Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L)

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

varian putih ungu ini, corak dan warna sifatnya variabel, artinya bisa muncul corak dan warna seperti ini, atau ungunya lebih tebal atau variasi-variasi lainnya, atau dapat muncul warna putih murni atau mahkotanya berwarna ungu semuanya

Mereka dulunya mempercantik halaman depan atau taman-taman rumah kita. Bunganya yang cantik dengan warna-warna yang cerah memikat (kuning, merah, ungu, putih maupun kombinasinya) ditambah aromanya yang haruman semerbak membuat mereka selalu menjadi pilihan sebagai pemanis taman. Namun sekarang ini, akibat pergeseran selera pecinta bunga dan terus bergantinya tren tanaman hias membuat Mirabilis jalapa, atau Bunga Pukul Empat, Bunga Ashar, Four o’clock Plant sudah diabaikan keberadaannya dan tumbuh meliar di pinggir-pinggir jalan, area persawahan, maupun di kebun-kebun tanpa ada yang merawatnya. Mereka bertahan di musim panas tanpa terkena setetes air pun, dan bersemi kembali di musim hujan. Batang yang tertanam dalam tanah (rhizome) bertahan di musim kemarau yang panjang.  Begitu juga dengan biji-biji yang berjatuhan ke tanah akan dorman di musim yang tidak menguntungkan tersebut. Kulit bijinya yang keras membuat mereka mampu bertahan melalui panas kering selama berbulan-bulan. Dan saat kondisi musim bersahabat (datangnya hujan) mereka pun segera bertunas dan berkecambah untuk meneruskan siklus kehidupan mereka.

varian ungu murni (tidak bercampur atau berkombinasi dengan warna putih)

Daur hidupnya yang cepat (annual) merupakan suatu keuntungan bagi mereka untuk segera berkembang biak (meneruskan generasi penerus). Beberapa minggu setelah musim hujan berlalu, mereka dengan pesat terus tumbuh dan berkembang. Pada musim tersebut mereka juga menimbun cadangan makanan yang cukup pada rizhomenya sebagai persiapan menghadap pergantian musim berikutnya. Pada musim hujan juga mereka berbunga dan kemudian memecahkan bijinya setelah melalui fase buah.  Walaupun sebenarnya fase berbunga tidak tergantung pada musim, namun di kehidupan liarnya yang sekarang, mereka harus berani survive tanpa campur tangan manusia.

Begitulah kehidupan Bunga Pukul Empat yang sekarang sudah terbuang ini. Andaikan kita tahu kalau tanaman ini memiliki manfaat herbal sebagai obat kulit terbakar, jerawat, bisul, infeksi saluran kencing/prostatitis, diabetes melitus (kencing manis), kencing berlemak, radang amandel, leucorrhea (keputihan), cervical erosion (erosi mulut rahim), dan acute arthritis (radang sendi akut), masihkah kita terus mengabaikannya?

benang sari dan putik
daun
bagian ujung (tunas-tunas muda)
buah dan biji yang sudah tua (hitam)
varian kuning, ukuran bunga lebih kecil

Catatan:

Sebelumnya BPG telah menulis tentang tanaman ini ( https://bluepurplegarden.wordpress.com/2015/09/29/kembang-ashar-dan-bang-yang-menakjubkan/), walaupun sedikit ulasannya.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bunga Pukul Delapan Turnera ulmifolia yang Berpotensi sebagai Antibiotika

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dulunya, Turnera ulmifolia menghiasi taman atau kebun sebagai tanaman penutup atau tanaman pagar karena memang cenderung merumpun/berkelompok. Bunganya memang cantik, kuning cerah. Subhanallah. Namun kini akibat pergeseran selera para tukang kebun yang terus berganti dan juga derasnya kehadiran bunga-bunga hibrid yang spektakuler. Kecantikan Turnera angustifolia tidak mampu bersaing dan kini sudah jarang hadir di taman-taman atau kebun-kebun, bahkan dibiarkan begitu saja tumbuh meliar di pinggir-pinggir jalan, ladang, area persawahan, tepi saluran air, tanah kosong|terlantar, area pemakaman, maupun area lainnya yang masih mendapatkan sinar matahari. Apalagi Turnera subulata juga nyaris tidak memiliki nilai jual, maka semakin terabaikan saja si kuning yang cantik, kecuali hanya segelintir orang saja yang mengetahui kegunaan herbalnya yang masih mau meluangkan waktu untuk merawat si cantik ini.

Kegunaan Herbal

Walaupun tidak terlalu populer sebagai tanaman herbal dengan kegunaannya yang tidak terlalu banyak, namun cara pengobatannya yang sangat mudah sekali – hanya dengan merebus 15 gr daun segarnya sebagai teh sudah dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, rematik sendi, tubuh lemah pasca sakit, ulcus duodenum, dan ulkus lambung – membuat Bunga Pukul Delapan ini masih dicari di stan-stan tanaman toga/herbal atau di habitat liarnya. Mengenai pengobatan luarnya juga cukup praktis, cukup dengan melumatkan daun dan akarnya, kemudian ditambahkan kapur sirih, diaduk rata, lalu membalurkan atau menempelkan atau membalutkan pasta ini pada bisul, bengkak, memar, bagian yang sakit / bengkak.

Sifat Farmakologi

Rasanya memang pahit, pedas, dan hangat, karena mengandung flavonoid, saponin dan polifenol yang berkhasiat sebagai tonik dan melancarkan (aliran) darah. Turnera alba juga berpotensi sebagai antibiotika terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Morfologi

perdu tegak, batang berkayu, biasa merumpun/menyemak
ovate, pinggir daun bergerigi/beringgit/serrate kasar
berkelamin ganda: 5 tangkai benang sari dan 3 tangkai putik, mekar setiap hari hanya beberapa jam saja

Potensi sebagai Gulma

Dari referensi, asal Turnera ulmifolia var. angustifolia adalah dari Hindia Barat. Namun ada yang menyatakan Meksiko atau Kepulauan Karibia sebagai daerah asalnya, selain Hindia Belanda. Padahal secara geografis kedua tempat ini sangat berjauhan sekali. Kini Turnera ulmifolia var. velutina telah jamak ditemui di Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya). Yellow Buttercup tumbuh liar di dataran rendah kurang dari 250 m dpl. Tingkat penyebaran dan perkecembahan yang relatif tinggi dan gampang tumbuh, membuat Turnera velutina mudah dijumpai dimana-mana. Walaupun begitu, dari berbagai sumber yang BPG unduh, potensi sebagai gulma (tumbuhan pengganggu) belum diketahui secara pasti. Namun kini Indian Holly sudah jarang dijumpai. Jadi dapat dikatakan bahwa potensinya sebagai tumbuhan pengganggu dianggap relatif rendah. Apalagi tingkat pertumbuhannya yang sedang, akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk ‘menguasai’ suatu koloni. Apalagi habitatnya hanya pada dataran rendah saja.

Perbanyakan

Salah satu spesies dari Family Turneraceae, Yellow Elder berkembang biak generatif dengan biji dan vegetatif buatan dengan stek batang.

Potensi Sage Rose sebagai Tumbuhan Fitoremediasi

Karena tumbuhan ini menurut laporan toleran terhadap kondisi tanah yang berasam dan alkalin, kemungkinan dapat dijadikan sebagai tumbuhan fitoremediasi pada tanah yang tercemar asam dan alkaline. Dan kemungkinan juga Holly Rose ini dapat dijadikan sebagai tumbuhan perintis pada tanah yang kering. Wallahua’lam.

Hama dan Penyakit

Kutu putih/kutu kebul, kutu daun aphid, dan beberapa serangga lainnya sering menyerang daun dan tunas muda Turnera. Namun serangan hama-hama ini tidak memberikan dampak yang serius. Artinya selain tanaman ini mampu bertahan dari serangan hama, juga kemungkinan serangan-serangan hama tersebut tidaklah sering.

Catatan Istilah:
Knoplike: guratan|bekas pangkal daun yang telah gugur atau patah 

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Momordica balsamina, Pare Alas Penggempur Diabetes dengan ‘Ratusan’ Khasiat Herbal

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sekilas bila kita memandangnya, mungkin kita mengira tumbuhan liar ini biasa-biasa saja. Tidak mempunyai bunga yang indah atau memiliki manfaat. Karenanya, kita pun malas untuk memindahkannya ke kebun kita. Namun apabila bunga kuningnya yang cantik bermunculan dan bermekaran, akan langsung mencuri mata kita untuk memandangnya. Perpaduan hijau daunnya dengan kuning cerah bunganya merupakan pesona yang luar biasa.

BPG biasa mendapatinya tumbuh merambat di sela-sela tanaman tebu dengan melingkarkan sulur-sulurnya atau membelit dengan batang/tunas mudanya. Walaupun merupakan tanaman kompetitor/gulma, namun tanaman tebu tidak terlalu terpengaruh terhadap kehadirannya. Walau begitu, penyiangan terhadap tanaman ini dan/atau tumbuhan pengganggu lainnya tetap dilakukan agar hasil panennya memuaskan. Selain di ladang tebu, juga berhabitat pada rerumpunan bambu. Bila tidak ada pohon inang atau tempat merambat, batang akan tumbuh menjalar.

Mentimun Afrika, seperti juga pare lainnya, membutuhkan sinar matahari langsung yang banyak agar tumbuhnya optimal. Biasanya memang berada pada sisi timur habitatnya, sehingga mendapatkan hujan sinar pagi yang sangat bermanfaat bagi dirinya. Karena itu, kita jarang menjumpainya pada tempat-tempat yang teduh.

Meski tumbuh meliar di Indonesia, namun sebenarnya asal pare liar ini dari Afrika. Karena itu sering disebut dengan nama yang sama African cucumber atau Balsam Apple atau Balsam Pear. Hampir anggota dari familia Cucurbitaceae (African Pumpkin) disebut dengan nama-nama (yang sama) seperti itu.

Seperti sayur-sayuran lainnya, pare liar ini juga berumur semusim saja. Artinya setelah menuntaskan ‘tugas dan kewajibannya’ atau setelah biji-bijinya bertebaran, tumbuhan ini perlahan-lahan akan mati. Kelak, di tempat jatuhnya bibit-bibitnya, akan tumbuh individu baru sebagai pengganti individu lama yang telah mati.

Walaupun dianggap sebagai gulma atau tumbuhan liar semata, namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa pare ini (terutama bagian buahnya) mempunyai manfaat klinis mampu menurunkan kadar gula dalam darah (hipoglisemik) atau obat ampuh bagi para penderita penyakit diabetes militus. Zat yang berperan dalam penurunan kadar gula tersebut adalah karatin, insulin dan alkaloid.

Habitus (seluruh bagian tanaman)

Kandungan senyawa:  secara umum mengandung 17 asam amino dan mineral-mineral (potasium, magnesium, fosfor, kalsium, sodium, seng/zinc, mangaan dan besi), dan senyawa kimia alkaloid, flavonoid, glikosida, resin, saponin, steroid, terpen. Senyawa-senyawa ini bersifat sebagai antiHIV dan antivirus lainnya, anti-plasmodial, shigellocidal, antidiare, antiseptik, antibakteri, anti-inflammatory, antimikroba, hypoglycemic, antioksidan, analjesik dan khasiat perlindungan (kesehatan) manusia lainnya.  Setiap bagian dari tanaman mempunyai tingkat kandungan yang berbeda-beda.

Nilai/kandungan protein dan lemak (nabati)nya yang tinggi dimanfaatkan sebagai suplemen protein untuk sereal dan juga biopharmaceutical lainnya bagi yang peduli/perawatan kesehatan. Sedangkan kandungan potassium yang tinggi merupakan sumber yang bagus untuk orang yang memiliki penyakit hipertensi dan gangguan jantung.

Awalnya, kandungan zat-zat kimiawi ini bermanfaat bagi Paria Alas untuk bersaing dengan kompetitornya dalam memperebutkan zat-zat nutrisi yang terkandung dalam tanah dan juga untuk membantu tumbuhan menghadapi masalah kekurangan nutrisi pada habitat/tempat hidupnya. Namun manusia memanfaatkannya untuk kepentingan manusia. Dan ini tidaklah mengapa, karena Allah menciptakan semua yang ada di dunia demi kepentingan dan kemaslahan manusia. Terpenting bijak dalam melakukan eksploitasi dan eksplorasi.

Batang

segi lima dengan percabangan yang banyak dan juga terdapat sulur-sulur yang dapat membelit induk semang atau apapun yang dapat dibelitnya. Batang/tunas muda akan tumbuh melingkar pada batang tumbuhan lainnya

Manfaat, kandungan senyawa, dan kegunaan herbal dapat dilihat pada paragraf Herba (seluruh bagian tanaman).

Daun

Manfaat: untuk sayuran

Kandungan senyawa: Vitamin A, B1, dan C, protein, fosfor, besi, momordisin, resin, minyak, chlorogenic acids (CGA), caffeoylquinic acid (CQA), dan feruloylquinic acid (FQA), dan para-coumaroylquinic acid (pCoQA).

Kegunaan herbal: obat cacing kremi, bisul, gatal-gatal

Catatan: ekstrak aman dikonsumsi oleh ibu hamil

Bunga

tipe banci (berkelamin ganda), artinya pada satu kuntum terdapat benang sari (3 buah berwarna kuning kehijauan) dan putik (3 buah berwarna kuning) sekaligus, petal (mahkota bunga) 5 helai, letak kuntum di atas bakal buah

Manfaat, kandungan senyawa, dan kegunaan herbal dapat dilihat pada paragraf Herba (seluruh bagian tanaman).

Buah

panjang sekitar 5 cm, kulit beracun dan terdapat bintil-bintil atau gerigi kasar, terdiri 3 helai daun buah yang saling mengatup/menempel, rasanya pahit

panjang sekitar 5 cm, kulit beracun dan terdapat bintil-bintil atau gerigi kasar, terdiri 3 helai daun buah yang saling mengatup/menempel, rasanya pahit 
buah telah pecah

Manfaat: diolah atau dimasak tumis, asinan, sup, pare isi, dan lain-lain

Kandungan senyawa: charatin, alkaloid. albuminoid, betakaroten, momordicin

Kegunaan herbal: obat diabetes, gangguan pencernaan, bronchitis, tumor, luka, reumatik, malaria, diabetes, cacingan dan obat kuat. Ekstrak untuk obat dan juga anti kanker.

Catatan: ekstrak aman dikonsumsi oleh ibu hamil

Biji

terbungkus selaput merah berlendir dan lengket, rasanya manis dan bisa dimakan, panjang ± 1 cm, lebar ± 0,5 cm

Manfaat:

Kandungan senyawa: saponin, alkaloid, tritrepenoid, asam momordial, MAP (Momordica antiviral protein) sebagai antikanker dan mencegah penuaan dini.

Kegunaan herbal: menurunkan kadar kolesterol dan lemak.

Perawatan di Kebun

Karena karakternya yang masih ‘liar’, Paria Hutan ini cukup mudah untuk dirawat di kebun. Nggak ribet mengenai cara perawatan dan medianya, karena memang tidak mensyaratkan kondisi tertentu. Cukup dengan apa yang ada di kebun kita saja, pare ini sudah dapat tumbuh baik, asal sinar yang diterimanya cukup (banyak). Melakukan penyiraman sesempat atau seingat kita, juga nggak problem bagi pare. Yang perlu dilakukan rutin adalah pemotongan cabang/batang supaya tidak terlalu lebat dan mengganggu tanaman kesayangan kita lainnya. Bibitnya dapat kita ambil dari buah pare liar yang sudah masak atau langsung mengambil bijinya dari buah yang telah pecah. Tabur/semai di atas area yang kita inginkan. Sudah, biarkan saja.

Catatan:

Karena BPG hanya membahas Manfaat, Kandungan Senyawa, dan Kegunaan Herbal, maka apabila digunakan sebagai resep dengan bagian habitus manakah yang lebih diutamakan untuk penyakit tertentu dapat dilihat pada link-link lain atau berkonsultasi pada ahlinya.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Thevetia peruviana atau Oleander Kuning atau Ginje atau Yellow Oleander yang Beracun

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
7Sebagai ornamental plants, Yellow Oleander (Thevetia peruviana) memang memiliki syarat. Bunga cantik, bentuknya unik seperti terompet dengan mahkota bunga tersusun memutar (kontortus), warnanya kuning cerah, dan ada harumnya yang lembut. Apalagi sosoknya juga tidak begitu tinggi, kanopinya juga tak terlalu lebar, layak memang untuk dihadirkan di taman atau halaman/pekarangan. Namun, entah mengapa, di Indonesia ini, tidak banyak yang tertarikmenjadikannya sebagai tanaman hias. Oleander Kuning dibiarkan tumbuh meliar di pinggir sungai, dekat mata air/sumber, atau bendungan, atau area dengan kelembaban yang tinggi.
Sebagai medicinal plants, Ginje/Ghinje/Ginji dapat digunakan sebagai obat menurunkan panas badan, radang kulit pada kuku jari-jari (cantengan), dan gagal jantung. Telah digunakan dalam dunia farmasi untuk penyakit gagal jantung yang berupa tablet. Tetapi di Indonesia pemakaian Lucky Nut sebagai obat alami tidaklah umum, karena Indonesia sendiri sudah kaya akan tanaman herbal yang sudah teruji secara turun-temurun dengan khasiat yang sama. Banyak juga yang telah teruji secara klinis. Bagaimanapun, selama masih ada alternatif pengobatan yang lebih aman, disarankan untuk meninggalkan pengobatan herbal yang menggunakan tanaman ini.
Sebagai invasive plants, populasi Campanilla sekarang ini kian tersingkir. Walaupun misalnya nantiBunga Terompet hilang dari bumi Indonesia, kita tidak akan begitu kehilangan karena bukan tanaman asli Indonesia. Asalnya dari Kepulauan Karibia, Belize, Peru, Mexico dan Amerika Tengah. BPG sendiri setelah puluhan tahun tidak pernah tersua, baru di tahun 2018 ini, BPG menemukan kembali Ki Hujanyang tumbuh dekat bendungan, padahal dahulu populasinya termasuk banyak.
Sebagai poisonous plants, Adelfa Amarilla memang mengandung toksin yang tinggi yakni thevetin A, thevetin B, juga peruvoside, neriifolin, thevetoxin dan ruvoside. Tetapi realitasnya, terdapat beberapa jenis mamalia dan aves yang memakan buah/bijinya tidak terpengaruh akan racun-racun tersebut. Yang pernah diteliti adalah the Sunbirds, Asian Koel (Eudynamis scolopaceus), Red Whiskered Bulbul, White Browed Bulbul, Red Vented Bulbul, Brahminy Myna, Common Mynadan Common Grey Hornbill (Tockus birostris).

Informasi dan Fakta
3Informasi yang tersebar di dunia internet mengenai Chilidron memang menghebohkan. Beberapa di antaranya mengatakan seperti ini.
• 100 gr daun Geel Oleander sudah dapat menewaskan seekor kuda apabila memakannya.Tentu saja, bila ada kasus seperti ini, seluruh binatang ternak harus dijauhkan dari tanaman ini karena begitu beracunnya. Padahal di referensi lain, daun merupakan bagian yang dimanfaatkan sebagai pengobatan secara herbal. Juga di beberapa tempat memanfaatkan daunnya ini sebagai tembakau/rokok.
• Getah Snake Nut menyebabkan iritasi mata, kulit, dan gagal jantung. Karena itu, anak-anak yang gemar memetik daun atau bunga dan mengisap-isapberesiko mengalami keracunan.
• Madu yang berasal dari nektar bunga Thevetie juga beracun.
Sedangkan mengenai fakta yang BPG ungkapkan ini tentunya bersifat subyektif, sepanjang yang diketahui, didengar, dan dialami.
Faktanya semasa kecil, BPG, saudara-saudara dan teman sebaya bermain-main tidak saja dengan bunga Oleander Kuning, tetapi juga bunga Oleander Pink (Nerium oleander) yang juga terkenal sebagai tanaman yang mematikan. Keduanya banyak dijumpai tumbuh di sekitar rumah. Bahkan Oleander Pink banyak ditanam di pekarangan rumah dan juga halaman sekolah-sekolah. Sedangkan Oleander Kuning/Bunga Terumpet dibiarkan tumbuh meliar. Kedua jenis ini,bunga maupun buah/bijinya dijadikan mainan. Dan selama itu pula kami tidak pernah mendengar berita ada ternak yang mati atau di antara kami yang meninggal dunia hanya gara-gara makan atau bermain dengan kedua tanaman ini. Bahkan sekedar iritasi atau gatal-gatal pada kulit hingga muntah, tidak pernah kami alami. Apakah saat itu kami diberi kekebalan alamiah oleh Allah? Wallahu a’lam.

Bunga

2

kalau kita lemparkan kuntumnya dengan cara memutar pangkal bunganya menggunakan ibu jari dan telunjuk/jari tengah, maka saat jatuhnya akan seperti baling-baling. Bagi anak-anak, permainan seperti ini memang mengasyikkan

 

5

buah yang berukuran kecil biasa dipakai sebagai biji dakon/congklak, sedang yang besar diadu kekuatannya atau dijadikan sebagai permainan lempar-lemparan

 

4

percabangan banyak, tinggi mencapai 5 m, bahkan mungkin bisa lebih

 

6

Daun keras berbentuk linear-atau lanceolate,lebar 2 cm, panjang lebih dari 10 cm, pinggir tajam, ujung runcing dan tajam. Permukaannya dilapisi lilin / waxy atau glossy yang merupakan typical familia Apocynaceae, selain dikenal sebagai familia yang paling beracun

 

1

Sinonim:

• Cascabela peruviana
• Cascabela thevetia
• Cerbera linearifolia
• Cerbera peruviana
• Cerbera thevetia
• Thevetia linearis
• Thevetia neriifolia
• Thevetia thevetia

 

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Biophytum sensitivum (Linnaeus) DC., Kelapa Imitasi yang Berukuran Mini

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

10Subhanallah, bunga kuning kunyit ini cantik nian. Meski selapis saja mahkota bunganya, namun tak mengurangi kecantikannya. Apalagi ditambah dengan aksesoris garis-garis merah dan putih membuatnya semakin ‘wow’. Sosoknya juga cantik, mirip pohon kelapa. Favorit BPG bila pelajaran menggambar di sekolah dulu. Namanya pun ada juga yang diambilkan dari ciri sosoknya ini. Krambilan, itu yang disebut di daerah Jawa Tengah dan Timur yang artinya mirip/serupa kelapa (krambil = kelapa). Di daerah Sunda disebut Ki Payung Kalapaon. Eh, kelapa juga. Namun ukurannya beribu-ribu lipat mininya dibanding kelapa. Tingginya saja tidak lebih dari 20 cm. Bahkan yang sering ditemukan hanyalah sekitar 10 cm saja.

kdt

Di luar negeri beda lagi. Di sana, tumbuhan liar ini dibilang mirip the Touch Me Not Plant atau Putri Malu. Ya memang selain daunnya mirip, apabila kita sentuh (bahkan harus dipukul-pukul) anak-anak daunnya akan menangkup. Karena mungkin itulah ya asal nama dari Biophytum sensitivum. Namun derajat kesensitifannya jauh lebih rendah bila dibanding Putri Malu. Jadi, meski kita pukul-pukul dengan keras, ‘malu’ atau menangkupnya pun sangat lemah. Tulang daunnya pun tidak terkulai seperti halnya Putri Malu.

Meskipun dimasukkan ke dalam tumbuhan pengganggu (gulma) namun tingkat populasinya yang relatif rendah, membuat keberadaannya tidak begitu dihiraukan. Perkembangbiakannya memang relatif rendah. Apalagi tumbuhan ini juga mudah dicabut. Selain itu, tumbuhnya pun hanya pada tempat tertentu saja. Life Plant yang terbawah dalam familia Oxalidaceae (Belimbing-belimbingan) itu kini telah tersebar hampir ke seluruh wilayah benua Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan lainnya.

MORFOLOGI Biophytum sensitivum DALAM GAMBAR

Batangnya banyak ruas bekas tumbuh daun-daunnya yang melingkar seperti payung (roset batang). Tidak memiliki cabang.

Ukurannya yang mungil serta sosoknya yang cantik, cocok sebagai penghias terrarium

4

Kandungan Kimia

Penelitian mengenai kegunaan herbal Little Tree Plant terus dilakukan. Dari hasilnya diketahui bahwa tumbuhan ini mengandung saponin, flavonoida dan tanin yang berkhasiat sebagai peluruh air seni, otot kejang, diabetes, diare, radang sendi, demam, asma, hidung tersumbat, batuk, epilepsi, penyakit hati, gonore, luka terbakar, sulit tidur, otot kaku/kram, penyakit kulit, luka-luka, memar/lebam, bisul, tumor, sakit perut, digigit ular, menstruasi tak teratur dan pasca melahirkan. Caranya dengan merebus herba krambilan ± 20 gram dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. Di Nepal dan juga di negara-negara lain di Asia, tumbuhan ini memang telah digunakan sebagai herbal tradisional.

Meski memiliki segudang manfaat herbal, disarankan dalam penggunaannya berkonsultasi dengan ahlinya.

1

Catatan:

Karena sudah banyak yang membahas Sensitive Plant ini, maka data atau informasi lebih lanjut mengenai hasil penelitian secara ilmiah, kandungan kimiawi, plus manfaat herbalnya dan lainnya, silahkan search di Google dengan kata kunci nama-namanya di tambah medicine atau yang lainnya, mana suka.

logo

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Ludwigia octovalvis (Jacq) Revans, Cabe-cabean yang Cantik

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

1

Subhanallah, bunga dari Cecabean, Cabe-cabean, Lakum Air, Jebungan, atau Salah/Suluh Nyawa ini memang cantik. Warnanya kuning cerah. Walaupun sering dicap sebagai gulma pada lahan sawah padi, namun tetap saja tumbuhan liar ini memiliki manfaat. Paling tidak kita dapat menikmati keindahan bunganya dan merenungi betapa Allah SWT dalam menciptakan suatu makhluk tiada yang sia-sia.

Sebagai gulma penting padi-padian, para ahli dan pemerhati budidaya pertanian terus berusaha menekan populasi Ludwigia octovalvis (familia Onagraceae/Evening Primrose Family) ini maupun gulma lainnya dengan berbagai cara, baik ala industrialisasi atau konsep pemikiran. Yang diutamakan adalah cara-cara yang ramah lingkungan,s alah satunya memakai bioherbisida yang memang ramah lingkungan.

7

Primrose Water atau Water Primrose termasuk tumbuhan tahunan (perennial) yang dapat berbunga sepanjang tahun. Karenanya, tumbuhan ini dapat memproduksi biji secara terus-menerus. Karena itulah False Primrose dapat kita temukan tumbuh tanpa batas waktu, baik pada musim kemarau maupun penghujan. Pada beberapa daerah seperti Bengkulu, gulma ini mendominasi lahan padi sawah dan menjadi kompetitor kuat padi. Sedangkan penyebaran bijimya dibantu oleh burung atau alat-alat pertanian yang digunakan untuk budidaya dan dalam waktu 14 hari biji sudah berkecambah.

10

Manfaat Gulma Narrow-Leaf Water-Primrose, Mexican Primrose Willow, False Primrose, Swamp Primrose, Wild Clove, Yellow Willow Herb

  • Sebagai tumbuhan Fitoremediasi (Phytoremediation)

Menyerap racun arsenik dan logam-logam berbahaya lainnya. Tumbuhan ini juga mampu hidup pada tanah yang tercemar minyak, sehingga kesuburan tanah dapat diharapkan kembali.

  • Sebagai PHT (Pakan Hijauan Ternak) alternatif, selain Portulaca oleracea (Krokot), dan Rumput Belulang (Eleusine indica).

  • Sebagai energi biomassa.

  • Sebagai tumbuhan obat, seperti yang dilakukan oleh penduduk yang tinggal di Kepulauan Pasifik. 4

Morfologi Tanaman

Batang Seedbox yang sudah tua memiliki bentuk unik, yakni segi lima. Sedangkan untuk percabangan atau batang mudanya berbentuk segi empat. Terdapat sapuan warna merah pada beberapa area batang. Selebihnya berwarna hijau dengan pangkal batang berwarna coklat. Batang biasanya tegak, namun seringkali rebah karena tanahnya tidak dapat menyangga plantnya. Batang bagian ujung, tangkai bunga, tulang daun sisi bawah, dan sisi bawah daun terdapat rambut-rambut halus. Dan Wild Clove memiliki banyak percabangan atau gampang menumbuhkan tunas-tunas baru.

11

Tipe tanaman herba atau setengah berkayu dengan panjang 1 – 2 m. Sedangkan tanaman yang memiliki batang berkayu tingginya dapat mencapai 6 m.

5

Daun Swamp Primrose hijau muda kemerahan agak mengkilap, tepi tajam/rata. Tipe memanjang dengan bentuk mirip pedang. Panjang dapat mencapai 15 cm.

Sepals (daun pelindung) bentuknya obovate hingga narrowly obovate, yang mana petalnya ada 4 helai dengan panjang sekitar 1,2 – 2,4 cm. Lebih besar sedikit dibanding bunga dari Ludwigia hyssopifolia. Bunga hampir 100% menjadi buah dengan polinator yang umum adalah semut, lebah lanceng, dan kupu-kupu yang biasa ditemukan di area persawahan.

Buah berbentuk kapsul yang panjangnya antara 2 – 4,5 cm bersisi/bergurat delapan. Pada puncaknya masih bertengger sepal bunga.

Biji sangat kecil dan mudah tersebar oleh angin.

Penyebaran dan Ekologi

Dapat ditemukan mulai dari dataran rendah hingga 1000 m dpl pada habitat/ekologi area tipe berlumpur, hutan dan tanah basah, sawah, ladang maupun kebun budidaya seperti padi, tebu, dan lainnya, juga pada tempat-tempat dengan tipe vegetasi serupa. Habitat lainnya ada di humid, marshes, danau, sungai kecil, selokan/saluran air, sepanjang sisi jalan, badan sungai, area berpasir, kubangan yang tergenang, baik yang berisi air tawar maupun asin, bendungan, padang rumput, area pembuangan, sisi sungai, maupun pada area yang dekat dengan sumber air.

Di habitat liarnya, foto dari Nelindah Flickr

Di habitat liarnya, foto dari Nelindah Flickr

Sinonim

  • Epilobium fruticosum

  • Jussiaea angustifolia
  • Jussiaea erecta
  • Jussiaea suffruticosa
  • Jussiaea suffruticosa var. angustifolia
  • Jussiaea suffruticosa var. octofila
  • Jussiaea suffruticosa var. villosa
  • Jussiaea venosa
  • Jussiaea villosa
  • Ludwigia angustifolia
  • Ludwigia octovalvis
  • Ludwigia octovalvis ssp. ligustrifolia
  • Ludwigia octovalvis ssp. octovalvis
  • Ludwigia octovalvis ssp. sessiliflora
  • Ludwigia octovalvis var. ligustrifolia
  • Ludwigia octovalvis var. sessiliflora
  • Ludwigia pubescens var. ligustrifolia
  • Ludwigia sagreana
  • Oenothera octovalvis

9

Pengendalian Populasi yang Ramah Lingkungan

  • Musuh alaminya adalah sejenis kumbang daun, Altica cyanea, yang mana kumbang serta larvanya memakan daun-daunnya.
  • Pencabutan dan pendongkelan. Cara ini memang yang teraman dan juga efektif. Setelah terkumpul dijemur hingga kering/mati. Gulma cabutan juga dapat dimanfaatkan sebagai energi biomassa. Sayangnya biji-biji yang jatuh saat pencabutan biasanya akan tumbuh lagi. Karena itu dilakukan tambahan perlakuan dengan cara menutup area gulma yang telah ‘bersih’ tadi dengan plastik hitam. Semakin lama waktunya hasilnya juga akan semakin baik.
  • Menutup area gulma dengan plastik hitam. Pengapnya kondisi di bawah plastik akan mematikan gulma dan juga biji-bijinya. Memang cara ini memakan waktu yang lebih lama, namun tenaga yang dibutuhkan sedikit. Kelemahannya serangga dan tanaman yang bermanfaat juga akan ikut mati.
  • Dapat juga menggunakan bioherbisida. Cara baru dengan menggunakan ekstrak kulit buah jengkol. Walau penggunaan alelokimia sebagai bioherbisida belum banyak diaplikasikan, namun cara ini sangat aman dalam proses pengendalian gulma. Agar tercapai hasil yang efektif, maka konsentrasi dan waktu aplikasi harus diperhatikan benar, supaya pertumbuhan Jamaica Loostrife terhambat dan benih-benih padi juga tidak ikut terdampak penggunannya.

Catatan:

Kata Ludwigia dipersembahkan sebagai penghargaan untuk Christian Ludwig, seorang professor botani dari Medicine Leipzig.

12

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wedelia trilobata, Seruni Jalar dengan Banyak Kembaran

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

close-upGenus Wedelia mempunyai tampilan yang serupa, mulai bunga, batang, daun, dan akarnya. Perbedaan antara jenis satu dengan lainnya sangatlah samar, sehingga sangat susah diidentifikasi. Walaupun begitu kita masih dapat melihat perbedaannya dari tipe daun, habitat, besar kecilnya bunga, jumlah helai petalnya, plus gradasi warnanya. Kalau hanya mencocokkan pada gambar yang ada di internet tentu saja kita akan kesulitan untuk mengidentifikasi Wedelia spesies apa. Tentunya pengamatan dengan teliti antara gambar dan realitas di lapangan mutlak diperlukan. Karena kesamarannya tersebut, banyak juga informasi yang saling tertukar atau tidak jelas, Wedelia spesies manakah yang dimaksud. Oleh karena itu, saya tak begitu banyak menulis tentang salah satu dari Seruni Jalar ini.

Seperti mayoritas anggota familia Asteraceae lainnya, bunga Wedelia yang berbentuk seruni-jalar-1cawan dan termasuk bunga majemuk (dalam satu kuntum terdiri dari banyak bunga berukuran kecil-kecil yang masing-masing mempunyai putik dan benang sari) itu terdiri atas dua tipe bunga, yakni bunga pita (flos ligulatus), bunga yang terdapat di sepanjang tepi cawan dengan mahkota berbentuk pita (serupa cakram). Bunga ini ada yang mandul dan ada juga yang tidak (mengalami penyerbukan dan menghasilkan biji seperti pada bunga Zinnia). Pada bunga Wedelia jumlahnya 8 – 20 helai yang berwarna kuning. Tipe bunga kedua adalah bunga tabung (flos disc), bunga berbentuk tabung yang berada di atas cawan|wadah. Pada Wedelia jumlahnya antara 20 – 30.

Wedelia biasa tumbuh liar pada area perkebunan, sawah, ladang, pinggir sungai atau saluran air lainnya, hutan sekunder, kebun atau tanah kosong, baik pada area terbuka maupun terlindung. Satu syaratnya, tanahnya harus selalu dalam keadaan basah. Yang berhabitat pantai dapat dijumpai pada pantai bagian belakang, sepanjang aliran pasang surut, dan batas hutan bakau.

Meski sudah banyak yang menanamnya sebagai tanaman hias penutup tanah, namun tidak begitu populer pada kota-kota kecil dan pedesaan. Di daerah ini, Wedelia dianggap sebagai tanaman pengganggu yang harus disingkirkan. Atau biasanya dibiarkan saja tumbuh meliar pada area-area yang bukan lahan budidaya. Meskipun gulma, namun kalau tumbuh pada area yang tepat, Wedelia juga bermanfaat mencegah erosi|pengikisan tanah dan menahan penguapan air tanah.

Perbanyakan secara generatif dengan bijinya atau vegetatif alami dengan merunduk, yakni batang yang menyentuh tanah akan tumbuh akar dan menjadi individu baru. Cara vegetatif buatan adalah dengan stek batang. Agar tampilannya rapi, batangnya harus sesering mungkin dipotong, karena tunas-tunasnya tumbuh tak beraturan ke segala arah.

Wedelia trilobata

habitusSalah satu jenis Wedelia yang tumbuh pada area terbuka maupun teduh, namun tanahnya harus basah. Pada tempat yang terbuka bunganya memang lebih banyak. Namun saat saya amati pada spot-spot tumbuhnya, di tempat yang ternaung bunganya lebih besar dan lebih cantik. Dan saya juga lebih banyak menjumpainya pada tempat-tempat ternaung dan basah seperti di pinggiran sungai.

guSebelumnya Wedelia trilobata ber-Id Sphagneticola trilobata. Di Indonesia dikenal dengan nama Seruni Jalar/Lalangkapan/Tusuk Konde. Creeping Daisy atau Creeping Oxeye adalah nama internasionalnya. Agar tidak tertukar informasinya, untuk selanjutnya saya akan menghindari nama Tusuk Konde, Seruni Jalar, Lalangkapan, Creeping Daisy, dan Creeping Oxeye karena nama-nama tersebut juga digunakan untuk menyebut jenis Wedelia lainnya. Karena itu juga saya mengabaikan blog-blog yang informasinya tidak jelas atau saya tidak mampu menganalisanya. Untuk penamaan saya akan menyebutnya dengan nama IDnya atau Seruni Trilobata.

Habitus terna|herba tak berkayu, menjalar menutupi tanah seperti karpet hijau bermotif bunga kuning. Karenanya terkenal digunakan sebagai ground cover plant. Hanya saja untuk itu kebutuhan air dan kebasahan tanah harus dijaga.

Batang hijau terang berambut halus menutupi seluruh bagian batang.

gu2

Tipe bunga majemuk (komposit) kecil-kecil berkelompok dalam suatu tabung cakram berjumlah 20 – 30 dan petal serupa pita ada 8 – 12 helai (berdasarkan pengamatan terhadap bunga yang tumbuh di pot dan juga di alam liar) yang berwarna kuning cerah dengan panjang ± 1 cm per helainya. Keduanya mampu berkembang biak dengan generatif menghasilkan biji karena masing-masing mempunyai putik dan benang sari. Perpaduan keduanya serupa bunga Matahari. Namun saya cenderung mengatakan lebih menyerupai bunga Kenikir Sayur karena bentuk kelopak bunganya hampir serupa. Lama mekar minimal 3 hari (kalau nggak salah ngitung bisa sampai 7 hari). Satu gagang bunga yang panjangnya 3 – 7 cm hanya menyangga 1 kuntum bunga saja.

Daun berhadapan berbentuk bulat telur/lonjong memanjang berujung runcing, permukaan atas dan bawah kasar, tepi bergerigi tajam. Daun terbawah (daun yang sudah tua) berbelah tiga mirip tombak bermata tiga. Saya duga asal nama trilobata adalah dari sini. Selain itu helai petalnya juga terbagi tiga oleh dua guratan memanjang mulai dari pangkal petal hingga ujungnya.

^%^ Manfaat Herbal ^%^

Tidak saya bahas, karena ragu-ragu jenis Wedelia mana yang dimaksud.

^%^ Level Domestikasi ^%^

Mudah, sangat mudah malah. Tinggal memotong batangnya di tengah-tengah antar buku-buku|ruas-ruas batang, tancapkan pada media dan letakkan pada area yang tepat. Asal media terjaga tetap basah, Seruni Trilobata akan tumbuh subur dan tinggal menunggu saja masa berbunganya.

^%^ Pengendalian ^%^

  • Mencabut atau mencangkulnya.
  • Bila menggunakan herbisida, menutupi tanaman non target dengan kantong plastik atau lembaran plastik, karena herbisida juga berdampak pada tumbuhan yang terkena zat racunnya.

^%^ BPG’s Nomenclature ^%^

Terna atau liana = tumbuhan semak yang tingginya (bukan panjangnya) di bawah 1 meter dan batangnya tidak berkayu

Herbaceous: batang yang lunak dan basah

Serratus : bergerigi (tepi daun)

Pinnatilobus: berlekuk menyirip

Obovate / obovatus: bulat telur sungsang

Ovatus: oval/lonjong

Acutus: runcing
Anthodium: bentuk cawan

Actinomorf: banyak simetri

Polypetalus: mahkota bunga tidak saling berlekatan

Pedunculus: tangkai bunga

bunga-komposit-benang-sari-dan-putikWassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ludwigia hyssopifolia, Bunga Kuning Cantik Musuh Padi

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

bungaYa, Lakum Air (Malaysia) memang menyukai tipe tanah seperti yang disenangi Padi (Oryza sativa), yakni basah dan subur, karena itu Willow Herb menjadi tanaman pengganggu utama. Maka para petani harus rajin-rajin mengontrol keberadaannya sebagai tindakan pencegahan. Selain pada area persawahan, shob dapat menjumpai Hyssop Leaved Water Primrose berbunga kuning mungil nan cantik ini pada tempat-tempat yang basah hingga tergenang seperti persawahan, rawa-rawa, atau pinggir sungai. Selain Padi, salah satu jenis dari Familia Onagraceae (Evening Primrose) ini juga menjadi gulma penting (Hosts/Species Affected) pada tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum), dan Kapas (Gossypium sp.). Juga mengganggu tanaman budidaya lainnya seperti Cereals: Jagung (Zea mays) dan Sorghum (Sorghum bicolor), Kelapa, Coklat (Theobroma cacao), Karet (Ficus elastica), Tebu|Sugarcane(Saccharum officinarum), Nanas, dan Talas (Colocasia esculenta|Taro), meski levelnya lebih rendah. Keberadaan atau tumbuhnya di bawah atau di sela-sela tanaman bersemak atau budidaya tersebut.

Genus Ludwigia memang hidup pada lahan berbasah, bahkan sebagiannya merupakan aquatic plant, favorit para aquascaper karena mudah didapatkan, variasi banyak, tampilan cantik, mudah tumbuh dan berkembang biak, dan yang utama harga terjangkau kantong. Jussiaea hyssopifolia adalah salah satunya. Meski bukan tumbuhan air murni, namun setelah diadaptasikan, Jussiaea linifolia berbunga kuning ini mampu hidup di bawah air.

Persebaran Narrow Leaved Malayan Willow Herb telah mencapai tiga benua, yakni Afrika (Senegal hingga Danau Chad, Sudan, Zaire, Kepulauan Cape Verde dan Sao Tome; Asia Tenggara dan Hong Kong; Australia, dan negara-negara di Pasifik seperti Kepulauan Caroline, Guam, Fiji (Viti Levu), Samoa dan Kepulauan Christmas. Jussiaea micrantha menjadi tumbuhan gulma dan invasif pada wilayah-wilayah tersebut. Bahkan Jussiaea weddellii telah menjadi pendatang baru di Spanyol, suatu negeri yang tidak berhubungan dengan flora tipe tropik. Rupanya bijinya diduga terbawa pada serat kelapa yang digunakan sebagai media tanaman budidaya di sana.

Dari beberapa catatan, beberapa genus dan spesies menjadi nama sinonim dari Anggerman ini. Selain nama-nama sinonim yang telah disebutkan di atas, juga memiliki nama sinonim seperti Jussiaea fissendocarpa, Ludwigia linifolia dan Ludwigia micrantha. Namun ada juga yang mementahkan genus Ludwigia sebagai nama sinonim. Alasannya, kedua spesies tersebut memiliki ciri-ciri yang terang sehingga mudah dibedakan dengan jenis Ludwigia lainnya. Itu artinya Ludwigia linifolia dan Ludwigia micrantha adalah spesies tersendiri. Saya setuju dengan pendapat ini. Untuk itu, saya pun tak menggunakan kedua nama Ludwigia sebagai sinonim untuk Ludwigia hyssopifolia. ‘Water Primrose’ memang merupakan merk tersendiri dari Ludwigia sp.

 

>> Bunga

Petal warna kuning terang dan kadang putih pudar hingga kuning jingga, ukuran kecil antara 2 – 4 mm saja panjangnya. Sepal hijau bersilangan seperti huruf X atau +. Bunga tumbuh soliter pada satu tangkai. Meskipun sangat jarang, ada bunga yang memiliki 5 petal.

>> Habitus

Cacdean termasuk tanaman air dengan batang tidak berkayu (herb), tegak atau semi, batang bercabang, bersegi empat dengan warna hijau dan keunguan, tinggi tak sampai semeter, meski ada catatan mampu tumbuh hingga 3 m.

>> Daun

Letak daun-daunnya berselang-seling, elips atau lembing atau lanset berujung runcing, panjang dapat mencapai 10 cm, lebar 1 – 2 cm. Gagangnya sekitar 5 mm panjangnya.

>> Natural Enemies dan Control

Tak banyak blog yang menginformasikan pengendalian tumbuhan Linear Leaf Water Primrose ini. Biasanya petani atau pekebun menyemprotnya dengan herbisida. Ada juga yang memakai agen biocontrol, namun informasinya tak lengkap. Yang mampu saya catat adalah virus Alternanthera Yellow Vein dan Begomo. Pada kenyataannya di lapangan, saya seringkali menjumpai bahwa tumbuhan Kayu Ragi riskan terhadap hama dan penyakit. Para aquascaper tahu pasti akan hal ini. Daun atau tunas yang menyembul melewati permukaan air, biasanya mudah bolong-bolong digerogoti serangga dan juga serangan penyakit daun. Beberapa yang dapat saya abadikan seperti ini:

 

>> Kelebihan

Seedbox telah diuji sebagai tanaman penyerap logam berat pada tanah budidaya, namun tidak begitu efektif untuk menyerap arsenik, borium, dan timah. Sayangnya keberadaan Jinaleh (Malaysia) juga menimbulkan kerugian antara lain dapat merusak tanaman inang, membawa kerugian pada pertanian dan ekonomi petani.

Ekstrak Lombokan bermanfaat sebagai anti-tumor dan anti-bakterial dengan level sedang karena mengandung piperine alkaloid. Manjur sebagai obat anti diare. Namun hingga kini belum diketahui juga nilai ekonomisnya.

Meligai juga menjadi inang Coccinella arquata yang merupakan pemangsa wereng coklat. Karena itu dibalik kerugiannya bersaing memperebutkan zat-zat hara dengan Padi, di sisi lain juga bermanfaat mengendalikan serangan Wereng Coklat.

>> Level Invasif

Tinggi, karena range hidup Inai Pasir (Malaysia) luas, cepat tumbuh dan berkembang biak (total biji yang diproduksi mencapai 75.000 (ada yang menulis 250.000) per tumbuhan, dapat hidup hingga 3½ tahun.

>> Note

Nama ID menjadi judul artikel

Nama yang dicetak miring adalah nama sinonim, Indonesia, asing (Inggris), dan Latin.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Tithonia diversifolia, Pupuk Alamiah yang Murah dan Ramah Lingkungan

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh 1 Sebutan di Indonesia untuk Tithonia diversifolia kedengarannya aneh dan unik: Rondo Noleh, Rondo Semoyo, Kembang Bulan, Kembang Daun Insulin, Kayu Paik, Kipait dan Harsaga atau Paitan, padahal nama Inggrisnya keren punya Mexican Sunflower. Saya tidak tahu arti nama-nama itu dalam bahasa Sunda. Kalau diartikan dalam bahasa Jawa: Rondo = janda, Noleh = menengok, menoleh, Semoyo = mengundur-undurkan janji, Harsaga = ?. Untuk nama selainnya kita bisa mengira-ngira apa artinya. Sedangkan nama Paitan, Kipait atau Kayu Paik diperoleh karena daun dan batangnya berasa sangat pahit, hingga ayam pun ogah memakan tunas-tunas dan daun mudanya. Nama Mexican Sunflower diperoleh dari daerah asalnya yakni Meksiko. Sunflower, karena bunga kuningnya menyerupai bunga matahari namun dengan ukuran jauh lebih kecil. bunga Tumbuh liar di pinggir sungai atau pinggir saluran-saluran air yang mengandung kelembaban tinggi namun masih terpapar matahari. Awalnya saya pikir di Kediri tidak ada bunga ini. Namun saat saya melintasi jalan dekat sungai pada salah satu area kecamatan di Kediri, saya menjumpainya. Dan langsung jatuh hati pada warna dan bunganya yang indah. Namun saya tidak bisa mendomestikasinya, karena spot tumbuhnya di jurang sungai dan tidak dapat terjangkau dengan tangan. Akhirnya saya pun melupakannya dan tidak berharap untuk membawanya ke rumah. Alhamdulillah, saya menjumpai kerumunan Daun Insulin ini pada spot lainnya, masih di area sungai namun mudah saya jangkau walau sedikit bersusah payah untuk sampai ke area tumbuhnya. Melalui pemotongan batangnya, saya pun menanamnya di rumah. Gagal. Akhirnya saya coba lagi dengan memotong batangnya yang sudah tua serta membawa biji-bijinya dan menyemaikannya di rumah. Alhamdulillah, kedua cara ini berhasil. Karena pekarangan rumah tidak muat, maka beberapa di antaranya saya pindahkan ke rumah nenek yang halamannya masih luas. Berhasil berkembang dengan pesat dan berbunga. Daun termasuk daun menjari. daun Bunga ada kurang lebih 11 – 12 helai mahkota bunga berwarna kuning. Ukuran diameter bunga berbeda. Mahkota yang agak pendek namun melebar, diameternya lebih kecil, sedangkan mahkota yang memanjang namun agak menyempit, diameternya lebih besar.
bunga sesungguhnya

bunga sesungguhnya

Tanaman ini mengandung zat insulin pada daunnya, karena itu dapat digunakan sebagai obat penyakit diabetes. Meski kegunaannya sangat penting, namun jarang orang yang menanam maupun membudidayakannya. Saya tidak tahu penyebabnya. Namun saya kira karena perawakannya yang tinggi dengan cabang-cabang yang banyak menjadi kendala, sebab membutuhkan area yang relatif luas. Kelebihan Sebagai antidiabetes dan anti virus. Dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Obat malaria, liver, dan radang tenggorokan. Tumbuh mudah hampir di segala tempat, asal lembab dan terjaga ketersediaan airnya. Walaupun batangnya digunakan sebagai penyangga tanaman lain, namun batang ini mampu hidup dan bertunas. Resep 10 lembar daun insulin (segar atau kering) direbus dalam 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Minum saat hangat atau sudah dingin. Ampasnya dapat direbus kembali hingga berwarna bening. Konsumsi 3x sehari (@ 1 gelas). Jika gula darah sudah turun frekuensi konsumsi jamu bisa dikurangi menjadi 2x sehari dan 1x sehari. Rutin memeriksakan kadar gula darah dan harus dibarengi dengan diet gula. Untuk pencegahan, konsumsi jamu daun insulin hanya 1x sehari saja.

Selain bermanfaat untuk manusia, tumbuhan ini juga bermanfaat untuk flora lainnya terutama tanaman pertanian, karena mengandung unsur N, P, K, giberlin (hormon perangsang tumbuh yang juga banyak terkandung dalam bonggol pisang, rebung bambu dll), sitoksinin (hormon perangsang pembelah sel yang terkandung dalam keong), auxin (hormon yang merangsang pembentukan buah atau bunga yang biasanya terdapat pada bluluk, atau sabut kelapa), dan cendawan micorhiza vesicular-arbuscular yang mampu melepaskan fospor dalam tanah yang terikat oleh aluminium (ALPO), Besi (FePO), Dan Mangaan (MnPO),

Caranya bisa dibuat kompos atau MOL (mikroorganisme lokal). Jadi ada alternatif untuk bertani yang murah dan ramah lingkungan.

Penjelasan:

Pada perakarannya hidup jutaan cendawan dan bakteri pelarut kalium dan fospat seperti bakteri-bakteri dari genus Azotobacter dan Azospirillum yang mampu melarutkan kalium dan fospat yang umumnya mengendap dalam tanah serta menambat nitrogen dari udara. Itu artinya bunga liar yang cantik dari familia Asteraceae ini dapat dijadikan pupuk alami. Selain itu bakteri-bakteri tersebut juga menghasilkan fitohormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin yang kegunaannya sudah disebutkan di atas. Akar Titonia juga terinfeksi cendawan mikoriza yang mampu memperluas zona perakaran. Mikoriza ibarat penambang hara sehingga tanaman efektif menyerap hara. Lahan yang disebarkan kipahit lebih gembur. Cacing yang dikenal memperbaiki kesuburan tanah pun lebih banyak ditemukan dibanding yang disebar pupuk organik lain.

Sebagai pupuk hijau efektivitasnya lebih tinggi dibanding pupuk hijau dari keluarga legum, padahal selama ini keluarga legum disebut pupuk hijau terbaik. Keunggulannya karena Titonia menyediakan nitrogen, kalium, fosfat, plus fitohormon sekaligus. Dan Kenya adalah negara yang paling banyak menggunakan titonia sebagai pupuk hijau. Namun alangkah baiknya petani tidak berat sebelah terhadap kedua pupuk hijau. Kalau ada Titonia ya pakai Titonia, kalau yang tersedia adalah pupuk hijau dari keluarga Legume, ya itu yang dipakai. tampilan Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Acmella uliginosa, Bunganya Serupa Subang Nenek-nenek Jadul

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Di Indonesia, utamanya di Jawa Barat ada tiga tumbuhan liar yang bernama Jotang, yakni Jotang Kuda|Gletang Warak, Jotang|Legetan, dan Jotang Kecil|Bunga Subang Nenek yang semuanya tergolong dalam Famili Asteraceae dari genus yang berbeda. Dari ketiganya, Jotang Kuda-lah yang paling mudah kita bedakan karena tidak mempunyai bunga yang berbentuk seperti subang perempuan jadul. Bentuk bunga seperti subang itu juga dimiliki oleh Eleocharis geniculata (Spikerush) dari Family Cyperaceae.

Adapun Jotang (Acmella paniculata) dan Jotang Kecil memang susah dibedakan. Keduanya sering disebut dengan nama yang sama, Jotang, Legetan, Subang Nenek, dan sebagainya. Selain itu bonggol bunga dan daun dari keduanya yang berasa getir pedas|kebas sama-sama bermanfaat mengobati sariawan dan sakit gigi. Makanya banyak tulisan yang telah saya baca isinya banyak yang rancu, baik website berbahasa Inggris, Malaysia, maupun Indonesia. Perbedaan antara keduanya yang termudah adalah bunga Jotang Kecil|Jocong Leutik ukuran bunganya lebih kecil, tepi daunnya hampir rata atau hanya terdapat cuatan|tonjolan seperti ujung jarum|duri dan nampak tidak kentara. Dan untuk ciri-ciri ini telah saya ‘patenkan’ buat diri saya sendiri, sehingga saya pun mengabaikan tulisan-tulisan yang tidak sesuai dengan pedoman saya tersebut. Dan apapun namanya di negara kita, pedoman saya hanya satu, nama Latinnya. Oleh karenanya banyak arsip yang saya delete dan tidak menjadikannya sebagai acuan karena kontennya yang tidak valid (menurut saya).

atas.jpg

Jotang Kecil|Acmella uliginosa di dunia internasional dikenal dengan nama Marsh Para Cress dan bersinonim dengan Spilanthes uliginosa atau Spilanthes iabadicensis. Salah satu tumbuhan liar yang didaerah Jawa Barat daunnya dijadikan lalapan ini dikategorikan sebagai gulma. Namun saya belum menemukan tingkat resiko yang ditimbulkannya. Ada yang melaporkan, kalau terna ini bukan termasuk gulma yang merepotkan. Termasuk spesies flora yang jarang ditulis.

samping.jpg

Tumbuh pada persawahan, perkebunan, lingkungan sungai, padang rumput berawa, baik yang terkena sinar matahari langsung maupun teduh, asalkan kondisinya lembap dan basah, walau masih toleran hidup di tempat yang lebih kering. Saya menemukan tumbuhan ini di sela-sela tanaman jagung yang masih tersinar matahari pagi. Namun apapun tanaman budidayanya, asalkan tanahnya dalam kondisi lembab dan basah, Jotang Kecil ini senang hidup di sana. Berkoloni dengan tumbuhan-tumbuhan basah lainnya. Seringnya sih kita akan menemukan pada sawah-sawah yang habis dipanen bersama rerumputan lainnya.

 

Batangnya bulat, tegak, dan berambut. Tinggi tidak sampai semeter.

 

Bunga bentuk bongkol mengerucut, bertangkai tegak yang tumbuh di ujung (terminal) atau di ketiak daun|batang. Ada yang menyebut bunganya laksana tumpeng mini. Ada juga yang menggambarkannya seperti subang|giwang wanita tua pada jaman dahulu. Bunga tunggal artinya dalam satu tangkai hanya ada satu kuntum bunga saja, berwarna kuning (keruh|terang) dengan mahkota bunga berwarna kuning lebih terang.

 

 

 

 

kuntum dan daun

Saling berhadapan dengan panjang tangkai ±2 cm. Helaian daun jorong.

daun.jpg

= Kemanfaatan =

Sakit gigi, gusi bengkak atau mulut berdarah dapat diubati dengan teh Jotang Kecil ini. Caranya rebus herbanya beberapa batang, jadilah teh yang digunakan untuk berkumur-kumur.

tampak atas.jpg

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh