Penasaran Domestikasi Eceng Gondok

Assalamu’alaikum temans BPG

Sebelumnya, BPG pernah membahas Eichhornia crassipes atau Hyacinth Water atau nama bekennya di Indonesia, Eceng Gondok.

Terus terang bunganya yang super cantik membuat BPG jatuh hati dan berkeinginan untuk mendomestikasikannya. Namun beberapa kali mencoba, selalu gagal. Namun belum juga jera. Beberapa cara telah BPG lakukan, semoga bisa berhasil, entah kapan dan berapa kali harus bawa lagi dari habitatnya.

Di habitatnya potensi Eceng Gondok sebagai gulma sangatlah besar
Harus ada upaya untuk memanfaatkannya agar populasinya tetap seimbang

Sebelum-sebelumnya BPG langsung memasukkannya ke dalam bak yang telah berisi air. Mungkin karena airnya baru, Eceng Gondoknya tidak bisa bertahan lama, membusuk, dan kemudian mati.

Cara kedua dengan memakai media tanah yang telah diisi air atau istilah bekennya submerged. Masih juga gagal.

Dan terakhir kali tetap submerged, namun tanahnya telah direndam beberapa hari sebelum didatangkan plantnya. Semoga bisa berhasil.

Crassocephalum crepidioides, Sintrong yang Enak Dimakan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Biji Sintrong sangatlah ringan dan mudah tertiup angin. Bentuknya seperti jarum dengan ujung yang dihiasi bulu-bulu sangat halus berfungsi seperti parasut, sehingga membuatnya mudah menyebar berkilo-kilometer jauhnya dengan bantuan angin. Jadi jangan heran apabila di kebun kita tumbuh tanaman ini. Tidak usah digerutui karena ternyata tanaman ini meski dianggap gulma, tetapi edible (dapat dimakan), baik langsung atau sebagai lalapan. Selain itu, kegunaan herbalnya juga banyak.

Taxonomi

Binomial: Crassocephalum crepidioides

Sinonim: Crassocephalum aurantiaca; Erecthites hieraciifolia; Erechtites valerinaefolia; Gynura crepidioides; Senecio hieraciifolia

Indonesia: Bagini, Godong Bendot, Jambrong, Jombloh, Mandrung-mandrung, Puyung, Sembung Gilang, Tespong, Taplek

Inggris: Ebolo, Fireweed, Redflower Ragleaf, Thickhead

Malaysia:Bayam Enggang, Capa Lakleng, Daun Kencing Kerbau, Gedeber Lembu, Kemeh Kerbo, Pokok Lembu Kasi, Pucuk Jeriah, Rumput Pak Laleng, Sawi/Sesawi Enggang, Sawi Huma, Sayur Bangali

Famili: Asteraceae

Ekologi

Asal: Afrika tropis

Sebaran: Asia tropis, termasuk hampir seluruh wilayah Indonesia.

Ketinggian: 200 – 2.500 m dpl. 

Habitat: tepi jalan, kebun/pekarangan, lahan terlantar, persawahan, tepi sungai, dan tempat-tempat terbuka yang cukup akan air dan sinar matahari.

Manfaat

  • Menurunkan tekanan darah (darah tinggi)
  • Mengatasi gangguan pencernaan/sakit perut (maag, nyeri, diare, disentri basiler, dll)
  • Obat luka luar atau mempercepat penyembuhan luka
  • Meredakan sakit kepala/pusing
  • Menurunkan demam
  • Antiradang, termasuk radang amandel
  • Tonikum
  • Emetik (memancing muntah)
  • Pencahar (obat cuci perut)
  • Eksim
  • Kencing manis
  • Astringen (mendinginkan)
  • Hemostatis
  • Pakan ternak

Meskipun manfaatnya banyak, namun disarankan untuk tidak mengkonsumsinya secara rutin, karena diduga dapat memicu tumor dan kerusakan hati.

Kandungan Kimia

saponin, flavonoida dan polifenol

Morfologi

Batang lunak beralur-alur dangkal, tangkai tegak, tinggi sekitar 1 m

Daun

Berbau aromatik yang khas, bentuk jorong memanjang, panjang 8 – 20 cm,  lebar 3 – 6 cm, terletak menyebar.

Bunga

Majemuk dalam bonggol

Biji

Level Gulma

Relatif mudah diatasi

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Beluntas (Pluchea indica L.), Tanaman Fitoremediasi, Pengobatan, dan Dapat Dimakan

==========================================

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bertambah lagi daftar tumbuh-tumbuhan yang bersifat fitoremediasi terhadap racun atau polutan, utamanya di darat, selain yang telah BPG tulis pada berbagai artikel yang telah lalu. Dan, kini giliran Beluntas yang mampu menyerap berbagai polutan logam.

==========================================

Baluntas dan Bau Badan

Sejak dahulu Beluntas Conyza foliolosa begitu masyhur sebagai penghalau bau badan, mulut, dan peluruh keringat (diaforentik). Caranya juga cukup simpel, dikonsumsi mentahan/lalapan (salad) begitu saja, atau dibuat urap-urap (steam), atau diminum air rebusannya, atau meminum jamunya (juice) yang biasanya ditambahkan kencur. Bagi orang yang tinggal di perkotaan tentu saja akan menjadi terkendala tersendiri, karena Baruntas sudah tidak dijumpai lagi di sana. Tetapi kini sudah tidak perlu khawatir lagi, karena telah beredar kemasan praktisnya seperti teh celup. Bahkan, insya Allah, juga akan diindustrikan sebagai parfum (deodorant spray).

Luntas dan Pengobatan Tradisional

Lamutasa memang memiliki kegunaan herbal yang banyak. Dalam pengobatan tradisional di berbagai negara, Beluntas digunakan sebagai penurun panas/demam (antipiretik), obat batuk, diare, meningkatkan nafsu makan (stomakik), melancarkan pencernaan, kegemukan, nyeri tulang, sakit pinggang, keputihan, cacar, luka. astringent, diaphoretik atau tonik.

Rebusan daun/pucuknya (baik dengan akarnya atau tidak) bermanfaat sebagai obat demam, meredakan asma, sakit kepala, rematik,keseleo, sakit pinggang/encok, TBC, disentri, pencernaan terganggu, penyakit kulit, kudis, atau sebagai terapi aromatik/rileksasi untuk mandi.

Jamu/ekstrak Lenabou yang telah dicampur dengan bahan-bahan lain digunakan sebagai obat disentri, bisul, badan lemah pasca diare, dan luka.

Daun yang ditumbuk dan dicampur dengan lilin tawon dan minyak jarak untuk membalut anggota badan yang patah/retak. 

Akar yang dicampur dengan bahan-bahan lain untuk obat sakit rematik.

Marsh Fleabane dan Kegunaan Herbal berdasar Studi dan Penelitian

Selain manfaat herbal tradisional yang telah dikenal luas, berbagai studi dan penelitian juga menyatakan bahwa Beluntas Conyza indica masih memiliki kemanfaatan lain yang luar biasa. Senyawa myricetin, quercetin, dan kaemferol pada daun Beluntas dapat melindungi hati dari kerusakan, serta sebagai obat dari penyakit yang pernah diderita petinju legendaris, Mohammad Ali, yakni alzheimer (kerusakan syaraf otak).

Manfaat luar biasa dari Beluntas ini dimungkinkan karena adanya senyawa flavanoid, tanin, alkaloid, terpenoids, minyak atsiri,  asam amino (leusin, isoleusin, triptofan, treonin), dan juga natrium, lemak, magnesium, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, serta C.

Senyawa fitokimia (tannin, fenol, flavonoid, sterol, dan alkaloid) dipercaya menjadi sumber antioksidan dan antibakteri yang dapat digunakan sebagai penghilang bau badan, pengawet makanan dan obat. Sedangkan minyak esensial/asiri-nya berguna sebagai antimikroba Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, jamur patogen Microsporium gypseum dan Candida albicans, atau nonpatogen Pithium ultimum dan Xanthomonas campestris.

Akar Beluntas juga dapat dipergunakan sebagai pengobatan herbal karena mengandung zat kimiawi flavonoida, tannin, pterocaptriol, dan lainnya.

Indian Sage dan Prospek Ekonomi

Meskipun manfaatnya luar biasa dan memiliki prospek ekonomi (industri) yang cerah, namun belum banyak yang menekuninya. Hingga kini BPG belum pernah mendapatkan informasi mengenai perkebunan Beluntas. Erigeron denticulatus ditanam hanya sebagai tanaman sampingan di perkebunan maupun pedesaan. Meskipun tahan terhadap kekeringan maupun kondisi tanah yang buruk, tetapi Baccharis indica juga mudah terserang penyakit. Salah satu yang sering dijumpai adalah Bintil Daun.

Indian Pluchea dan Morfologi

Indian Fleabane dan Perbanyakannya

Dengan cara stek dan pesemaian biji. Hanya saja karena pada Lamutasi budidaya jarang yang sampai berbunga akibat tunas atau pucuk-pucuk mudanya yang selalu dipetik, maka dengan stek tanaman merupakan cara yang lebih pas dan memiliki kelebihan dibanding perkecambahan biji, yakni pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga masa untuk dipanen juga lebih singkat.

Indian Camphorweed dan Habitat

Tidak mensyaratkan kondisi tanah tertentu dan bahkan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang buruk hingga area bersalinitas. Kondisi lingkungan habitatnya juga bermacam-macam, seperti tanah berlumpur, rawa-rawa, tepi sungai, bukit pasir, area pesisir atau pantai, pinggir jalan, area bakau/mangrove, padang rumput, dan lain-lain. Bahkan Plucheacea folium juga mampu tumbuh secara litofit, yakni pada tanah yang keras dan berbatu.

Di pedesaan tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman pagar atau bahkan dibiarkan tumbuh meliar di area persawahan, tepi sungai (saluran air), atau di tanah-tanah kosong, maupun area terbuka lainnya.

Lenabou dan Potensi sebagai Invasive Species

Di wilayah Pasifik, skornya sebagai tumbuhan invansif mencapai level 11 (tinggi). Seharusnya Beluntas memang bukanlah tumbuhan invansif yang ‘ganas’ karena tidak memiliki zat-zat kimiawi yang hebat seperti Bandotan, atau memiliki karakter kompetitif. Namun karena mudahnya beradaptasi dengan lingkungan yang buruk sekalipun, kehadirannya tetap sebagai kompetitor dan membawa pengaruh yang kuat dari suatu koloni. Percabangannya yang banyak dan menjulur akan menghalangi spesies-spesies kecil yang ada di sekitarnya. Semak atau belukarnya akan mendominasi suatu area. Semaknya yang berada di rawa-rawa juga akan mengganggu habitat dari burung-burung air.

Baruntas dan Native

Asia (Bangladesh, Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam), dan Australia

Plucheacea radix dan Asosiasi Alamiah

  • Coccus viridis yang memakan habitusnya.
  • Semut Pheidole megacephala, melindungi Baccharis indica dari serangan para serangga
  • Sering diserang penyakit Bintil Daun
  • Kupu-kupu: bunga dari familia Asteraceae memang disukai kupu-kupu karena biasanya dalam satu tangkai terdapat puluhan bunga-bunga sejati yang berukuran kecil-kecil. Beberapa kupu-kupu yang rajin menyambangi bunga Conyza corymbosa di antaranya Catopsila pomona, Appias sp., dan juga Skippers.
  • Ulat ngengat Lobesia rhombophora

Catatan:

  • Masih banyak kegunaan lain dari Beluntas. Namun BPG pikir untuk sementara artikel ini sudah mencukupi. Selain khawatir artikel akan mubazir tidak terbaca (karena panjangnya), juga banyak istilah-istilah biologi yang tidak BPG pahami, sehingga tidak semuanya diulas.
  • Nama sinonim / other scientific names dari spesies termaksud terdapat dalam isi artikel ditulis dengan huruf italic/miring.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Monochoria vaginalis Burm, Gulma Berbunga Cantik Ungu Kebiruan

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

11Caca/Chacha Layar, Cacang Layar, Bia-bia, Bengok, Eceng/Etjeng Padi, Eceng Gede, Eceng-eceng, Eceng Sawah , Eceng Leutik, Eceng Kebo, Pingo, Wewehan, Weweyan, Keladi Agas, atau Kelayar merupakan nama-nama yang diberikan kepada Monochoria vaginalis (MOOVA) dan juga Monochoria hastata. Meski sebenarnya berbeda, namun karena saling mirip, maka keduanya disebut dengan nama-nama yang demikian ini. Dan bagi orang awam, yah… who care?

Sedang bagi para petani (padi) tentu saja tidak mempermasalahkan apakah yang ada di sawahnya itu Monochoria vaginalis ataukah Monochoria hastata. Kedua member dari the water hyacinth family (Eceng Gondok) dianggap sebagai gulma yang harus diberantas karena akan menurunkan kwalitas dan kwantitas hasil panen padi mereka. Selama ini keberadaan Heartshaped Leaf Monochoria memang dianggap sebagai tumbuhan pengganggu pada tanaman budidaya (utamanya padi) di berbagai negara, seperti Iran, Vietnam, Taiwan, Tiongkok, Korea, Jepang, Philipina, Thailand, Malaysia, Australia, dan tentu saja Indonesia. Penyebarannya yang cepat hampir ke seluruh wilayah dunia ditengarai melalui pengiriman padi yang telah terkontaminasi dengan biji-bijinya di masa-masa sebelumnya. Namun untuk sekarang ini, penyebaran Monocharia yang terbawa oleh pengiriman padi sangatlah kecil sekali. Selain karena ketatnya pengawasan ekspor-impor, juga pengolahan padi yang sedemikian rupa, sehingga kemungkinan terbawanya biji-biji yang tak semestinya (gulma) sangatlah rendah.

1

Selain di sawah padi, Heart Leaved Pondweed dapat tumbuh dimana saja, asalkan kondisi tanahnya cocok dengan karakternya, misalnya pada area tergenang atau becek, seperti kanal, sungai dangkal, rawa-rawa, selokan, paya-paya, tanah lumpur, dan tanah basah lainnya. Karenanya, sering disebut sebagai tumbuhan subaquatic bahkan tanaman air murni.

10Bunga yang berwarna ungu kebiruan memang elok, subhanallah. Sebenarnya tak patut dilewatkan begitu saja. Jadi, dapat dijadikan sebagai penghias taman dengan menanamnya pada pot dengan media lumpur. Namun sebaiknya letak pot jauh dari sawah padi atau sungai agar biji-bijinya tidak berterbangan atau terbawa air sehingga membuat masalah pada sawah padi. Biasanya dalam satu tangkai terdapat 3 kuntum atau lebih yang ditopang oleh tangkai bunga sepanjang 8 – 16,5 cm dengan discal internode sepanjang antara 3 – 15 mm.

Buahnya berwarna hijau yang terdapat biji-biji yang kecil dan halus yang termasuk biji basah. Merupakan tumbuhan herba tahunan atau semusim yang berbatang tegak atau terkadang rebah/menjalar. Rimpang kecil tertutup oleh pelepah daun yang nampak seperti batang yang terlihat panjang. Daun berbentuk hati dengan permukaan yang mengkilap/shiny, pinggir rata, ujung lancip/runcing. Panjang dapat mencapai 10 cm, bahkan lebih.

1q

Karena bunganya yang cantik, Heartshape False Pickerelweed dapat dijadikan sebagai ornamen taman atau teras dengan menempatkannya pada pot dengan media lumpur. Dari pengalaman, proses untuk mendomestikasinya tidaklah mudah. Beberapa kali BPG gagal membuatnya terus survive. Jadi, untuk sementara ini BPG belum berminat untuk mendomestikasikannya. Disarankan untuk menanamnya menggunakan lumpur asli dari sawah atau sungai, bukan lumpur buatan yakni tanah yang digenangi air. Di sawah padi, kondisi tanahnya memang kaya zat-zat organik dan oksigen karena sebelumnya telah dibajak dan dipupuk.

Agar tumbuh bagus, harus tersinari. Bila kurang sinar akan menyebabkan tumbuhan malas berbunga. Jaga jangan sampai media tanam mengering karena akan mengakibatkan tumbuhan bermasalah dan dapat berujung pada kematian. Beberapa referensi menggunakannya sebagai tumbuhan pengisi aquarium atau aquascape. Namun normalnya, bila airnya terlalu dalam, Lesser Water Hyacinth akan mengapung (floating plant).

 

1w

Selain biji, juga dapat berkembangbiak secara vegetatif alami melalui akar rizoma.

1e

Bagian tanaman yang muda, kecuali akar: disayur, dilalap atau dimakan mentahan. Mengandung banyak serat sehingga cocok untuk pencernaan. Selain itu juga digunakan sebagai pakan hijauan ternak alternatif. Sedangkan batang yang dikeringkan dapat dibuat berbagai macam kerajinan.

1r

Akar: sakit perut dan liver, lambung, sesak nafas, sakit gigi, gatal-gatal. Rebusan akar juga dapat mengurangi sakit semput (asthma).

Daun: obat demam. Daun yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai obat sakit perut dan batuk.

Cara seluruh pengobatan di atas semuanya dibuat jus atau dilumatkan.

Daunnya yang dicampur dengan Kunir (Curcuma longa) dan Portulaca pilosa yang dittumbuk halus dapat digunakan sebagai obat borok/bisul.

Sedangkan ekstrak semua bagian tumbuhan dapat dijadikan obat pembunuh hama Keong Mas (Pomaceae canaliculata) yang merupakan hama padi.

1t

Boottia mairei

Eichhornia pauciflora

Eichhornia vaginalis

Gomphima vaginalis

Monochoria junghuhniana

Monochoria linearis

Monochoria loureiroi

Monochoria ovata

Monochoria pauciflora

Monochoria plantaginea

Monochoria vaginalis var. angustifolia

Monochoria vaginalis var. pauciflora

Monochoria vaginalis var. plantaginea

Pontederia alba

Pontederia cordata

Pontederia lanceolata

Pontederia linearis

Pontederia loureiroana

Pontederia ovata

Pontederia ovate

Pontederia pauciflora

Pontederia plantaginea

Pontederia racemosa

Pontederia vaginalis

Pontederia vaginalis

Pontederia vaginata

1y

  • Pencabutan

Selain mudah, juga merupakan tindakan yang paling ramah lingkungan. Hasil cabutan dapat diletakkan pada wadah seperti bak atau timba, kemudian menjemurnya hingga benar-benar kering, supaya tanaman benar-benar mati. Atau dapat juga gulma yang telah dikumpulkan tadi ditimbun dalam tanah yang dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman. Sebaiknya penimbunan tersebut jauh dari sawah, sehingga meminimalisir berpindahnya biji ke area persawahan. Kalau memiliki ternak sapi, kambing atau kerbau dapat diberikan pakan alternatif dari gulma ini.

  • Ada juga yang menyarankan memakai cara perbaikan ekosistem yang terpadu dengan jenis tanaman budidaya selang seling, misalnya petani A menanam padi, B – jagung, C – kedelai, dan seterusnya.
  • Permadani’ dari paku Azolla dapat menghalangi perkecambahan biji.
    Virus padi yang terbawa oleh belalang (
    the brown planthopper) juga dapat menghambat pertumbuhan gulma ini.

Membasmi dengan herbisida memang tindakan yang cepat dan efektif, namun pemakaiannya mempunyai efek samping yang tidak ringan, baik untuk manusia maupun lingkungan sekitar.

gu69

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Coleus rotundifolius, Umbi Jadul yang Kian Terlupakan

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada zaman dahulu …

Kami semasa kanak-kanak sering leles atau luru apa-apa yang ada di kebun, sawah, atau ladang orang, termasuk umbi Gembili. Namun seingat saya, yang namanya Gembili itu tampilan tumbuhannya mirip Gadung. Merambat, berbulu, dan membuat gatal-gatal. Umbinya kecil-kecil lebih besar sedikit dari kelereng dan bentuknya bulat tak beraturan dengan permukaan kasar yang menggelantung bergerombol atau tunggal pada batangnya. Rasanya enak sesudah direbus. Saya suka mencarinya di kebun-kebun tetangga.

Pada zaman sekarang …

Saat saya searching di internet, ternyata yang namanya Gembili itu lain dengan Gembili yang saya kenal. Gembili (Kentang Hitam) termasuk keluarga Coleus yang masuk pada Familia Lamiaceae (suku Mint-mint-an). Nama resminya Kentang Hitam. Nama-nama daerahnya antara lain: Kentang Klici, Kumbili, Kumbili Jawa, Kambili, Kembili, Hombili, Huwi Kentang, Kentang Jawa, Obi Sola, Daun Sabrang, Sabrang, Sebrang, Kemili Batak, Hombili Melayu, Kemili, dan lain-lain. Herbanya (batang dan daun) bila kita remas akan tercium bau yang tajam.

Jawabannya …

Ada pada blog lain. Ternyata Gembili yang saya leles semasa kecil itu namanya Uwi Gembili (Dioscorea esculenta).

Kembali ke tema …

Nama Latin dari Kentang Jawe, ini berbeda-beda, meski familianya sama. Saya tidak tepi kalimempersalahkan banyaknya nama sinonim, karena memang setiap ahli botani|tanaman berbeda-beda dalam memberikan ID suatu spesies. Apalagi saat diadakan penelitian lebih lanjut akan suatu spesies, ternyata spesies satu tidak cocok dimasukkan ke dalam genus sebelumnya. Namun dengan banyaknya nama sinonim dari genus yang berbeda-beda tersebut menurut saya juga berpengaruh terhadap analisis kita secara scanning|cepat akan ciri-ciri suatu spesies. Apalagi faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap penampilan suatu spesies. Karena itu harus ada benang merah|ciri-ciri yang tidak akan berubah dalam berbagai segala kondisi habitat.

Chinese Potato misalnya, meski tersebar di Afrika, Asia, dan Amerika Tropik, namun syarat kondisi hidupnya di negara-negara di ketiga benua ini juga berbeda-beda, sehingga tampilan habitusnya pun seakan-akan berbeda juga. Ada yang mengatakan Kentang Kembili mampu hidup pada dataran rendah sekitar 40 m dpl. Namun di dataran Amerika syarat hidupnya pada dataran tinggi > 2000 m dpl. Karena itu harus ada benang merahnya dengan melihat dari kesamaan ciri yang tidak berubah dari tumbuhan ini yang berada pada ketiga benua tersebut.

bunga close upSelain bergenus Coleus, Zulu Potato juga dimasukkan ke dalam genus Calchas, Germanea, Majana, Nepeta, Plectranthus, Solenostemon. Terbanyak nama belakang yang saya catat adalah rotundifolius dan tuberoses (umbi akar). Pada World Checklist of Selected Plant Families, Huwi Kentang bernama Latin Solenostemon rotundifolius yang merupakan pengembangan dari Plectranthus rotundifolius. Karena itu saya pun menggali-gali lebih dalam lagi mengenai tumbuhan ini. Hasilnya, menurut analisis saya, ciri-ciri dari Gombili semirip dengan Coleus scutellarioides|Jawer Kotok, karena itu saya cenderung memakai nama genus Coleus. Karena itu genus-genus lain saya masukkan ke dalam nama sinonim, meski banyak blog yang memakai Plectranthus sebagai nama spesiesnya.

> Ekologi dan Habitat <–

Berasal dari India dan Afrika Tropis dengan rentang hidup perennial (lebih dari satu tahun). Pernah menjadi tanaman budidaya andalan Batavia (Jakarta tempoe doeloe), karena kondisi tanahnya sangat cocok. Sudan Potato tumbuh maksimal pada area tepi sungai, pematang sawah, padang rumput, sabana, dan lain-lain. Toleran terhadap suhu panas. Tumbuh baik pada tanah mineral masam marjinal. Relatif resisten terhadap penyakit, namun sangat peka terhadap nematoda. Perbanyakan dengan stek atau umbi atau anakan. Pada umur 3 bulan sudah dapat dipanen dengan panjang umbi 4,8 cm, diameter 3,2 cm dan berat buah 136,7 g/5 umbi.

> Morfologi <–

terna segi empatTerna herba (tak berkayu|lunak), tegak atau setengah tegak (menjalar) dengan tinggi 40 – 100 cm. Batangnya bersegi empat yang merupakan ciri khas Coleus dan berwarna hijau.

Daun jorong berujung tumpul, hijau tua daunpada sisi atas dan hijau muda sisi bawahnya, berselang-seling, berbulu relatif jarang (tidak lebat) dengan tepi berlekuk-lekuk, panjangnya 3 – 6 cm, lebar 2 – 4 cm, pertulangan menyirip. Daun dapat dimasak atau disayur. Juga bermanfaat dalam perawatan sakit disentri.

Bunganya kecil-kecil, majemuk, berwarna ungu yang bersusun dalam tangkai bunga (malai|bulir) yang panjang. Kelopak seperti bintang, mahkota berwarna ungu gelap hingga terang berbentuk bibir.

 


Buah berbentuk bulat, ditutupi selaput buah, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hitam.

> Umbi <–

Berukuran kecil-kecil, coklat, daging umbinya warna putih, diameter 2 4 cm. Akarnya serabut yang membentuk umbi karena itu disebut juga tuberosa.

> Edible Plant <–

Memang lebih dikenal sebagai tanaman pangan karena di dalam umbinya terkandung 142 k.kalori energi, protein 0,9 g, karbohidrat 37,7 g, 0,4 g lemak, kalsium 34 mg, fosfor 75 mg, vitamin B1 0,02 mg dan vitamin C 38 mg. Kandungan energi, karbohidrat, fosfor dan vitamin C-nya lebih banyak dibanding kentang dan ubi jalar.

Umbi mudanya dicampurkan pada sayur lodeh atau asem. Cara memasak umbi dewasa sebelumnya direndam dulu dalam larutan kapur, kemudian direbus, setelah itu baru dimakan. Karena diperlakukan seperti itulah, kulit permukaan kentang hitam menjadi hitam. Itu sebabnya, orang Jawa menamai tumbuhan ini dengan Kentang Ireng.

Hausa Potato yang berada pada kondisi hangat|panas akan melayu dan tidak dapat tahan lama disimpan. Namun di dataran tinggi (dingin), penyimpanan lebih mudah dan dapat tahan lama.

> Medicinal Plant <–

Kandungan kimiawinya: saponin, flavonoida, polifenol, antioksidan, fitosterol dan asam maslinat (maslinic acid).

Sebagai obat bengkak, 25 gr umbi dicuci, lalu diparut, tempel pada bagian yang bengkak, balut dengan kain bersih. Bermanfaat juga obat penyakit maag.

 unknown insect at the flower

> Kendala Budidaya <

Sebagai tanaman pangan alternatif di luar beras dan tanaman pangan biji-bijian, perhatian pemerintah sangat kurang. Apalagi masyarakat pun sudah berangsur-angsur melupakannya. Petani hanya berfokus pada tanaman padi (dan jagung), padahal Indonesia mempunyai keanekaragaman spesies pangan yang tinggi, baik invasif maupun tanaman endemik. Oleh karena itu, peningkatan swasembada pangan non beras perlu ditingkatkan dan dimasyarakatkan Pemerintah harus aktif sebagai pendorong dan juga penampung hasil panen. Apalagi umbi-umbian sangatlah cocok untuk penderita penyakit diabetes dan yang berpantang nasi (plus terigu|gandum).

> Agroforestry <

Hausa Potato dapat dibudidayakan bersama-sama tanaman lain seperti kacang tanah, ubi rambat, okra, padi-padian, jagung, atau gandum.

berkoloni dg tipe tumbuhan basah di pematang kalikoloni tumbuhan liar bertipe area terbuka

> Sinonim <–

Calchas parviflorus, Coleus rotundifolius var. nigra, Coleus dysentricus, C. pallidiflorus, Coleus rehmannii, Coleus salagensis, Coleus ternatus, C. parviflorus, C. rugosus, C. tuberosus, Germanea rotundifolia, Majana tuberosa, Nepeta madagascariensis, Plectranthus coppinii, P. rotundifolius, P. ternatus, P. coppinii, P. tuberosus, atau Solenostemon rotundifolius.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Oxalis barrelieri, Belimbing Mini dengan Bunga Ungu Pucatnya yang Cantik

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Calincing (Oxalis barrelieri) atau Belimbing Bukit / Belimbing Pasir / Belimbing Tanah (Malaysia) yang berasal dari Hindia Barat dan Amerika Selatan dan Amerika Tropis ini dapat berguna mengatasi keracunan makanan. Semua member dari genus Oxalis mengandung asam oksalat, karena itulah dinamakan Oxalis.

gu1

Termasuk edible plant atau eat the weed dengan kandungan zat aktif senyawa polifenol dan saponin berkadar rendah, makanya tidak menimbulkan alergi. Namun kita perlu berhati-hati dengan daunnya. Daun Lavender Sorrel merupakan bagian tanaman yang paling berbahaya bila penggunaannya banyak dan kontinyu karena kandungan asam oksalat tersebut, apalagi bagi penderita rematik, arthritis, asam urat, batu ginjal atau hyperacidity.

Mengkonsumsi daun sebatas dalam jumlah yang wajar, masih bisa menimbulkan manfaat. Untuk mengurangi asam oksalat tersebut dapat melakukan perebusan sebelum diolah atau digunakan.

Famili Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan|kayu sorrel atau kayu coklat kemerah-merahan) mempunyai sekitar 900 spesies, genus Oxalis adalah yang terbesar dari famili ini. Daerah tropikal Brasil, Meksiko, dan Afrika Selatan memiliki jumlah spesies terbanyak.
Karena genus Oxalis terdiri dari puluhan jenis dengan tampilan bunga yang hampir serupa, maka kalau mengidentifikasinya hanya berdasarkan pada bunga saja akan menjadi rancu. Maka tak mengherankan juga jika nama Calincing ada dua Oxalis yang menyandang namanya, yakni Calincing 
Oxallis barrelieri – yang kita bicarakan ini, dan Calincing Oxalis corniculata. Namun saat membaca berbagai blog lain, saya yakin atau meyakinkan diri bahwa yang disebut Calincing ini adalah Oxallis barrelieri. Namun demi kehati-hatian, maka untuk selanjutnya saya akan sebut tumbuhan ini dengan nama Calincing Barrel.

Calincing Barrel katanya sudah mulai jarang dijumpai. Namun saya tidak kesulitanbunga

untuk menemukan tumbuhan ini di alam liarnya, meski jumlahnya juga tak begitu banyak atau bisa dibilang gulma yang terendah populasinya. Selain itu menurut laporan, tumbuhan liar ini sudah tersebar di benua Afrika dan Australia, termasuk Indonesia. Namun mengingat kondisi tumbuhnya yang terbatas yakni pada yang lembab dan teduh bisa juga dikatakan jika di daerah tertentu mulai jarang dijumpai.

Barrelier’s Woodsorrel berhabitus semak tegak berkayu, tinggi di bawah semeter, batangnya silinder yang halus berwarna hijau agak kecoklatan.

// Bunga \\

Mahkota ungu pucat cenderung pink dengan pangkal bunga berwarna kuning dilapisi 5 helai kelopak bunga berwarna hijau. Termasuk bunga majemuk, berbentuk terompet, tangkai malai ± 4 cm yang tumbuh di ketiak daun. Putik berjumlah 1buah, kepala sari berjumlah  5 buah berwarna kuning. Dapat berbunga sepanjang tahun.

buah bunga dan kuncup

// Buah \\

Seperti buah belimbing tapi agak bulat, bertaju 5. Buah menghasilkan biji berwarna kuning sebagai perkembangan generatifnya. Dapat dimakan segar sebagai obat darah tinggi.

// Daun \\

Daun majemuk terdiri 3 anak daun berbentuk bulat telur (trifolia), tangkai daun panjang, pinggiran daun rata.

// Akar \\

Tunggang

// Manfaat \\

Obat herbal infeksi saluran kemih, melancarkan haid, menurunkan demam, tekanan darah tinggi, meredakan flu, diare, mengobati peradangan pada ginjal, hati, dan saluran pernapasan serta  sebagai obat hepatitis kronis. Penggunaan

obat dalam caranya dengan merebus herbanya dan diminum air rebusannya, 2 x/hari. Atau resep lainnya 25 gr daun  dan batang Oxalis barrelieri  direbus dengan  2 gelas air selama 15 menit, airnya  diminum untuk  pagi dan sore.

Untuk obat luar (herba dihaluskan lalu digunakan sebagai obat balur) yang gunanya untuk mengobati luka bakar, luka sayatan, gigitan serangga, koreng, mengatasi biang keringat dan lain-lain.

pucuk

Perlu diperhatikan:

Jangan melebih dosis yang dianjurkan.

Tidak terus-menerus penggunaannya

Dilarang bagi ibu hamil

herb1

Meskipun dianggap sebagai gulma (consider as weeds) yang tumbuh di tepi jalan, tanah tak terawat, pinggir pematang (sawah, kebun, ladang) atau tempat-tempat yang teduh, namun mengingat bunganya yang cantik dan juga kegunaannya, maka tumbuhan liar ini juga layak didomestikasi.
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Thanks to: http://www.natureloveyou

Murdannia nudiflora, Rumput Tapak Burung Berbunga Ungu yang Hilang Kecantikannya saat Menjadi Gulma

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

– Pencarian ID dan Data –
Dibanding Murdannia spirata pada edisi sebelumnya, mencari ID rumput ini susahnya minta ampun deh … Genus sudah ketemu, namun mencari nama jenisnya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Kemiripan spesies, data yang tidak sinkron, gambar yang tidak jelas, dan lain-lain menjadi masalah yang tidak bisa saya pecahkan. Namun dengan rajin-rajin membuka dan membaca secara scanning satu demi satu blog yang telah saya unduh, membandingkan antar gambarnya, dan kalau perlu menganalisis datanya, alhamdulillah akhirnya dapat juga IDnya. Untuk itu bagaimanapun pusingnya, saya sangat berterima kasih kepada Wikipedia (beserta turunannya seperti CommonWiki, Wikimedia, Wikiland, dan lain-lain) dan Flickr, 2 website gratis dan blog-blog lain yang telah saya unduh. Ya, ternyata si rumput berbunga muave|lembayung pucat ini punya nama binomial Murdannia nudiflora.

 

– Nama Sinonim –

  • Aneilema malabaricum (L.) Merr.
  • Aneilema nudicaule (Burm. f.) G. Don
  • Aneilema nudiflorum (L.) Sweet
  • Aneilema nudiflorum (L.) Wall
  • Commelina nudiflora L.
  • Murdannia malabarica (L.) Brückn.

– Nama dalam Berbagai Negara –

  • Bangladesh: kundali
  • Brazil: trapoeraba
  • Colombia: pinita
  • India: choti kankaua
  • Indonesia: rumput lidah lembu; rumput tapak burung – meski shob pakai password ini, namun tak akan muncul gambar rumput ini
  • Malaysia: rumput kupu-kupu; rumput sur
  • Mauritius: herbe aux archons
  • Mexico: cohitre; comelina; maclalillo
  • Philippines: alibangon; bangar na lalake; katkatauang; kohasi; kolasi; olikbangon
  • Suriname: gadodede
  • Thailand: kinkung noi; phak-prap
  • Uganda: Mickey Mouse; vanda
  • USA: nakedstem dewflower; spreading dayflower
  • Venezuela: suelda con suelda
  • Vietnam: loa-trai hoa-tran

– Batang –
Tinggi atau panjang batang antara 8 – 115 cm yang mana bagian batang tersebut ada yang tegak, semi tegak, merunduk, atau menjalar pada tanah.

batang berbuku-buku

Bentuk daunnya …

daundaun 1

– Bunga –
Kecil-kecil terdiri 3 helai petal warna ungu kemerahan yang pucat|mauve. 3 pasang putik putih dengan benang sari biru pucat dengan tangkai putik dan benang sari sewarna dengan warna petal.

– Perkembangbiakan –

Secara seksual maupun aseksual atau lebih dikenal dengan istilah generatif dan vegetatif. Generatif melalui bertemunya benang sari dan kepala putik yang dibantu organisme lain atau pun angin. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif bersifat alamiah yakni dengan merunduk yakni batang yang menyentuh tanah akan menjadi individu baru atau dengan tumbuhnya tunas anakan.

– Habitat dan Persebaran –
Murdannia nudiflora bukanlah tumbuhan asli Indonesia, namun berasal dari daratan Asia tropis mulai dari India hingga China, kepulauan Rukyu – Jepang, dan Malaysia. Di Indonesia, rumput ini sudah tersebar luas di pulau-pulau besar, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Selain Indonesia, rumput ini sudah berinvasif ke benua Afrika, Asia, Oceania, dan Amerika – Tengah, Utara, dan Selatan – menjadi spesies yang tak diharapkan keberadaannya karena sulit dikontrol atau dibasmi.

– Tempat Tumbuh –
Di daerah tropis maupun subtropis, mulai tanah kosong, sisi jalan, padang rumput, dan lain-lain. Lebih banyak berpopulasi pada tempat-tempat basah, seperti tepian bendungan, tanggul, danau, saluran irigasi, selokan, tempat-tempat yang tergenang air, atau pada area dengan tanaman budidaya seperti sawah, kebun, dan lain-lain karena memang ketersediaan zat hara pada tempat-tempat itu sangat tinggi dikarenakan adanya pemupukan terhadap tanaman budidaya.

– Faktor Persebaran –
Penyebaran ke tempat lain di luar habitat aslinya bisa disebabkan karena terbawa hasil panenan budidaya yang diimpor atau diekspor, terbawa binatang, biji tertiup angin, terbawa aliran air, atau memang sengaja diinvasif oleh manusia karena tertarik bunganya atau kemanfaatannya atau sekedar untuk dikoleksi karena di tempatnya tidak ada rumput ini. Dan nyatanya populasinya membludak melenceng dari anggapan semula.

– Level Gulma –
Sangat tinggi disebabkan banyaknya faktor pendukung seperti mudah dan tingginya daya penyebarannya, mudahnya berkembangbiak secara generatif maupun vegetatif. Dibanding Murdannia sebelumnya, MUDNU (EPPO code-nya) lebih berpotensi menjadi gulma yang sulit dikontrol karena daya tahan dan adaptasinya yang tinggi terhadap kondisi tanah (keras, gembur, atau paduannya), pH (asam hingga sangat asam), kondisi lingkungan yang buruk, tidak tergantung kepada ketersediaan air|tahan kekeringan, sehingga tak mengherankan apabila the Invasive Species Specialist Group pun memasukkannya ke dalam daftar siaga. Holm beserta teman-temannya pun mengklasifikannya sebagai gulma paling buruk bagi lebih dari 16 tanaman budidaya utamanya padi di 23 negara.

– Pengontrolan –
Dengan penyiangan|pembabatan atau dengan memanfaatkannya sebagai makanan gembalaan. Bisa juga dengan pembakaran setelah panen (telah lama kebun tebu diperlakukan demikian), pencabutan secara manual atau mekanik yang dilakukan secara berkala dan teratur dapat mengurangi populasinya. Memang pencabutan hingga akarnya dan pendongkelan lebih efektif menekan populasinya.
– Potensi Tanaman Hias –

Rendah. Namun di Amerika dan beberapa negara Eropa (simbol mata uangnya ini: ) telah diperjualbelikan sebagai tanaman hias atau ditanam dalam pot. Harganya juga relatif mahal.

– Pengambilan Gambar –
Saya menemukan dan memotret rumput ini di pinggir jalan. Walau masih dalam area persawahan namun bertipe sawah kering|ladang karena tanaman budidayanya adalah tebu, ketela, pepaya, dan lain-lain yang bukan jenis tanaman budidaya basah|padi.

– Kemiripan Spesies –

Murdannia loriformis (daunnya lebih pendek) dan Murdannia spirata.

DSC04308

Tumbuh dalam area yang sama dengan Gewor|Commelina benghalensis, Lindernia crustacea, Euphorbia hirta, rumput lainnya serta kacang-kacangan yang belum mampu saya identifikasi

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

 

Murdannia spirata, Si Cantik Ungu dari Wetland – Edisi Revisi Si Commelina Biru Nan Cantik

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada artikel Si Commelina Biru Nan Cantik, saya sedikit menyinggung dua rumput berbunga ungu kebiruan yang saya sebut sebagai Spiderworth. Ternyata keduanya adalah Murdannia sp. |anggota dari Genus Murdannia. Kalau sudah ketemu genusnya tentu selanjutnya akan mudah ya mencari nama jenisnya. Nyatanya tidaklah demikian. Awalan yang baik itu ternyata tidak diikuti dengan tengahan yang baik, sehingga saya pun tidak bisa menyelesaikan akhirannya berupa artikel. Yang pasti keduanya dikenal dengan nama Asiatic Dewflower. Masih sekerabat dengan Commelina karena sama-sama ber-family Commelinaceae, hanya beda genus. Karena genus Murdannia mencapai 54 species, maka semakin sulitlah saya mencari IDnya.

Dari hasil ‘ketekunan’ – cieee – mencari-cari informasi, didapatlah nama dari salah satunya yang pada artikel sebelumnya saya sebut sebagai Else Spiderwort. Ternyata namanya Murdannia spirata atau masuk dalam golongan Asiatic Dewflower. Murdannia yang satu ini lebih gampang saya analisis datanya dibanding Murdannia satunya yang pada artikel sebelumnya saya sebut sebagai Tradescantia sp. Kalau saya menulis kedua rumput ini dari genus Tradescantia tidaklah terlalu salah, sebab selain kemiripan bunganya, juga ada yang menyebut Tradescantia sebagai nama sinonim. Tapi karena sudah pasti keduanya dari genus Murdannia, maka untuk selanjutnya saya tak akan menyebut Tradescantia lagi.

merumpun

Rerumpunan Murdannia spirata bersama rumput liar lainnya di tebing sungai

Murdannia spirata termasuk rumput yang berbatang tegak. Berasal dari China, India, dan Asia Tenggara dan beberapa pulau di Pasifik. Tetapi kini telah menyebar hingga ke benua Amerika. Saya menjumpai dan memotretnya di tebing sungai yang tempatnya basah karena rembesan air sungai pada area persawahan.

– Daun –

Panjang daun antara 1 – 3 cm, tanpa tangkai daun. Ujung daun meruncing dengan letak daun membujur|horisontal menjepit batang dan berbentuk hati.

daun

– Bunga –

3 helai petal bunganya berwarna biru keunguan – ada yang menyebutnya ungu pucat – bertangkai 2 cm. Terdapat 3 pasang benang sari – berwarna biru keunguan – dan putik berwarna putih. Ketiga pasang alat perkembangbiakan generatif ini letaknya terbuka|naked atau tidak berada dalam tabung bunga atau tidak tertutup mahkota.

bunganya

Bunga ungu kebiruan dengan benang sari biru

– Habitat –

Saya menjumpai dan memotretnya di tebing sungai yang tempatnya basah karena rembesan air sungai pada area persawahan. Ya tidak salah sih karena menurut info, habitat rumput ini adalah hutan dan tanah kosong yang berbasah|swampy|wet wastelands, misalnya area sepanjang sungai.

– Level Gulma –

Rendah. Meski termasuk keluarga Commelinaceae yang tahan banting, namun Asia Dewflower ini tidak tumbuh pada tempat yang sembarangan atau hanya pada area tertentu yang basah|tergenang. Meski begitu yang saya lihat, rumput ini tidak tumbuh di sela-sela tanaman padi. Namun penilaian saya ini bisa saja salah sebab saya baru mengamati pada tempat saya memotretnya saja. Dan hingga saat ini saya juga belum menemukan blog Indonesia maupun asing yang memasukkannya dalam daftar gulma. Jangankan sebagai gulma, informasi tentang rumput ini dari blog negeri sendiri pun saya tidak menemukannya.

Biasanya rumput ini tumbuh bersama-sama dengan rumput-rumput liar lainnya atau bisa juga merumpun sendiri pada satu spot saja.

– Potensi Tanaman Hias –

Rendah. Namun para tukang kebun di Barat sana sudah mendomestikasi ke dalam taman-taman mereka atau menanamnya dalam pot.

– Sinonim –

  • Aneilema canaliculatum
  • Aneilema melanostictum
  • Aneilema nanum
  • Aneilema spiratum
  • Aneilema spiratum
  • Aphylax spiralis
  • Commelina bracteolata
  • Commelina nana
  • Commelina pumila
  • Commelina spirata
  • Phaeneilema spiratum
  • Streptylis bracteolata

 

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Catharanthus roseus, Tetap Semarak Sepanjang Tahun

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

untitlecopyVinca rosea atau Lochnera rosea atau Ammocallis rosea dari familia Apocynaceae genus Catharanthus yang berasal dari Madagaskar, Amerika Tengah ini dulu pernah menjadi tanaman hias. Sekarang tumbuh liar dimana-mana dengan suburnya, bahkan mampu tumbuh dalam berbagai kondisi area yang minim air dan zat hara. Karena itu Kembang Tapak Doro dapat kita jumpai hidup secara litofit pada tembok-tembok pagar atau saluran air, pada sela-sela atau cepitan atau rekahannya, plengsengan, bebatuan, dan lain-lain. Sayangnya, meski cantik, gempuran keelokan bunga-bunga hibrid atau impor, membuat orang pun ogah-ogahan menanamnya, kecuali yang menyukainya atau mengetahui kegunaannya. Andaikan ada yang menanamnya pun, ditanam di pinggir jalan, tidak di halaman rumah/taman.

Saya pernah baca sebuah blog. Karena di desanya Sindapor dianggap sebagai gulma, maka seluruh tanaman yang ada di sana dibumihanguskan. Dimusnahkan dari muka bumi, genosida. Perlahan-lahan tanaman ini pun raib. Dan saat si blogger ke Singapura, kangenlah dia dengan tanaman ini. Akhirnya membeli Kembang Tembaga Beureum dengan tebusan harga yang kalau dirupiahkan lebih dari 50 puluh ribu. Wow … Maka dari itu untuk memusnahkan spesies haruslah dipikir masak-masak karena bagaimananapun dipandang tidak bergunanya suatu spesies flora atau fauna di mata kita, yakinlah Allah menciptakanNya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa kok dinamakan Kembang Tapak Doro|Tapak Dara|Kaki Merpati? Kemungkinan merujuk pada buahnya yang memang panjang berbentuk lonjong dan tersusun dua-dua yang mengingatkan orang pada jari-jari kaki (tapak) burung dara.

Sebenarnya Ros Pantai mempunyai fungsi herbal, sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin. Namun dosisnya harus tepat, karena Kemunting Cina ini mempunyai berbagai zat alkaloid yang bersifat racun. Karena komponen kimiawinya (vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, serpentine, catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin) yang kuat, kupu-kupu dan serangga penyerbuk tidak terlalu menyukainya.

Selain leukemia, Rose|Rosy Periwinkle juga bermanfaat sebagai obat luka bakar (tumbuk beberapa helai daun segar yang telah dicuci sampai menjadi seperti bubur, tempelkan pada luka, ulangi beberapa kali hingga luka mengering), luka baru (2 – 5 lembar daun dikunyah hingga lembut, tempelkan pada luka), kencing manis (DM), kencing sedikit (oliguria), tekanan darah tinggi (hypertension), demam, radang perut dan disentri, kurang darah atau jumlah trombosit turun (primary thrombocytopenic purpura), tangan gemetar, gondong, malaria, sukar buang air besar|sembelit, bengkak, bisul, borok, asma, bronchitis, kanker maupun tumor. Akar mengatasi haid tak teratur.

Resep lain untuk pemakaian luar: daun segar dan beras secukupnya, tumbuk hingga halus atau seperti bubur, balurkan pada yang sakit.

Untuk darah tinggi, kencing manis dan leukemia: rebus 15 gr daun segar dengan 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Saring bila dingin, minum pagi dan sore @ segelas.

>>> Perempuan hamil dilarang memakai tanaman ini sebagai obat.

Habitus

Cape Periwinkle termasuk tumbuhan semak, tegak, bercabang, batang bulat agak berkayu, berambut, berdaun tunggal berbentuk bulat telur atau oval, tahunan|perennial yang cabang-cabangnya tumbuh menyamping. Batang dan daunnya mengandung getah warna putih.

Bunga

Aksial (muncul dari ketiak daun). Yang kita kenal biasanya berwarna putih dan ungu kemerahan. Buah Old-maid atau Rumput Jalang berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, berambut, panjang sekitar 1,5 – 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.

Kelebihan

Bijinya yang ringan dapat terbawa angin hingga ke areal yang lebih luas. Selain itu, bunga Kembang Sari Cina rajin berbunga sepanjang tahun atau tak kenal musim, asal terkena sinar matahari. Meski tak ada yang peduli, bunga ini mampu tumbuh subur pada berbagai tempat.

Kekeliruan ID

Geranium, salah satu bunga pengusir nyamuk ini sering disalahartikan sebagai bunga Tapak Dara. Padahal keduanya mempunyai susunan morfologi yang berbeda, genusnya pun berbeda pula.

Perkembangbiakan

Madagascar Periwinkle atau Pink Periwinkle, berkembang secara generatif melalui biji. Dapat diperbanyak dengan cara stek batang dan akar. Tanaman yang sudah tua dapat diremajakan dengan pemangkasan. Namun tidak tahan terhadap pemangkasan besar dan dapat mati karenanya.

Keterangan:

Nama binomial yang saya yakini sebagai judul artikel, untuk selanjutnya adalah nama sinonimnya.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ipomoea carnea spp. fistulosa, Racun Dibalik Bunganya yang Cantik

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

close-upKalau kita pernah melewati tempat-tempat yang basah dan lembab seperti pematang sawah, pinggir sungai atau saluran air, rawa-rawa, atau area basah lainnya, pasti tak akan asing dengan bunga ini. Mungkin saja nama ‘resmi’nya tidak kita ketahui, namun bunganya yang berwarna ungu lembut itu sangat familiar dengan kita. Selain itu, banyak kepik dan kumbang beserta anak keturunannya hidup makmur di situ. Ternyata tumbuhan ini masih saudaraan dengan kangkung sayur yang sering kita konsumsi itu, namanya saja masih berbau kangkung: krangkong, krangkungan, kangkung pagar, kangkung hutan, kangkung bandung dan juga klorak dari familia Convolvulaceae genus Ipomoea.

Dari ngintip berbagai blog, warna bunga Ipomoea carnea spp. fistulosa atau Kangkung dsc04734Hutan atau Lung Londo (Londo = Belanda) yang berasal dari Amerika Tropis (Kolombia, Kostarika, Guatemala) ini, bervariasi, yakni ungu muda, ungu sangat pucat, pink, bahkan putih yang berbentuk terompet. Umumnya sih berwarna ungu muda kemerah-merahan. Warna putih pun dibagi lagi menjadi 2 variasi. Putih murni (pure white) dan putih dengan pink atau ungu pucat pada kerongkongan|tabung bunganya. Bunganya termasuk bunga sehari, yakni mekar pagi hari dan layu saat menjelang sore atau saat bunga kehujanan. Bunga tersusun dalam tandan.

Member dari Familia Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan) sering disebut dengan nama spesiesnya saja seperti Ipomoea fistulosa atau Ipomoea carnea. Dikenal dengan nama Bush Morning Glory atau Morning Glory Tree. Sedangkan nama-nama yang pernah disandangnya (sinonim) sekarang sudah jarang yang mempergunakannya karena dianggap sudah tidak relevan lagi, seperti Ipomoea crassiculatus, dan lain-lain.

Batangnya seperti tipe kangkung lainnya, yakni berongga, herbaceous (lunak atau tak berkayu), bergetah, banyak ruas, bercabang, warna hijau. Meskipun sering ditebas jika masih ada batang yang ada di dalam tanah, akan langsung cepat tumbuh kembali. Batangnya sangat mudah distek. Selain itu, Krangkungan juga berkembangbiak dengan biji.

Meski cantik, namun tumbuhan ini menurut saya, tak cocok hadir di taman kita, kecuali kalau ditanam di kebun atau di halaman rumah yang dekat dengan sawah, perkebunan, atau tanah lapang, baru tanaman ini tampak serasi. Namun kalau anda mencoba menanamnya di taman, saya rasa tanaman ini harus sering-sering dipangkas biar nampak rapi dan tidak tumbuh tak beraturan, karena tingginya dapat mencapai 5 meter dengan julur-juluran cabangnya. Tema landskap yang cocok dengan memakai Kangkung Pagar ini adalah tema pedesaan. Toh meski digolongkan sebagai tanaman liar, banyak orang-orang Barat yang menjadikannya sebagai tanaman hias. Mereka juga menjualnya dengan harga yang tidak murah.

Tumbuh di tempat-tempat yang terpapar matahari namun tanahnya tetap mendapatkan pasokan uap air atau kelembaban, seperti pada tepi sungai, saluran air, persawahan, bahkan pekarangan kita. Bunganya memang cantik. Sayang kalau kita menjadikan sebagai tanaman hias harus berpikir berulang kali. Banyak kelemahannya, antara lain batangnya relatif tinggi, ukuran cabang lumayan panjang. Kedua hal ini sudah memakan area di pekarangan/taman kita. Belum lagi rawan larva kumbang-kepik dan juga belalang, serta cabang-cabangnya yang tumbuh tak beraturan.

Daun, akar, dan bunganya meski beracun, namun juga berkhasiat obat. Daun dapat melegakan perut. Minyak dari bijinya dapat menyuburkan rambut dan obat bisul. Dari resep 4 – 5 lembar daun segar yang telah dicuci bersih-bersih dan diasapkan sebentar di atas api, kemudian dimakan dapat melegakan perut. Dalam daun terkandung alkaioida, saponin, flavonoida dan tanin.

Selama ini Kangkung Bandung dibiarkan tumbuh meliar atau dijadikan sebagai tanaman pagar karena dapat bermanfaat sebagai penahan angin dan erosi. Di beberapa tempat, tumbuhan ini mungkin sudah jarang dijumpai atau bahkan sudah tidak ada. Sayang ya …

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh