Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mungkin selama ini kita beranggapan jikalau anggrek tanah adalah anggrek yang hidupnya di tanah. Anggapan ini memang betul adanya, namun sesungguhnya anggrek tanah bukanlah sekedar anggrek yang tumbuh di tanah saja, tetapi anggrek yang dapat kita kelompokkan dalam beberapa kategori, yang mana masing-masing kelompok tersebut memiliki pesona dan karakter sendiri-sendiri. Dan kalau kita selami karakter mereka, kita pun akan dibuat takjub. Banyak anggrek tanah yang memiliki keindahan yang tak kalah dengan anggrek epifit, bahkan di antaranya memiliki kecantikan yang tak akan dapat kita temukan pada anggrek-anggrek epifit.
Selain tempat hidupnya yang berbeda, perbedaan mendasar adalah anggrek tanah mampu beradaptasi terhadap tingkat kelembaban yang sangat tinggi karena memiliki struktur perakaran dan sistem fisiologis yang lebih toleran terhadap kelembapan yang tinggi. Umumnya kebutuhan akan sinar matahari juga sangat rendah, walaupun tidak mutlak demikian.
Karena ternyata spesies-spesies anggrek tanah memiliki karakter yang berbeda-beda, maka BPG mencoba untuk mengelompokkannya berdasarkan kesamaan tipe habitat, ciri-ciri, dan karakternya. Tentu saja tidak semua anggrek tanah dapat ditempatkan pada keempat golongan ini karena kemungkinan memiliki karakteristik khusus yang sangat berbeda, namun setidaknya kita dapat menerka-nerka anggrek tanah yang kita miliki termasuk dalam kelompok yang mana, sehingga kita dapat melakukan perawatan dan perlakuan yang tepat.
Berikut kelompok-kelompok anggrek tanah itu….
Kelompok Anggrek Tanah Monopodial atau Anggrek Tanah Tak Murni |
Disebut tak murni karena memang tanah bukan merupakan syarat utama sebagai tempat hidupnya. Tanah hanyalah sebagai tempat berpijak saja, jadi serupa anggrek epifit yang menjadikan kulit pohon sebagai tempat menempelnya. Akarnya juga tidak menghujam ke dalam tanah. Spesies dalam kelompok ini dapat mengambil nutrisi dari tanah sekaligus dari udara. Jadi memang memiliki dua tipe cara hidup, yakni terestrial sekaligus epifit. Apabila awalnya tumbuh di tanah, maka akar-akar udaranya yang keluar dari cincin-cincin tunas pada batang atas akan dapat mengambil zat-zat makanan dari udara. Sedangkan apabila awal tumbuhnya sebagai epifit, akar-akarnya yang menjuntai dan memanjang akan dapat mengambil zat-zat hara dari tanah.
Habitatnya ada pada area terbuka yang terpapar sinar matahari sepanjang hari, misalnya padang rumput, atau hutan-hutan dengan vegetasi yang tak terlalu rapat, atau tempat-tempat terbuka lainnya. Kebutuhan sinar langsung dengan intensitas yang lama mutlak diperlukan agar anggrek dapat berkembang optimal yang akhirnya berujung dengan mekarnya bunga.
Ciri-ciri: batangnya tidak menggembung atau nampak seperti batang tanaman umumnya, akar tunggang besar-besar yang keluar dari ruas-ruas batang. Pertumbuhan batangnya terus-menerus memanjang tanpa henti sehingga dapat mencapai beberapa meter. Daun umumnya kaku, walau tak semuanya begitu.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anggrek-anggrek monopodial dari Vanda Alliance seperti:
-
Arachnis
![Picture 012](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-012.jpg?w=800)
-
Ascoglossum
-
Papilionanthe
-
Renanthera
-
Sarcanthus
-
Vandopsis
![Picture 050](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-050.jpg?w=800)
Serta turunan-turunan hibrid, seperti:
-
Mokara
-
Kagawara
-
Vanda Joacim
-
Esmeralda
-
James Story, dll.
Cara adaptasi: anggrek dapat langsung dijemur setelah kedatangan. Beberapa anggrek mungkin tidak tahan terhadap paparan sinar saat adaptasi, untuk itu selalu mengecek kondisi anggrek mutlak dilakukan. Apabila anggrek setelah beberapa minggu nampak memprihatinkan, sebaiknya penerimaan intensitas cahaya dikurangi dengan cara memakai paranet atau menggeser anggrek ke tempat yang lebih teduh. Setelah masa adaptasi terlewati, anggrek dapat digeber lagi di bawah sinar matahari sepanjang hari. Anggrek dapat langsung ditanam di tanah atau pada pot yang memakai media tanam tanah yang dicampur dengan sedikit serasah atau pupuk kandang atau pupuk organik lainnya.
Kelompok Anggrek Parasit atau Anggrek Akar |
Kelompok ini tidak mampu memproduksi makanannya sendiri secara mandiri, diistilahkan sebagai tumbuhan Heterotopics. Karenanya mereka hidup sebagai parasit terhadap makhluk lainnya. Anggrek beserta tumbuhan lain yang bersimboisis secara parasitisme dengan jamur mycorrhizae disebut tumbuhan Mycoheterotrophic. Sedangkan anggrek-anggrek dalam tumbuhan mycoheterotrophic umum disebut Coral Root Orchids. Seperti namanya golongan anggrek ini memang hidup menempel pada akar-akar pohon, seperti Oak, Bambu, atau Pinus dan Cemara, yang mana pada akar-akar tersebut terdapat jamur-jamur mikoriza yang bersimbiosis mutualisme dengan pohon semangnya. Jadi pada akar tersebut terdapat dua tipe simboisis, yakni simbiosis mutualisme antara (akar) pohon dengan jamur mikoriza dan simbiosis parasitisme antara jamur mikoriza dengan anggrek. Anggrek pada kelompok ini tidak dapat hidup bila tidak ada jamur mikoriza, karena makanannya dipasok oleh jamur tersebut.
Mayoritas memang tak berdaun, karenanya sering juga disebut sebagai Ghost Orchids. Perbedaan dengan Ghost Orchids tipe epifit, anggrek hantu epifit mampu mengadakan fotosintesis dengan akarnya, sedangkan anggrek hantu terestrial atau yang terkenal dengan sebutan Anggrek Akar hidupnya semata-mata tergantung keberadaan jamur mikoriza.
Habitat dari kelompok ini ada di bawah naungan atau bayang-bayang pohon inang yang lembab dan cenderung gelap, menempel pada akar-akar pohon inangnya. Karena itu anggrek kelompok ini mensyaratkan kondisi lingkungan yang relatif stabil. Biasanya anggrek akan mati suri (dormant) pada musim panas atau saat keadaan lingkungannya tidak mendukung, dan akan bersemi kembali saat musim penghujan datang. Sebagian besar kelompok ini berada di wilayah sub tropis yang mana perubahan cuaca dan iklimnya tidak terlalu ekstrim.
Ciri: tak berdaun (kecuali beberapa spesies atau genus saja), tak berhijau daun (kecuali beberapa spesies atau genus saja), batang lurus dan rapuh/mudah patah. Pada pangkal terdapat umbi/bonggol atau batang yang menggembung dengan akar serabut. Bunga lebih banyak menunduk dan mekar tak sempurna. Buah yang dihasilkan relatif banyak.
Contoh genus:
![Aphyllorchis](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/aphyllorchis.jpg?w=800)
- Cardamine
-
Ceratopsis
- Corallorhiza
- Cordiglottis
- Corunastylis
- Coryanthes
- Corybas
![Corybas4](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/corybas4.jpg?w=800&h=551)
- Corycium
- Corymborkis
- Cyrtosia
-
Cystorchis
- Didymoplexis
- Epipogium
- Epirixanthes
![Epirixanthes](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/epirixanthes.jpg?w=800)
- Erythrorchis
![26908065_10208610266734285_5759656409451695337_n](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/26908065_10208610266734285_5759656409451695337_n.jpg?w=800)
- Galeola
![27545474_10208653429533328_7741802572674293876_n](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/27545474_10208653429533328_7741802572674293876_n.jpg?w=800)
- Gastrodia
- Hexalectris
- Maxillaria
- Spiranthes
- Stereosandra
- Triphora
Apakah bisa dibudidayakan? Belum ada informasi lebih lanjut. Anggrek-anggrek kelompok ini belum ada yang diperjualbelikan. Kalau kita lihat di internet, foto-fotonya langsung diambil dari habitat liarnya. Tetapi mungkin saja kalau kita ingin mendomestikasinya, insya Allah bisa, yakni dengan memakai media dengan nutrisi yang sudah jadi atau media yang mengandung jamur mikoriza. Wallahua’lam.
Kelompok Anggrek Saprofit |
Habitat: tempat-tempat yang relatif stabil kondisinya dengan kelembaban yang tinggi, seperti lereng/bidang miring, ceruk, rekahan-rekahan, lubang-lubang landai, lantai hutan, atau lainnya yang terdapat serasah atau guguran dedaunan kering yang telah terurai atau humus yang cukup tebal. Terkadang dijumpai juga tumbuh di sela-sela bebatuan (litofit).
Ciri umum: batang/pseudobulb pendek dan tidak menggembung, akar besar dengan jumlah sedikit dengan tipe akar tunggang. Kuncup dan tangkai bunganya diselimuti rambut-rambut halus. Meski termasuk anggrek monopodial, namun pertumbuhannya tidak terus memanjang atau hanya beberapa puluh cm saja. Mempunyai masa hidup yang terbatas.
Terdapat dua sub grup, yakni:
Sub grup Paphiopedilum
Bulbnya tertutup daun, namun ada juga yang tertanam dalam tanah. Beberapa genusnya antara lain:
-
Cypripedium
- Nervilia
- Paphiopedilum
![Picture 222](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-222.jpg?w=800&h=600)
Cara adaptasi: tanam anggrek pada media campuran sedikit tanah gembur/subur dengan serasah/humus. Untuk menjaga kelembaban pada permukaan media tanam dapat ditambahkan rambut-rambut pakis atau moss atau media lain yang dapat menjaga kelembaban atau dapat juga menggunakan taburan cacahan daun-daun kering yang cukup tebal agar penguapan air dari media dapat tertahan. Peletakan anggrek pada area yang relatif terproteksi dari perubahan cuaca yang mendadak serta hembusan angin kencang. Meski diletakkan pada tempat yang teduh, namun kondisi lingkungannya masih cukup terang (60 – 80%). Mungkin saja dalam perjalanan hidupnya kita menjumpai masalah yakni tangkai dan bunganya mengering sebelum berkembang. Kalau seperti ini sebaiknya anggrek dipindahkan ke tempat yang terjaga dari hujan dan panas. Misalnya diletakkan di bawah atap. Namun ingat, kondisi lingkungannya tetap harus terang supaya anggrek mampu berbunga. Tetapi bila tangkai dan bunga tak dapat diselamatkan, jangan khawatir, bunga akan mekar dari tunas anakan.
Sub grup Jewel Orchids
Batang nampak berair/lunak dengan panjang hanya beberapa puluh cm saja. Jumlah akar minimal satu dan paling banyak 5 utas yang muncul dari cincin ruas. Di sub grup ini banyak anggotanya yang memiliki pesona yang tak akan kita jumpai pada anggrek-anggrek epifit, yakni motif dan warna daun yang atraktif dan mempesona. Mayoritas permukaan daunnya juga akan mengkilap bila terkena air. Karenanya tak heran atas pesonanya tersebut, sub kelompok ini disebut Anggrek Permata (Ki Aksara).
Genus anggotanya antara lain:
![Picture 191](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-191.jpg?w=800&h=600)
( ? )
- Cheirostylis
- Crepidium
- Dossinia
- Ludisia
- Goodyera
- Macodes
![Picture 013](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-013.jpg?w=800&h=600)
Cara adaptasi: sama dengan sub grup Paphiopedilum. Hanya saja pada masa adaptasi usahakan agar tanaman berada di bawah permukaan media pot agar kondisi tumbuhnya stabil.
Catatan: Ada yang memasukkan Nephelaphyllum ke dalam Jewel Orchids. Meski memiliki daun yang indah, namun anggrek ini memiliki bulb, sesuatu yang bukan merupakan ciri khas Jewel Orchids. Apakah sebaiknya dimasukkan dalam sub grup tersendiri?
Kelompok Anggrek Tanah (Sejati) |
Tanah bagi kelompok ini memang benar-benar sebuah rumah. Ibaratnya hidup matinya adalah tanah. Kebutuhan akan intensitas cahaya hanya beberapa jam saja, yang paling aman adalah sinar matahari pagi atau sore hari.
Habitat: tempat-tempat yang agak ternaung dengan kondisi cahaya yang terang. Kebutuhan cahaya diperoleh dari sinar yang menerobos dari sela-sela dedaunan atau sinar langsung. Areanya mulai pinggir hingga tengah hutan. Ada juga yang dijumpai hidup di padang rumput atau area terbuka.
Ciri: pseudobulb menggembung pada pangkal tanaman, akar serabut, memiliki masa dorman apabila kondisi lingkungan tidak memungkinkan seperti adanya kemarau yang sangat panjang. Bulb dan akarnya mencengkeram tanah. Biasanya tampilannya serupa tunas kelapa atau rumput-rumputan, atau pandan.
Genus pada kelompok ini banyak sekali, ada ratusan. Jadi disebutkan hanya beberapa puluh saja, seperti:
-
Acanthephippium
- Acanthepippium
- Aceras
- Adenoncos
- Agrostophyllum
- Andrachne
- Anguloa
- Aphyllorchis
- Apostasia
- Apostasioideae
- Arundina
![Picture 1817](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-1817.jpg?w=800&h=600)
- Ascidieria
-
Bletilla
- Bromheadia
- Bryobium
- Caladenia
- Calanthe
![IMG_20171118_054332](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/img_20171118_054332.jpg?w=800)
-
Calypso
- Ceratochilus
- Claderia
- Collabium
- Crepidium
- Cryptostylis
- Dienia
- Diglyphosa
- Dilochia
-
Diuris
- Erythrodes
- Erythrorchis
- Eucosia
- Eulocalis
- Eulophia
-
Eulophia
- Geodorum
- Habenaria
- Herminium
- Hetaeria
- Hippeophyllum
- Hylophila
- Lecanorchis
- Lepidogyne
- Malaxis
![IMG-20180104-WA0049](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/img-20180104-wa0049.jpg?w=800)
- Microstylis
- Microtis
- Myrmechis
- Nephelaphyllum
- Neuwiedia
- Orchipedum
- Ormerod
- Pachystoma
- Pachystoma
- Pecteilis
- Peristylus
- Phaius
![Foto-0003](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/foto-0003.jpg?w=800)
![ploco](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/ploco.jpg?w=800)
- Podochillus
- Polystachya
- Preatia
- Pristiglottis
- Rhomboda
- Spathoglottis
![DSC04087](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/dsc04087.jpg?w=800&h=600)
- Spiranthes
- Tainia
-
Tetramicra
-
Thelymitra
- Tropidia
- Vrydagzinea
- Vrydagzynea
Dalam kelompok ini terdapat juga genus yang memiliki dua tipe hidup, yakni ephifit dan terestrial, yakni
- Appendicula
- Liparis
- Coelogyne
- Cymbidium (bahkan Cymbidium juga memiliki spesies yang heterotrop)
- Dendrobium (1 – 2 spesies terestrial)
Catatan:
- Intensitas penyiraman menyesuaikan. Seberapa seringnya tergantung pada cepat lambatnya media mengering. Semua anggrek yang ada di kebun BPG disiram dengan cara diguyur minimal 1 hari sekali dan paling lama adalah 2 hari sekali. Rata-rata penyiraman adalah 1,5 hari sekali. Penyiraman ini hanya ada di musim kemarau saja serta pancaroba (pergantian musim).
- Dimohon koreksinya, karena artikel ini belum tentu sempurna.
- Contoh foto dari genus Malaxis, Aphyllorchis, Corybas, Epirixanthes, Galeola, Erythrorchis dicomot dari Prabu Wanayassaa Facebook.
- BPG berada di Kediri bagian dataran rendahnya ± 92 m dpl
![Picture 244](https://bluepurplegarden.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/04/picture-244.jpg?w=800)
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh