita sering terkecoh dengannya. Namun Skippers dari Genus Oriens (Dartlet) tidak mempunyai noktah kuning dekat pangkal sayap bawah. Selain itu warna kecoklatannya lebih dominan dibanding skipper kuning ini. Saya tak bisa menampilkan gambar perbedaannya karena memang tidak mempunyai fotonya.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Ajeran dan Kupu-kupu Jingga yang Nyantai Acraea violae

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kupu-kupu ini selalu ada dalam acara hunting saya, artinya populasinya melimpah. Terbang dengan nyantainya dari satu bunga ke bunga lain yang berada di pinggir-pinggir jalan yang terdapat banyak bunga kesukaannya. Selain nyantai, juga gampang ‘ditangkap’ melalui kamera dan tidak takut pada kehadiran kita. Hampir di semua spot bunga Ajeran yang saya datangi selalu ada kupu-kupu ini, tak peduli saya ke sana pagi hari, siang, atau sore. Warnanya yang coklat muda – coklat jingga (tawny) berpadu serasi dengan warna bunga Ajeran yang kuning dan putih itu.

 laksana pesawat

Nama ID:

Acraea violae (Wikipedia menggunakan Acraea terpsicore sebagai nama binomial Acraea violae sebagai nama sinonimnya)

Tawny Coaster

Diskripsi:

Ukuran ditaksir 5 – 6 cm. Mudah dikenali karena sayapnya berwarna jingga terang dengan corak totol-totol hitam sebagai hiasan. Beberapa bundaran yang tak rata tersebut ada yang menyatu membentuk semacam pita tak beraturan. Pada kupu-kupu jantan yang baru ‘lahir’ warna jingganya terang sekali. Perpaduan warna hitam dan putih juga menghias tepi sayap bawah bagaikan bando hitam berhiaskan bundaran putih. Corak sayap inilah yang menjadi ciri khas sebagian besar kupu-kupu Acraea. Tak hanya itu, tubuhnya pun ‘terbelah’ menjadi dua. Bagian perut berwarna oranye dan gradasinya sesuai dengan tingkat usia kupu-kupu dan jenisnya. Sedangkan bagian dada hingga kepala berwarna hitam berbintik-bintik putih. Sebagian besar genus Acraea memang berpenampilan mirip. Perbedaan hanya pada warna dan corak atau motif.
Tampilan kupu-kupu Tawny Coster jantan dan betina tidak jauh berbeda. Hanya saja bulatan hitam pada sayap kupu-kupu betina, baik sayap bagian luar/underside maupun dalam/upper side lebih besar dibanding yang jantan. Kalau lebih teliti lagi dapat dilihat dari bentuk alat kelaminnya. Namun cara-cara ini akan sangat membingungkan dan tidak cocok digunakan bagi pecinta kupu-kupu pemula atau orang awam seperti saya. Lain lagi kalau memang berniat meneliti tentang kupu-kupu. Ada tanda yang paling mudah kita lihat dalam hal jantan dan betinanya, yakni warna sayap kupu-kupu betina lebih coklat atau cenderung kecoklatan atau kusam. Awalnya saya mengira ada dua jenis kupu-kupu Tawny Coster. Namun saat mencocokkan data dengan Wikipedia, ternyata dua jenis yang saya kira berbeda tersebut ternyata sama, hanya jenis kelaminnya saja yang berbeda.

Jantan

jantan tertutupjantan1

Betina

betina3gambar utama

Kupu-kupu tua sayapnya kusam

tua

Flight pattern:

Lambat dan gemulai, melayang-layang dengan kepakan sayap yang jarang. Lebih sering hinggap dengan sesekali menggerak-gerakkan sayapnya. Kayaknya kupu-kupu yang paling nyantai deh …

Houseplant:
Passiflora foetida, Passiflora tuberosa,kemungkinan juga ulatnya makan daun PutriMalu, Lantana, Rumput Pecut Ekor Kuda

Foodplant:
Ajeran, Songgo Langit (Tridax procumbens), Pecut ekor kuda (Stachytarpheta jamaicensis), Tembelekan (Lantana camara)

Level jepret:

Very Easy. Guampang banget difoto hingga kitanya mungkin yang bosan karena tidak ada tantangannya. Apalagi kalau sudah menghisap nektar, seakan dia lupa akan segalanya maupun bahaya. Walaupun suatu waktu tidak mudah didekati, namun secara umum kupu-kupu ini tidak pemalu dan rewel.

Populasi dan Habitat:

Melimpah. Setiap kali hunting, pasti bertemu dengan kupu-kupu ini. Senang berada pada habitat terbuka seperti pinggir-pinggir jalan, padang rumput, lapangan terbuka, dan area terbuka lainnya untuk mencari nektar pada bunga-bunga rerumputan atau herba. Tidak ditemui pada habitat tertutup seperti hutan, kebun, atau pun area yang bervegetasi pepohonan.

DSC05928

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ajeran dan Kupu-kupu Gagak Hitam Putih Euploea core

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kita tahu tumbuhan Widuri itu mempunyai getah beracun. Kita tahu juga kalau Nerium oleander|bunga Mentega menjadi the top ten of poisonous plant in the world. Namun kita juga tahu jika Allah sudah berkehendak atas sesuatu, pasti akan terjadi, walau di luar jangkauan nalar manusia. Nah tumbuhan-tumbuhan yang beracun itu Allah menjadikannya tawar bahkan makanan favorit dari larvanya kupu-kupu Gagak dan kupu-kupu Monarki. Genus Euploea bersama Genus Danaus menjadikan Milkweed|Rumput Getah dan tumbuhan beracun lainnya sebagai tanaman inang utama bagi larva-larva mereka. Namun karena populasi tumbuhan beracun tersebut sudah jauh berkurang, maka populasi dua genus ini pun juga berkurang. Widuri, salah satu dari Milkweed yang ada di negeri kita ini populasinya di alam juga memprihatinkan. Saya menemukan Widuri hanya di beberapa spot saja, itu pun tidak sampai merumpun. Satu spot terdiri dari 1 – 2 tumbuhan saja. Beberapa alasan orang tidak menanam Widuri karena daunnya memang fave ulat. Selain beracun juga manfaatnya belum tereksplor.

gagak1

Nama Binomial dan Tampangnya:

Euploea core

The Crow Butterfly|Kupu-kupu Gagak|Kupu-kupu Gagak Inti|The Common Crow Butterfly|Oleander Butterfly

Diskripsi secara umum:

Taksiran lebar sayap 7 – 8 cm. Tampilan sayap dan warnanya serupa dengan jenis Kupu-kupu Gagak lainnya, dominan hitam kecoklatan. Terkadang ditemukan juga warna sayap yang memutih|kusam. Perbedaan ada pada corak sayap. Warna pola pada sayap semua putih. Beberapa di antaranya memang ada yang bersemu biru atau bahkan terdapat warna biru. Dan kupu-kupu Gagak ini tak memiliki warna biru sama sekali. Strip putih|margin sayap bawah pada kupu-kupu jantan sedikit melengkung, sedang betina lurus.

Model terbang:
Kecepatan sedang cenderung lambat dan lebih sering hinggap.

Tumbuhan inang:

Widuri dan Milkweeds lainnya (Asclepias spp), Streblus asper, Beringin-beringinan|Ficus sp. (benjamina dan hampir semua jenis tergantung persebarannya), Nerium (odoratum, oleander, indicum), Brachystelma glabriflorumCeropegia cumingiana, Ichnocarpus frutescens, Toxocarpus wightianus, Morinda spp., Girionniera reticulata, Allemanda sp., Carissa ovata, Holarrhena antidysenterica, Mandevilla sp., familia Moraceae, Chilean Jasmine|Mandevillea laxa, Stephanotis spp, Melati Jepang/Cina|Trachelospermum jasminoides

Tumbuhan pangan:
Ajeran (Bidens pilosa), Lantana camara, Rumput Pecut Ekor Kuda|The Snakeweed (Stachytarpheta indica), Muntinga calabura(Cherry Tree|Talok|Kersen), Chilean Jasmine|Mandevillea laxa, Stephanotis spp, Melati Jepang/Cina|Trachelospermum jasminoides, Widuri dan Milkweeds lainnya (Asclepias spp).

Level jepret:

Easy. Karena jarang berjumpa pada spot Ajeran, so, tak banyak file yang saya dapat.

Habitat:

Mungkin jarangnya saya menjumpai kupu-kupu Gagak ini dikarenakan mereka memang lebih menyukai area tertutup dengan banyak vegetasi pepohonan. Dan saat saya menjepretnya di padang terbuka, mungkin mereka sedang melakukan perjalanan menuju tempat yang disukainya. Meski tinggal pada habitat tertutup tapi ada yang melaporkan kalau jumlahnya memang sudah sedikit. Maka perlu mendapat perhatian yang lebih agar keberadaannya tetap terus terjaga.

Populasi:

Jarang|sedikit. Kupu-kupu Gagak yang saya temukan ini populasinya lebih rendah dibanding Euploea mulciber (Kupu-Kupu Gagak Bergaris) yang belum pernah saya temui. Kalau dibiarkan saja, dikhawatirkan kupu-kupu ini populasinya akan kian terancam. Ups … jangan sampai dech …. Namun fakta-fakta di lapangan memang sudah mengarah ke sana lho, apalagi kuantitas tumbuhan inangnya juga semakin berkurang.

Keistimewaan:

Mengeluarkan bau yang kuat sebagai penanda bahwa dia beracun agar para predator tidak memangsanya. Namun tidak semua predator menjauhinya seperti laba-laba, capung, lalat, tawon|tabuhan serta beberapa jenis burung tawar terhadap racun tersebut.

gagak

Kemiripan spesies:

Sesama anggota genus.

 

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh