LUMUT KERAK/LIKEN BUKANLAH LUMUT

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

3Lumut Kerak/Liken memang bukanlah lumut. Dinamakan lumut karena sepintas memang terlihat seperti lumut. Namun sejatinya Lumut Kerak merupakan bentuk fisik dari kegiatan simbiosis mutualisme antara ganggang dengan jamur. Perpaduan antar keduanya menghasilkan bentuk baru yang berbeda dengan ciri-ciri dan karakteristik alami keduanya.

Kita tahu bahwa simbiosis mutualisme adalah kerjasama yang saling menguntungkan para pelakunya. Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis yang dilakukan ganggang. Sedangkan ganggang mendapatkan penjagaan kelembaban dan menghindarkan ganggang dari sinar matahari dari jamur, sehingga ganggang dapat hidup di tempat yang terkena banyak cahaya tanpa khawatir menjadi mati terbakar.Dengan kerjasama tersebut, Lumut Kerak dapat tumbuh di tempat-tempat yang tidak dapat ditumbuhi tumbuhan lain, misalnya bebatuan atau karang, bahkan logam seperti besi. Batu atau karang lama-kelamaan akan hancur menjadi tanah akibat aktivitas Lumut Kerak, sehingga tempat tersebut akhirnya dapat dijadikan sebagai tempat tinggal tumbuhan lain.

== Bentuk ==

1

== Warna ==

Variatif, ada abu-abu, hijau, kuning, merah, ungu, dan lain-lain, baik yang mencolok maupun warna pucatnya.

 

== Manfaat ==

2

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cymbidium lancifolium Hook, Cymbidium Tanah yang Elegan

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anggrek tanah kian lama memang kian moncer (Jawa, naik daun) dan mendapatkan tempat di hati para penggemar anggrek. Mudahnya dalam perawatan serta waktu yang relatif singkat untuk segera berbunga membuat nilai plus tersendiri bagi kelompok ini. Pesona bunganya juga tidak kalah dibanding anggrek tipe epifit, meski harganya sangat terjangkau kantong. Cymbidium aspidistrifolium salah satu di antaranya. Bandrolnya yang murah menjadi layak dimasukkan dalam daftar incaran. Hitung-hitung juga ikut andil dalam pelestarian anggrek-anggrek spesies yang populasi dan habitatnya kian menyusut. Jadi tidak ada alasan untuk merawatnya.

&&&&&

6

Awal mula memiliki anggrek spesies dari genus Cymbidium sempat hopeless juga. Karena dari info-info, anggrek ini suka akan daerah yang tinggi dan berudara sejuk. Namun karena sudah terlanjur memiliki, ya sudahlah. Bismillah saja, mudah-mudahan bisa hidup baik dan berbakti. Lagian, awal mula BPG membuat website salah satu niatannya adalah ‘mendobrak’ tradisi bahwa tanaman-tanaman hias tertentu tidak dapat tumbuh dan berbunga di dataran rendah, termasuk Cymbidium.

Alhamdulillah, semakin lama koleksi anggrek Cymbi-nya juga kian bertambah dan Cymbidium bambusifolium adalah Cymbidium spesies ke empat yang hadir di kebun. Dari keempat jenis Cymbi, 2 sudah berbunga, yakni Cymbidium aloifolium dan Cymbidium syunitianum yang sedang dibahas pada artikel ini.

7

Warna bunganya yang berwarna hijau merupakan salah satu warna idaman BPG dan saat ini baru ianya yang merupakan satu-satunya anggrek yang berbunga hijau, meski tidak hijau banget, tetap patut disyukuri karena selain itu sudah jadi anugerah/rizki, juga Allah swt. akan memberikan kenikmatan yang berlipat-lipat yang ditujukan bagi hamba-hambaNya yang pandai bersyukur, alhamdulillah wa insya Allah.

2

Cymbidium caulescens termasuk deretan anggrek yang rajin berbunga. BPG memang belum membuktikannya, karena anggrek yang ada baru berbunga perdana di kebun. Namun menilik bekas tangkai bunga sebelumnya, predikat sering berbunga bukanlah isapan jempol semata. Katanya bisa berbunga dua kali dalam satu tahun. Diameter bunganya termasuk medium, ± 5 cm. Dari bunga inilah dapat dibedakan form, bahkan variannya. Ada yang berwarna dasar (putih) kehijauan, hijau muda, hijau samar kekuningan, atau hijau samar kemerahan. Ada yang garis marun/ungunya terdapat pada seluruh sepal dan petal, ada yang hanya petalnya saja, atau bahkan polos. Di kebun BPG, warna bunga kehijauan dengan garis merah marun atau ungu pada petalnya. Sedangkan warna dasar labellum putih yang dihiasi totol-totol warna merah marun. Katanya aroma bunga dari Cymbidium kerrii wangi. Namun anggrek yang ada di kebun BPG tidak beraroma sama sekali.

1Tangkai bunga Cymbidium maclehoseae tegak/tidak menjuntai seperti umumnya Cymbi tipe epifit. Panjang 7 – 35 cm yang muncul dari cincin ruas (node). Terdapat 2 – 8 kuntum bunga Cymbidium lancifolium var. aspidistrifolium. Alhamdulillah saat mekar perdana di kebun, mempersembahkan 8 kuntum bunga yang cantik.

DaunCymbidium lancifolium f. aspidistrifolium termasuk lebar dan tipis untuk ukuran Cymbidium. Bentuknya menyempit mulai dari pangkal hingga separuh panjang daun (10 cm atau lebih) yang kemudian akan melebar dengan ujung daun meruncing. Mirip daun pandan

Pseudobulbs Cymbidium nagifolium memanjang dan relatif pipih dengan panjang sekitar 9 cm. terdapat 3 – 4 daun dengan 2 daun pelindung yang sangat pendek terletak paling bawah.

Kediri merupakan salah satu wilayah habitat asli Cymbidium gibsonii. Selain di Jawa Cymbidium javanicum juga ditemukan di Borneo, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan Papua. Di luar Indonesia, penyebaran alaminya mulai dari India dan sekitarnya (Assam, Himalaya, Nepal, Sikkim, Bhutan), Tiongkok, Jepang (Kepulauan Ryukyu), Korea, Taiwan, Indochina area (Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam), Malaysia dan Papua New Guinea pada ketinggian 350 – lebih dari 2000 m dpl. Ada juga yang melaporkan Australia termasuk habitatnya.

5

Cymbidium javanicum var. aspidistrifolium yang ada di kebun BPG berasal dari ketinggian ±1200 mdpl. Padahal BPG sendiri berada pada ketinggian 92 mdpl. Daerah yang cukup panas dengan suhu dapat mencapai 340 C akhir-akhir ini. Nampaknya kondisi anggrek masih baik-baik saja.

gu

Habitat Cymbidium javanicum var. pantlingii adalah tebing-tebing serta batu-batuan berlumut, artinya anggrek dapat tumbuh secara litofit. Atau pada tanah berhumus yang memang kaya akan zat-zat hara. Biasanya Cymbidium lancifolium var. papuanum tumbuh di antara akar-akar pepohonan sehingga kelembaban yang diperlukannya dapat terjaga dengan baik.

akar

Akar besar-besar ukurannya dengan permukaan berwarna coklat

Media Tanam

BPG memakai campuran tanah dan serasah atau humus daun sebagai media tanamCymbidium lancifolium var. syunitianum . Kalau nggak ada serasah atau humus daun, dapat digunakan guguran dedaunan kering yang dipotong-potong atau disobek kecil-kecil. Usahakan bulb Cymbidium cuspidatum tidak terlalu dalam tertimbun media. Kemudian pot diletakkan pada area yang tersinar matahari selama 3 jam saja – untuk dataran rendah. Sinar pagi lebih baik. Selebihnya anggrek terlindung dengan kondisi cahaya yang terang. Namun dari salah satu situs anggrek terpercaya, anggrek dapat dijemur sepanjang hari. Jadi terserah sobats BPG meletakkannya dimana. Sebaiknya dilihat pengaruh peletakan tersebut, apakah membuat daun terbakar atau berubah kekuningan. Kalau seperti itu anggrek dapat digeser ke tempat yang lebih teduh atau dapat juga dipasang paranet.

Perawatan

Cymbidium kerrii termasuk mudah dirawat karena termasuk anggrek tanah yang tidak rewel, asalkan kebutuhan zat-zat haranya terpenuhi serta kelembabannya terjaga, anggrek akan hidup baik. Penyiraman dengan slang dilakukan 1 x per 1,5 hari. Namun saat cuaca sedang panas dan begitu terik penyiramannya menjadi 1x sehari.
spike, bulb, dan tunas anakan

Ketersediaan Zat Hara

Oh ya untuk pemupukannya BPG tidak pernah memakai pupuk yang macam-macam. Ketersediaan zat hara Cymbidium papuanum hanya berasal dari humus daun yang sekaligus sebagai media tanamnya. Kadang-kadang kalau ada air cucian beras atau kulit bawang pas ada acara masak besar dapat dipakai sebagai pupuk. Namun itu juga sangat jarang sekali, belum tentu satu bulan sekali dilakukan pemupukan. Tetapi pastinya, sobekan dedaunan kering atau cacahan ranting-ranting kecil BPG letakkan di atas media sebagai cadangan makanan saat telah melapuk. Yang pasti juga, segala aneka jenis bahan-bahan pupuk organik BPG pakai sesuai ketersediaan saja. Itu tidak hanya berlaku untuk anggrek Cymbidium robustum ini saja, tetapi juga tanaman hias lainnya yang ada di kebun.

Dikenal dengan nama internasionalnya The Lance Leafed Cymbidium dimasukkan dalam section Pachyrhizanthe tipe Geocymbidium atau Cymbidium tanah.

Keterangan:

  • Nama binomial dipakai sebagai judul artikel yang ditakso oleh William Jackson Hooker. Bisa juga memakai nama Cymbidiopsis lancifolia (Hook), namun tidak umum digunakan.
  • Nama-nama sinonim berada dalam isi artikel dan ditulis miring/Italic.
  • Belum menemukan nama Indonesia dan daerahnya.

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Leonotis nepetifolia / Klip Dagga

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Artikel tentang tanaman liar Klip Dagga ini ditulis secara informatif berdasar saintis belaka. Bila terdapat penyimpangan pemanfaatan tanaman di luar semestinya, bukanlah tanggung jawab BPG. =============================++++++++++============================

1Lamiaceae (mint-mintan) adalah famili yang memiliki spesies-speseis berbau tajam dan menyengat. Famili ini memiliki efek zat kimiawi yang bersifat menenangkan bahkan ada yang memberikan efek sedaktif (euforia atau sensasi kesenangan berlebihan, memabukkan, membuat halusinasi, hilang kesadaran atau melayang/fly) atau mempunyai efek psikoaktif. Hampir semua spesies penggunaannya dibatasi atau hanya untuk kegiatan medis semata. Artinya tanaman ini tidak boleh dikonsumsi secara bebas, kecuali yang sudah nyata dihalalkan, seperti mentol. Beberapa tanaman haram dikonsumsi, seperti ganja, kanabis, dan lainnya. Namun banyak juga spesies yang belum ada hukum tegasnya, baik negara maupun agama. Karena itu, sebaiknya kita tidak coba-coba untuk mengkonsumsinya.

Klip Dagga, salah satu tanaman famili Lamiaceae, juga memiliki sifat-sifat seperti ganja-ganjaan (marijuana). Meski di beberapa negara telah dilegalkan atau telah dikonsumsi sejak dulu kala, namun kita disarankan untuk tidak mengkonsumsinya sembarangan. Karena itu beberapa situs jual beli tanaman ini, baik segar maupun herba keringnya memberikan catatan peringatan, seperti:

  • Smoking Klip Dagga is very addictive to some people – equally addictive as tobacco!
  • One should use Klip Dagga with caution. It has shown to be habit forming similar to tobacco.

  • Bereksperimen terhadap diri sendiri maupun orang lain dengan tanaman di bawah ini, SANGAT TIDAK DIANJURKAN!!!.
  • Tidak untuk dikonsumsi (secara bebas) oleh manusia maupun hewan

 

Sangat Mirip dengan Wild Dagga

tumbuh di tepi jalan dekat ladang tebuSosok dan bunga Leonotis nepetifolia, Klip Dagga, atau Lion’s Ear memang sulit dibedakan dengan Leonotis leonurus, Wild Dagga, atau Lion’s Tail. Perbedaan ada pada bentuk daunnya. Daun Christmas candlestick lebih lebar dan mirip hati – ada yang mengatakan segitiga – dengan tepiannya bergerigi, sedangkan daun Wild Dagga bentuk lanset (panjang dan sempit). Bunganya sama-sama berwarna oranye terang yang keluar dari wadah bunga yang jumlahnya puluhan yang nampak seperti bentuk globe. Keduanya juga berasal dari Afrika Tropis dan India Selatan yang kini telah menyebar ke wilayah tropis lainnya, seperti dataran Asia, Amerika Latin, dan Australia dengan habitatnya pada area yang terpapar sinar atau area yang terang. Hanya saja BPG tidak begitu banyak menjumpai Klip Dagga di daerah Kediri, apalagi Wild Dagga, belum pernah menjumpainya. Beberapa lokasi tumbuh ada di daerah Kediri bagian dataran rendah. Biasanya tumbuh di sisi jalan atau area persawahan.

Terdapat dua varian dari Leonotis nepetifolia, yakni var. africana yang berasal dari Afrika dan India, dan var. nepetifolia yang berasal dari Afrika.

 

Kandungan Kimiawi

5Alkaloid leonurine yang memberikan efek menenangkan atau rileksasi, dan euforia ringan. Leonurine termasuk zat psikoaktif, karena itu kita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsinya sembarangan. Di beberapa negara seperti Karibia, Meksiko, dan Afrika memang masyarakatnya memakai daunnya sebagai rokok dan teh.

Secara pengobatan daun segar direbus atau daun keringnya diseduh sebagai teh. Dapat ditambahkan madu atau gula. Seduhan atau rebusan teh ini dapat digunakan sebagai obat batuk, malaria, prolaps, sakit kepala, sakit perut/disentri, atau asma yang memang biasa dilakukan oleh suku-suku di Afrika.

Selain itu, akarnya juga berfungsi untuk mengobati luka gigitan (ular, dan sebagainya), bisul, gatal-gatal dan keluhan kulit lainnya, serta kram otot. Tanaman ini juga berfungsi mencegah atau mengusir ular. Tentunya, kemanfaatan tanaman ini sebagai tumbuhan herbal tidak hanya sampai di sini saja, untuk itu perlu penelitian yang berlanjut.

Catatan:

  • Tak banyak informasi yang dapat kita dhudhah (gali, Jawa) di internet. Hingga artikel ini diunggah pun, BPG belum menemukan nama daerah maupun Indonesianya atau Melayu.
  • Bagi umat Islam, sesuatu yang memiliki sifat dasar memabukkan itu diharamkan dikonsumsi (secara bebas) walau dalam jumlah yang sedikit dan tidak membuat mabuk. Meski di beberapa negara penggunaannya sudah dilegalkan (merakyat), sebaiknya kita tidak mengkonsumsinya karena belum ada hukum jelas atasnya. Sesuatu yang meragukan (subhat), lebih baik ditinggalkan. Selama masih ada benda pengganti yang halal, sebaiknya tanaman ini ditinggalkan saja. Wallahua’lam bishshowwab.

32berkoloni dg rumput-rumput lain

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Hypoestes phyllostachya Baker, Daunnya Laksana Liontin Bertatahkan Batu-batu Permata Pink

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2Subhanallah, indah nian daun Freckle Face ini, bagai liontin hijau bertabur batu-batu permata pink. Apalagi bentuk titik-titiknya juga tak beraturan membuatnya kian tampil ciamik. Terkadang titik-titik tersebut menyatu menjadi suatu sapuan atau bahkan menjadi sebuah bentuk atau simbol, seperti letter P. Cantik kan? Karena keindahannya, banyak pemujanya. Namun, tunggu dulu… ada lovers ada juga haters. Saking bencinya, ada yang menjulukinya Evil Plant. Apa pasal? Seperti anggota familia Acanthaceae lainnya, Baby’s-Tears ini juga memiliki keunggulan daya adaptasi yang luar biasa dengan rentang kondisi tanah dan lingkungan yang beragam. Selain itu, mudahnya berkembang biak dan pesatnya tumbuh kembangnya membuat pembencinya semakin banyak. Karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya itu, tak mengherankan apabila di beberapa negara seperti Australia, Costa Rica, Hawaii, India, Puerto Rico, dan Zimbabwe – dan mungkin juga di negara-negara lainnya – tanaman ini telah menjadi tanaman invansive yang penting. Karena itu perlu diperhatikan untuk sobats BPG yang nggak banyak memiliki waktu luang untuk mengurus taman, disarankan untuk tidak menanam tumbuhan ini. Meski cantik, kelak sobats akan dibuat geram karena seluruh taman hanya tertutup oleh tanaman ini. Namun meski begitu, tetap saja para pecintanya menciptakan kultivar-kultivar dengan warna-warna yang beraneka ragam. Oleh karenanya, BPG tetap mengulas tumbuhan berdaun cantik ini secara informatif.

5

1Flamingo plant merupakan tanaman semak dari Madagaskar Afrika yang kini telah menyebar ke wilayah tropis dan subtropis. Perawatannya yang sangat mudah menjadi nilai tersendiri. Hanya dengan media tanah saja, tanaman sudah dapat berkembang dengan baik, apalagi bila ditambahkan humus atau pupuk kandang atau pupuk organik sebagai penyedia/cadangan nutrisi, tanaman akan berkembang dengan optimal. Pertumbuhannya memang pesat, oleh karenanya agar penampilannya terjaga, Pink Polkadot harus rajin diprunning atau dipangkas tunas dan daun-daunnya. Dalam jumlah yang banyak, sangat cocok sebagai tanaman topiari.

Agar tampil elok, letakkan di tempat yang ternaung. Pada area yang terpapar sinar, warna daun dan titiknya akan memucat, sehingga keindahannya pun memudar. Memang, tanaman ini cocok sebagai tanaman indoor. Di wilayah yang sejuk, daunnya akan bersemburat keunguan. Di wilayah panas (dtr), daunnya berwarna hijau tua.

3

Menurut informasi, Freckle Plant yang banyak ditemukan adalah yang memiliki daun dengan warna dasar pink dihiasi titik-titik hijau. Sedangkan di kebun BPG kebalikannya, warna dasar daun hijau bertitik-titik pink.

gu

Bunga warna ungu kemerahan/Lilac yang muncul pada ketiak daun atau ujung batang. Mekarnya solitaire. Menghasilkan buah kapsul yang ujungnya meruncing, khas familia Acanthaceae. Perbanyakannya selain dengan biji juga dapat dengan stek batang. Hingga kini, Measlesplant masih berfungsi sebagai Ornamental Foliage belaka, meski juga mampu berbunga. Namun karena tampilan daunnya lebih cantik dibanding bunganya, tanaman ini disebut-sebut sebagai tanaman hias daun. Hingga saat ini, BPG belum menemukan laporan mengenai kegunaannya dari segi pengobatan.

6

Setiap makhluk pasti ada makhluk lain sebagai pengendali alamiahnya (predator), namun belum ditemukan pengendali alamiah bagi tanaman ini yang dapat menekan laju pertumbuhannya secara intensif. Beberapa jenis kutu daun memang ditemukan hinggap di sana, namun tetap saja mereka tidak dapat mempengaruhi laju perkembangbiakan tanaman ini. Karena itu disarankan untuk tidak menanam Polka Dot Plant bagi gardener yang tidak begitu punya banyak waktu karena pertumbuhan dan perkembangbiakannya yang cepat.

8

Sekedar Tahu Aja …

Sebelum nama Hypoestes, dulunya bernama Amphiestes dan Periestes. Nama homonomial adalah Hypoestes sanguinolenta. Arti Hypoestes adalah di bawah rumah yang mengacu pada kuncup dan bunganya yang tersembunyi pada cabang-cabangnya.

Ditengarai jikalau tanaman ini mengandung racun bagi anak-anak dan hewan peliharaan. Rusa saja tidak mau memakannya. Namun di sisi lain, tanaman ini dibuktikan tidak beracun bagi kucing. Wallahu a’lam.

4

9Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pengalaman Pertama Aklimitasi Alhamdulillah Berhasil (Tips Aklimitasi Bibit Anggrek Phalaenopsis cornu-cervi ala BPG)

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

guAlhamdulillah, semenjak bergabung di grup pecinta anggrek, perlahan-lahan koleksi anggrek BPG kian banyak. Untuk onlinenya, kebanyakan barter. BPG memang baru dalam taraf beli offline. Selain barter, banyak juga anggrek yang merupakan hadiah. Ada anggrek hadiah dari barter, artinya jumlah anggrek balasan dari barter lebih banyak. Ada juga yang memang murni hadiah, salah satunya bibit botolan Phalaenopsis cornu-cervi ini.

Memang sudah sejak lama BPG berkeinginan untuk aklimitasi atau mengadaptasikan bibit tanaman dari botol agar pengalaman dalam dunia penganggrekan kian berwarna. Namun risiko kematian yang tinggi membuat BPG tak ngoyo. Apalagi teman-teman grup banyak yang ngeluh saat beli bibit botolan. Ada yang botolnya pecah hingga isinya pun hancur berantakan, bibit terlalu kecil, bibit rusak, atau bibit tidak layak aklimitasi. Akhirnya BPG pun mengendapkan keinginan itu. Namun rupanya garis nasib BPG memang ditakdirkan untuk aklimitasi. Caranya juga tiada sangka dan tak nyana, subhanallah. BPG dihadiahi bibit botolan dari seorang teman di grup. Happy? So pastilah… .

Selain bersyukur, sedikit stress juga melanda karena BPG tidak ada (belum pernah) pengalaman sama sekali dalam hal aklimitasi. Selain itu eman-eman juga kan kalau mati? Karena bibit sudah terlanjur dikirim, masa’ saya harus nyerah begitu saja. Oh no!! Kalau pun nanti aklimitasi gagal, paling tidak BPG sudah berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki. Andaikata memang gagal, paling tidak dari pengalaman (kegagalan) tersebut akan memberikan pelajaran yang berharga. Akhirnya, SEMANGAT!!!

Inilah langkah-langkah tips aklimitasi ala BPG:

  1. Anggrek dibiarkan pada botolnya setelah kedatangan. Botol diletakkan di teras yang teduh dan terhindar dari hujan serta panas, namun areanya masih terang. Rencananya satu bulan kemudian anggrek baru diaklimitasi.
  2. Sambil menunggu hari H-nya, BPG membaca berkali-kali berbagai informasi tentang aklimitasi, termasuk membaca dan memahami cara-cara aklimitasi pada lafletnya.
  3. Karena botol datangnya pada musim hujan, kekhawatiran terhadap situasi cuaca yang tidak menentu tentu ada. Bagaimana nasib bibitnya nanti? Apa bisa survive?
  4. Agar bibit mampu adaptasi terhadap cuaca yang berubah-ubah, akhirnya botol diletakkan di tempat yang terkena tampiasan hujan dan sinar yang menerobos. Tempat itu adalah lorong rumah.
  1. Botol tergeletak di sana hingga satu minggu lebih. Setiap hari dilihat kondisinya, masih baik atau enggak kondisi bibitnya. Hingga suatu hari ternampak ada beberapa akar anggrek yang menguning. Busuk. Rupanya ada air yang masuk ke celah-celah plastik pengamannya sehingga kondisi botolnya menjadi lembab. Selain itu dari celah-celah tersebut juga masuk jamur. Kejadian yang di luar perkiraan. Rencana pun menjadi berantakan. Bibit harus segera diaklimitasi agar pembusukan tidak semakin parah.
  2. Media tanam disiapkan, yakni pakis papan yang memang tidak menyerap air secara berlebih. Jadi bibit anggrek tidak akan membusuk. Namun sayangnya, anggrek yang masih bibit membutuhkan kelembaban yang tinggi, maka agar kelembaban terjaga, di salah satu sisi papan pakis tersebut diikatkan sabut kelapa hampir memenuhi areanya.

    Untitled-1 copy

  3. Anggrek pun dikeluarkan dari botol memakai kawat berujung lengkung. Di sinilah masalah juga timbul. Rupanya 8 bibit anggrek dalam botol tersebut sudah berukuran cukup besar. Masing-masing bibit memiliki akar yang memanjang hingga lebih dari 10 cm, saling terkait, bertumpukan, dan menempel. Dilema, bagaimana caranya agar anggrek tidak rusak saat dikeluarkan?
  4. Masih di dalam botol, akar-akar dicoba diurai. Namun karena akar menempelnya sangat erat, akhirnya perlakuan ini. Pun dihentikan Kalau dipaksakan khawatir akar tambah rusak yang bisa berujung kematian pada bibit. Dicoba akar diurai di luar botol.
  5. Anggrek pun dikeluarkan apa adanya. Diusahakan batang atau akar tidak patah. Namun tentu saja sulit. Beberapa akar ada yang patah.
  6. Setelah bibit keluar, penguraian akar juga masih tetap saja sulit dilakukan. Karena itu mau tidak mau tindakan ekstrim harus dilakukan, yakni dengan memotong akarnya tepat di tengah-tengah antar bibit. Kemudian akar-akar tersebut diurai. Potongan akar yang tidak menempel pada bibit, dibuang. Kemudian bibit dicuci hingga bersih.
  7. Diangin-anginkan sebentar di atas kertas/koran.
  8. Beberapa jam kemudian bibit diikatkan pada papan pakis menggunakan benang tipis secara hati-hati atau tidak terlalu erat. Posisi bibit menggantung ke bawah atau dijungkalkan. Dengan posisi ini air yang mengenai daun dapat segera menetes dan tidak sempat membuat daun busuk. Dari 8 bibit, satu bibit diberi perlakuan terpisah, yakni ditempelkan pada ranting-ranting ikat – cara membuat pot ranting sederhana ada pada artikel yang lalu – yang ditambahkan rambut-rambut pakis sebagai penjaga kelembaban.
  9. Agar tidak jatuh, bibit diikat hingga beberapa kali putaran. Ingat jangan sampai diikat erat.

    2

  10. Bibit yang berada di papan pakis diletakkan pada lorong antar rumah yang memang lembab. Di sana bibit-bibit masih terkena percikan hujan dan sinar yang menerobos dari sela-sela tembok. Derajat panas sinar juga sudah berkurang akibat diserap oleh tembok dan atap. Sedangkan bibit pada ranting ikat, diletakkan pada pagar besi yang mana area tersebut terkena hujan dan sinar langsung yang tertahan oleh benda-benda di atasnya, antara lain atap, tembok, dan tanaman anggrek lainnya.

    Picture 076

  11. Setelah beberapa minggu (belum ada satu bulan) bibit yang ada di ranting ikat mengeluarkan akarnya. Karena pada area ini pertumbuhannya lebih bagus, akhirnya bibit-bibit yang ada di papan pakis pun dipindah ke area yang sama. Alhamdulillah, di tempat barunya, pertumbuhannya semakin pesat dibanding tempat sebelumnya.

    1

  12. Hingga kemudian dari 8 bibit tersebut, yang 2 tinggal akarnya doang, dan yang 6 masih survive hingga kini. Tumbuh daun dan akar baru, alhamdulillah.

    3

  13. Oh ya terlupa:
  • Bibit tidak disuci hamakan. Hanya dibersihkan dengan air biasa saja.
  • Mulut botol lebar (botol selai) jadi proses pengeluaran bibit memang relatif mudah.
  1. Problem

Masalah tentu ada. Biasanya daunnya ada yang membusuk. Gunting hanya pada bagian yang membusuk saja. Jikalau daun, akar, atau batangnya mengering, biarkan saja selama masih ada bagian-bagian yang sehat. Tetap jaga kelembabannya. Permukaan batang yang mengering akan menjadi pelindung bagian yang masih sehat dari sengatan panas, hujan, atau deraan angin.

  1. Sekian tips mengaklimitasi bibit botolan. Mudah-mudahan sobats BPG juga berhasil dan sukses.

Picture 162

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Lilium longiflorum, Easter Lily

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

4Bakung-bakungan sudah terkenal akan kecantikannya, subhanallah. Walaupun mayoritas berwarna putih, tidak mengurangi pesonanya yang dahsyat. Apalagi variasi-variasi jenis (+ bunganya) sangat banyak. Meski terkadang dapat membingungkan dalam pengidentifikasiannya, namun penggemar akan bunga ini tidak kian berkurang, justru kian bertambah.

Easter Lily yang ada di kebun BPG ini mempunyai ukuran bunga yang besar dan panjang, padahal tinggi batangnya tidak lebih dari 50 cm. Memang sosok tanamannya tidak seperti bakung-bakung pada umumnya yang memiliki daun panjang-panjang dengan batang semu yang sangat pendek. Sosok tanamannya yang ramping dan tidak terlalu tinggi dan juga daunnya yang pendek, membuatnya kian diciptakan varian-varian barunya (hibrid), seperti Nellie White, Deliana, Elegant Lady / Pink Easter Lily, Trimphator, atau White Elegance karena tidak akan memakan tempat apabila ditanam di kebun. Sangat cantik sebagai tanaman border/pembatas, baik sejenis maupun dengan jenis-jenis tanaman hias lainnya.

2

Asalnya dari tiga pulau kecil di Kepulauan Ryuku (Ryukyu Islands), Jepang. Kini, Bakung November sudah tersebar hampir merata ke seluruh dunia, baik daerah tropis maupun subtropis. Seperti bakung lainnya, Lily ini juga memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi, sehingga dapat diletakkan dimana saja, baik ternaung atau terbuka, asal medianya terjaga kelembabannya. Seperti bakung lainnya, Bakung Paskah sangat menyukai siraman matahari dan media yang basah, minimal lembab. Pada kondisi seperti ini Lilium longiflorum akan tumbuh dengan optimal, karenanya jangan biarkan media dalam kondisi kering.

Bunga

6Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completusl), karena memiliki: kelopak, mahkota, bagian alat kelamin dan saun-saun. Juga termasuk bunga banci (hermaphroditus), karena terdapat alat kelamin jantan/serbuk sari (androecium) dan alat kelamin betina (gynaecium) yang berada pada satu bunga. Benang sari dan putik pada bakung sangat jelas terlihat karena ukurannya yang besar.

Masa mekar bunga sekitar 3 hari dengan jumlah kuntum 1 – 2 per plant. Baunya harum. Plant akan mati setelah masa mekar bunga selesai. Namun umumnya, tanaman akan mati setelah menebarkan biji-bijinya.

3

Perkembangbiakan

Bulb/umbi: dapat memotong-motongnya menjadi beberapa bagian, dan kemudian ditanam pada pot atau tempat lain sendiri-sendiri.

Biji: dengan menebarkan bijinya yang jumlahnya sangat banyak itu. Namun hingga tulisan ini diunggah biji-biji yang BPG tebar belum menunjukkan pertunasannya, padahal sudah 1½ bulan lebih.

Perawatan

  • Menjaga media tanam tetap basah (minimal lembab) dengan menyiraminya setiap hari sekali saja.

  • Membuang daun-daun yang sudah menguning dan membusuk.

  • Membuang batang yang membusuk, agar perkembangan batang baru lebih baik.

IMG_20180304_063301

Hama dan Penyakit

BPG belum pernah menjumpainya. Hanya saja bila datang hujan yang terus-menerus, seperti bakung lainnya, Bermuda Lily juga rawan busuk. Karenanya penyerapan serta drainase media harus benar-benar bagus. Inspeksi secara berkala juga merupakan tindakan terbijak karena dapat mencegah timbulnya hama dan penyakit serta menghindarkan dari kebusukan.

7

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kelompok-kelompok Anggrek Tanah yang Mempunyai Pesona dan Karakternya Sendiri-sendiri, Dilengkapi dengan Cara Mengadaptasikannya

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Untitled-1 copyMungkin selama ini kita beranggapan jikalau anggrek tanah adalah anggrek yang hidupnya di tanah. Anggapan ini memang betul adanya, namun sesungguhnya anggrek tanah bukanlah sekedar anggrek yang tumbuh di tanah saja, tetapi anggrek yang dapat kita kelompokkan dalam beberapa kategori, yang mana masing-masing kelompok tersebut memiliki pesona dan karakter sendiri-sendiri. Dan kalau kita selami karakter mereka, kita pun akan dibuat takjub. Banyak anggrek tanah yang memiliki keindahan yang tak kalah dengan anggrek epifit, bahkan di antaranya memiliki kecantikan yang tak akan dapat kita temukan pada anggrek-anggrek epifit.

Selain tempat hidupnya yang berbeda, perbedaan mendasar adalah anggrek tanah mampu beradaptasi terhadap tingkat kelembaban yang sangat tinggi karena memiliki struktur perakaran dan sistem fisiologis yang lebih toleran terhadap kelembapan yang tinggi. Umumnya kebutuhan akan sinar matahari juga sangat rendah, walaupun tidak mutlak demikian.

Karena ternyata spesies-spesies anggrek tanah memiliki karakter yang berbeda-beda, maka BPG mencoba untuk mengelompokkannya berdasarkan kesamaan tipe habitat, ciri-ciri, dan karakternya. Tentu saja tidak semua anggrek tanah dapat ditempatkan pada keempat golongan ini karena kemungkinan memiliki karakteristik khusus yang sangat berbeda, namun setidaknya kita dapat menerka-nerka anggrek tanah yang kita miliki termasuk dalam kelompok yang mana, sehingga kita dapat melakukan perawatan dan perlakuan yang tepat.

Berikut kelompok-kelompok anggrek tanah itu….

Kelompok Anggrek Tanah Monopodial atau Anggrek Tanah Tak Murni

Disebut tak murni karena memang tanah bukan merupakan syarat utama sebagai tempat hidupnya. Tanah hanyalah sebagai tempat berpijak saja, jadi serupa anggrek epifit yang menjadikan kulit pohon sebagai tempat menempelnya. Akarnya juga tidak menghujam ke dalam tanah. Spesies dalam kelompok ini dapat mengambil nutrisi dari tanah sekaligus dari udara. Jadi memang memiliki dua tipe cara hidup, yakni terestrial sekaligus epifit. Apabila awalnya tumbuh di tanah, maka akar-akar udaranya yang keluar dari cincin-cincin tunas pada batang atas akan dapat mengambil zat-zat makanan dari udara. Sedangkan apabila awal tumbuhnya sebagai epifit, akar-akarnya yang menjuntai dan memanjang akan dapat mengambil zat-zat hara dari tanah.

Habitatnya ada pada area terbuka yang terpapar sinar matahari sepanjang hari, misalnya padang rumput, atau hutan-hutan dengan vegetasi yang tak terlalu rapat, atau tempat-tempat terbuka lainnya. Kebutuhan sinar langsung dengan intensitas yang lama mutlak diperlukan agar anggrek dapat berkembang optimal yang akhirnya berujung dengan mekarnya bunga.

Ciri-ciri: batangnya tidak menggembung atau nampak seperti batang tanaman umumnya, akar tunggang besar-besar yang keluar dari ruas-ruas batang. Pertumbuhan batangnya terus-menerus memanjang tanpa henti sehingga dapat mencapai beberapa meter. Daun umumnya kaku, walau tak semuanya begitu.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anggrek-anggrek monopodial dari Vanda Alliance seperti:

  • Arachnis

    Picture 012

  • Ascoglossum

  • Papilionanthe

  • Renanthera

  • Sarcanthus

  • Vandopsis

Picture 050

  • Vanilla, dll.

Serta turunan-turunan hibrid, seperti:

  • Mokara

  • Kagawara

  • Vanda Joacim

  • Esmeralda

  • James Story, dll.

Cara adaptasi: anggrek dapat langsung dijemur setelah kedatangan. Beberapa anggrek mungkin tidak tahan terhadap paparan sinar saat adaptasi, untuk itu selalu mengecek kondisi anggrek mutlak dilakukan. Apabila anggrek setelah beberapa minggu nampak memprihatinkan, sebaiknya penerimaan intensitas cahaya dikurangi dengan cara memakai paranet atau menggeser anggrek ke tempat yang lebih teduh. Setelah masa adaptasi terlewati, anggrek dapat digeber lagi di bawah sinar matahari sepanjang hari. Anggrek dapat langsung ditanam di tanah atau pada pot yang memakai media tanam tanah yang dicampur dengan sedikit serasah atau pupuk kandang atau pupuk organik lainnya.

Kelompok Anggrek Parasit atau Anggrek Akar

Kelompok ini tidak mampu memproduksi makanannya sendiri secara mandiri, diistilahkan sebagai tumbuhan Heterotopics. Karenanya mereka hidup sebagai parasit terhadap makhluk lainnya. Anggrek beserta tumbuhan lain yang bersimboisis secara parasitisme dengan jamur mycorrhizae disebut tumbuhan Mycoheterotrophic. Sedangkan anggrek-anggrek dalam tumbuhan mycoheterotrophic umum disebut Coral Root Orchids. Seperti namanya golongan anggrek ini memang hidup menempel pada akar-akar pohon, seperti Oak, Bambu, atau Pinus dan Cemara, yang mana pada akar-akar tersebut terdapat jamur-jamur mikoriza yang bersimbiosis mutualisme dengan pohon semangnya. Jadi pada akar tersebut terdapat dua tipe simboisis, yakni simbiosis mutualisme antara (akar) pohon dengan jamur mikoriza dan simbiosis parasitisme antara jamur mikoriza dengan anggrek. Anggrek pada kelompok ini tidak dapat hidup bila tidak ada jamur mikoriza, karena makanannya dipasok oleh jamur tersebut.

Mayoritas memang tak berdaun, karenanya sering juga disebut sebagai Ghost Orchids. Perbedaan dengan Ghost Orchids tipe epifit, anggrek hantu epifit mampu mengadakan fotosintesis dengan akarnya, sedangkan anggrek hantu terestrial atau yang terkenal dengan sebutan Anggrek Akar hidupnya semata-mata tergantung keberadaan jamur mikoriza.

Habitat dari kelompok ini ada di bawah naungan atau bayang-bayang pohon inang yang lembab dan cenderung gelap, menempel pada akar-akar pohon inangnya. Karena itu anggrek kelompok ini mensyaratkan kondisi lingkungan yang relatif stabil. Biasanya anggrek akan mati suri (dormant) pada musim panas atau saat keadaan lingkungannya tidak mendukung, dan akan bersemi kembali saat musim penghujan datang. Sebagian besar kelompok ini berada di wilayah sub tropis yang mana perubahan cuaca dan iklimnya tidak terlalu ekstrim.

Ciri: tak berdaun (kecuali beberapa spesies atau genus saja), tak berhijau daun (kecuali beberapa spesies atau genus saja), batang lurus dan rapuh/mudah patah. Pada pangkal terdapat umbi/bonggol atau batang yang menggembung dengan akar serabut. Bunga lebih banyak menunduk dan mekar tak sempurna. Buah yang dihasilkan relatif banyak.

Contoh genus:

  • Aphyllorchis

Aphyllorchis

  • Cardamine
  • Ceratopsis

  • Corallorhiza
  • Cordiglottis
  • Corunastylis
  • Coryanthes
  • Corybas

Corybas4

  • Corycium
  • Corymborkis
  • Cyrtosia
  • Cystorchis

  • Didymoplexis
  • Epipogium
  • Epirixanthes

    Epirixanthes

  • Erythrorchis

26908065_10208610266734285_5759656409451695337_n

  • Galeola

    27545474_10208653429533328_7741802572674293876_n

  • Gastrodia
  • Hexalectris
  • Maxillaria
  • Spiranthes
  • Stereosandra
  • Triphora

Apakah bisa dibudidayakan? Belum ada informasi lebih lanjut. Anggrek-anggrek kelompok ini belum ada yang diperjualbelikan. Kalau kita lihat di internet, foto-fotonya langsung diambil dari habitat liarnya. Tetapi mungkin saja kalau kita ingin mendomestikasinya, insya Allah bisa, yakni dengan memakai media dengan nutrisi yang sudah jadi atau media yang mengandung jamur mikoriza. Wallahua’lam.

Kelompok Anggrek Saprofit

Habitat: tempat-tempat yang relatif stabil kondisinya dengan kelembaban yang tinggi, seperti lereng/bidang miring, ceruk, rekahan-rekahan, lubang-lubang landai, lantai hutan, atau lainnya yang terdapat serasah atau guguran dedaunan kering yang telah terurai atau humus yang cukup tebal. Terkadang dijumpai juga tumbuh di sela-sela bebatuan (litofit).

Ciri umum: batang/pseudobulb pendek dan tidak menggembung, akar besar dengan jumlah sedikit dengan tipe akar tunggang. Kuncup dan tangkai bunganya diselimuti rambut-rambut halus. Meski termasuk anggrek monopodial, namun pertumbuhannya tidak terus memanjang atau hanya beberapa puluh cm saja. Mempunyai masa hidup yang terbatas.

Terdapat dua sub grup, yakni:

Sub grup Paphiopedilum

Bulbnya tertutup daun, namun ada juga yang tertanam dalam tanah. Beberapa genusnya antara lain:

  • Cypripedium

  • Nervilia
  • Paphiopedilum

Picture 222

  • Phragmipedium

Cara adaptasi: tanam anggrek pada media campuran sedikit tanah gembur/subur dengan serasah/humus. Untuk menjaga kelembaban pada permukaan media tanam dapat ditambahkan rambut-rambut pakis atau moss atau media lain yang dapat menjaga kelembaban atau dapat juga menggunakan taburan cacahan daun-daun kering yang cukup tebal agar penguapan air dari media dapat tertahan. Peletakan anggrek pada area yang relatif terproteksi dari perubahan cuaca yang mendadak serta hembusan angin kencang. Meski diletakkan pada tempat yang teduh, namun kondisi lingkungannya masih cukup terang (60 – 80%). Mungkin saja dalam perjalanan hidupnya kita menjumpai masalah yakni tangkai dan bunganya mengering sebelum berkembang. Kalau seperti ini sebaiknya anggrek dipindahkan ke tempat yang terjaga dari hujan dan panas. Misalnya diletakkan di bawah atap. Namun ingat, kondisi lingkungannya tetap harus terang supaya anggrek mampu berbunga. Tetapi bila tangkai dan bunga tak dapat diselamatkan, jangan khawatir, bunga akan mekar dari tunas anakan.

Sub grup Jewel Orchids

Batang nampak berair/lunak dengan panjang hanya beberapa puluh cm saja. Jumlah akar minimal satu dan paling banyak 5 utas yang muncul dari cincin ruas. Di sub grup ini banyak anggotanya yang memiliki pesona yang tak akan kita jumpai pada anggrek-anggrek epifit, yakni motif dan warna daun yang atraktif dan mempesona. Mayoritas permukaan daunnya juga akan mengkilap bila terkena air. Karenanya tak heran atas pesonanya tersebut, sub kelompok ini disebut Anggrek Permata (Ki Aksara).

Genus anggotanya antara lain:

  • Anoectochilus
Picture 191

( ? )

  • Cheirostylis
  • Crepidium
  • Dossinia
  • Ludisia
  • Goodyera
  • Macodes

Picture 013

  • Nervillia
  • Zeuxine

Cara adaptasi: sama dengan sub grup Paphiopedilum. Hanya saja pada masa adaptasi usahakan agar tanaman berada di bawah permukaan media pot agar kondisi tumbuhnya stabil.

Catatan: Ada yang memasukkan Nephelaphyllum ke dalam Jewel Orchids. Meski memiliki daun yang indah, namun anggrek ini memiliki bulb, sesuatu yang bukan merupakan ciri khas Jewel Orchids. Apakah sebaiknya dimasukkan dalam sub grup tersendiri?

Kelompok Anggrek Tanah (Sejati)

Tanah bagi kelompok ini memang benar-benar sebuah rumah. Ibaratnya hidup matinya adalah tanah. Kebutuhan akan intensitas cahaya hanya beberapa jam saja, yang paling aman adalah sinar matahari pagi atau sore hari.

Habitat: tempat-tempat yang agak ternaung dengan kondisi cahaya yang terang. Kebutuhan cahaya diperoleh dari sinar yang menerobos dari sela-sela dedaunan atau sinar langsung. Areanya mulai pinggir hingga tengah hutan. Ada juga yang dijumpai hidup di padang rumput atau area terbuka.

Ciri: pseudobulb menggembung pada pangkal tanaman, akar serabut, memiliki masa dorman apabila kondisi lingkungan tidak memungkinkan seperti adanya kemarau yang sangat panjang. Bulb dan akarnya mencengkeram tanah. Biasanya tampilannya serupa tunas kelapa atau rumput-rumputan, atau pandan.

Genus pada kelompok ini banyak sekali, ada ratusan. Jadi disebutkan hanya beberapa puluh saja, seperti:

  • Acanthephippium

  • Acanthepippium
  • Aceras
  • Adenoncos
  • Agrostophyllum
  • Andrachne
  • Anguloa
  • Aphyllorchis
  • Apostasia
  • Apostasioideae
  • Arundina

    Picture 1817

  • Ascidieria
  • Bletilla

  • Bromheadia
  • Bryobium
  • Caladenia
  • Calanthe

    IMG_20171118_054332

  • Calypso

  • Ceratochilus
  • Claderia
  • Collabium
  • Crepidium
  • Cryptostylis
  • Dienia
  • Diglyphosa
  • Dilochia
  • Diuris

  • Erythrodes
  • Erythrorchis
  • Eucosia
  • Eulocalis
  • Eulophia
  • Eulophia

  • Geodorum
  • Habenaria
  • Herminium
  • Hetaeria
  • Hippeophyllum
  • Hylophila
  • Lecanorchis
  • Lepidogyne
  • Malaxis

IMG-20180104-WA0049

  • Micropera
  • Microstylis
  • Microtis
  • Myrmechis
  • Nephelaphyllum
  • Neuwiedia
  • Orchipedum
  • Ormerod
  • Pachystoma
  • Pachystoma
  • Pecteilis
  • Peristylus
  • Phaius

Foto-0003

  • Platanthera
  • Plocoglottis

ploco

  • Podochillus
  • Polystachya
  • Preatia
  • Pristiglottis
  • Rhomboda
  • Spathoglottis

DSC04087

  • Spiranthes
  • Tainia
  • Tetramicra

  • Thelymitra

  • Tropidia
  • Vrydagzinea
  • Vrydagzynea

Dalam kelompok ini terdapat juga genus yang memiliki dua tipe hidup, yakni ephifit dan terestrial, yakni

  • Appendicula
  • Liparis
  • Coelogyne
  • Cymbidium (bahkan Cymbidium juga memiliki spesies yang heterotrop)
  • Dendrobium (1 – 2 spesies terestrial)

Catatan:

  • Intensitas penyiraman menyesuaikan. Seberapa seringnya tergantung pada cepat lambatnya media mengering. Semua anggrek yang ada di kebun BPG disiram dengan cara diguyur minimal 1 hari sekali dan paling lama adalah 2 hari sekali. Rata-rata penyiraman adalah 1,5 hari sekali. Penyiraman ini hanya ada di musim kemarau saja serta pancaroba (pergantian musim).
  • Dimohon koreksinya, karena artikel ini belum tentu sempurna.
  • Contoh foto dari genus Malaxis, Aphyllorchis, Corybas, Epirixanthes, Galeola, Erythrorchis dicomot dari Prabu Wanayassaa Facebook.
  • BPG berada di Kediri bagian dataran rendahnya ± 92 m dpl

Picture 244

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

Hoya lacunosa Blume, Bunga Lilin Hati

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sekilas Tentang Ant Plants

Ant plants/asclepiads (apa ya nama yang tepat dalam bahasa Indonesia?), adalah tumbuh-tumbuhan yang bekerjasama saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dengan semut. Semut mendapatkan pasokan makanan serta rumah tinggal dari ant plants, sebaliknya ant plants mendapatkan perlindungan dari gangguan makhluk lain atau pemakannya, meski pada dasarnya ant plants sendiri sudah memiliki sistem pertahanan alami dari para pemakannya, seperti bergetah, rasa tidak enak, daun tebal, dan sebagainya. Selain itu semut juga membantu persebaran regenerasinya melalui biji-bijinya. Meski hubungannya sangat erat, namun tidak ada saling ketergantungan antar keduanya. Artinya masing-masing dapat survive meski tidak bersama ‘pasangan’nya.

Mayoritas semut yang bersimbiosis dengan ant plants dari genus Acropygo, Pseudolosius, Oecophylla, Myrmoteros. atau Euprenotepis. Sedangkan semua ant plants berada dalam familia Asclepiadaceae. Genus-genus yang telah diidentifikasi di antaranya adalah Asclepias, Calotropis, Centrostemma, Cyrtoceras, Dischidia, Dischidiopsis, Hoya, dan Physostelma. Selain itu, ada juga ant plant yang tidak dimasukkan dalam familia Asclepiadaceae, seperti anggrek Acriopsis javanica (A. liliifolia), atau jenis-jenis ant plants dari paku-pakis/fern.

 

Hoya lacunosa

4Hoya lacunosa termasuk tumbuhan epifit. Masuk dalam seksi Eu-hoya Familia Apocynaceae bersama-sama dengan Hoya caudata, Hoya coriacea, Hoya corona ria, Hoya elliptica, Hoya imperialis, Hoya micrantha, Hoya latifolia, Hoya oblanceolata, Hoya obtusifolia, Hoya parviflora, Hoya parasitica, dan Hoya revoluta. Sedangkan Schlechter memasukkan Hoya lacunosa ke dalam seksi Otostemma bersama Hoya halophila, Hoya pedunculata, Hoya litoralis.

Asal: India dan Tiongkok, serta Malaysia, Thailand, dan Indonesia yang berada di pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatra.

Morfologi

Daun (Folium)

Terdapat 3 bentuk daun yang berbeda, meski spesiesnya sama. Lacunosa dalam artikel ini memiliki daun yang berbentuk seperti hati, warna hijau, panjang 2 – 2,5 cm, ketebalan 3 milimeter, lebar 1 – 2 cm, permukaan kasar berkerut/bergelombang di antara ruas-ruas tulang daunnya, tepi rata, ujung daun meruncing dan mencuat. Daun mengandung getah atau cairan putih atau sekret putih. Jumlah satu atau dua per ruas batang.

Batang (Caulis)

Bundar, memanjang, agak berkayu, bergetah, tumbuh melilit atau menggantung atau melekat pada kulit pohon dengan akar-akarnya yang pendek-pendek namun memiliki daya rekat yang luar biasa. Panjangnya dapat mencapai 3 meter.

8

Akar (Radix)

Tipe tunggang (tidak bercabang-cabang atau cabang minimalis, munculnya dari bagian batang atau tidak berkumpul pada satu titik), kecil-kecil atau pendek-pendek, warna cokelat melekat erat pada kulit pohon inang. Pada akar inilah terdapat koloni semut hitam.

3

Bunga (Florum)

1Putih, mengkilap seperti dilapisi lilin. Dari ciri bunganya inilah disematkan nama Bunga Lilin (Wax Flower/ Wax Plant), atau Honey Plant atau Porcelain Flower. Corolla berserabut/berambut, jumlah lima helai. Corona berwarna kuning, jumlah 5 dengan bentuk seperti mata tombak atau ujung anak panah.

Jumlah kuntum biasanya 20 – 25 yang melekat pada umbel/cluster. Keseluruhannya mirip anting-anting. Aromanya mirip pupuk atau ada yang mengatakan seperti air mani. Mekar hingga 3 hari. Setelah bunga-bunga berguguran, tidak membutuhkan waktu lama (± 1 – 2 minggu) kuncup-kuncup baru yang mungil telah muncul. Bunganya memang mengandung banyak madu (cairan manis) yang sangat disukai semut, kupu, lebah, dan/atau burung-burung madu. Satu tandan/cluster memunculkan bunga hingga beberapa periode. Namun sayangnya, tanaman yang telah kita budidayakan bunganya sangat sulit untuk berbuah. Mungkin polinatornya tidak cocok.

umber atau cluster

umbel atau cluster

Perawatan

Siram sehari sekali atau sesuai kebutuhan. Untuk memperbanyaknya dengan stek batang. Cara yang paling aman adalah dengan membungkus batang yang akan kita stek dengan sabut kelapa. Biarkan hingga terdapat akar-akar pada sabut tersebut. Setelah itu baru dapat kita potong/stek dan dipindahkan ke tempat yang kita inginkan.

Hama dan Penyakit

Sangat jarang ditemukan, namun biasanya hampir semua tumbuhan diserang oleh kutu daun (Aphids) familia Aphididae.

Catatan:

BPG tidak pernah menanam hoya dalam pot, jadi tidak ada pengetahuan untuk itu.

5

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Xiphidium caeruleum Aubl., Bunga Tangan Malaikat

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

2 copyDi daerah asalnya, yakni wilayah Amerika Selatan dan Tengah, seperti Guyana, Meksiko, Brazil, Kuba, Dominika, Bolivia, Panama, Karibia, dan lainnya, salah satu spesies dari family Haemodoraceae ini yakni Ixia xiphidium dikenal dengan sebutan Pamitas, Palma, Palma del norte, Palmita, Cola de Paloma, Camotillo de palma, atau Soskia. Disebut demikian karena memang sosoknya (dan/atau daunnya) mirip palem-paleman. Sedangkan nama internasionalnya antara lain Mountain Grass, Tiger Plant, Dove Tail, Walk Fast, atau Angel Hands. Sedangkan di Indonesia disebut Poderosa. Di Malaysia ada yang menyebutnya Orkid Kipas. Bahkan ada pula yang menyebutnya sebagai Iris. Sedangkan nama binomialnya adalah Xiphidium caeruleum yang diartikan sebagai tanaman serupa Gladiol dengan daun hijau kebiruan atau bisa juga diartikan tumbuhan berdaun pedang berwarna hijau kebiruan.

Habitat Xiphidium albidium adalah hutan, jalan setapak, tepi danau (kubangan), tepi sungai, atau pada area terbuka dengan populasi yang melimpah, karena memang termasuk tumbuhan yang mudah beradaptasi pada rentang kondisi yang sangat luas, baik pada area ternaung, partial shade atau terbuka. Pada area-area seperti itu Xiphidium album dapat tumbuh tumbuh dengan baik, walau kondisi optimalnya adalah pada tempat yang agak terbuka dengan paparan sinar selama beberapa jam atau semi shade. Termasuk tumbuhan neotropics atau tumbuhan yang memasak sendiri zat-zat makanannya dengan melakukan fotosintesis.

5

Herba menahun ini tingginya mencapai 200 cm. Rhizomenya menjalar/rebah yang semakin lama semakin menegak/erect.

1

Xiphidium rubrum memiliki daun yang mengkilap, beralur/berwiru (rippled texture), bentuk linear seperti pedang dengan panjang 20 – 50 cm, tipis/gepeng dan bertumpuk (overlapping) pada bagian pangkal hingga setengah bagian dari daun sehingga mirip kipas – ada yang mengatakan seperti air mancur –. Daun yang masih muda pinggirannya berparut (berduri mungil). Pertulangan daun paralel/garis-garis.

67

Buah Xiphidium caeruleum var. albidium muda berwarna hijau yang lama kelamaan akan menjadi coklat dan mengering. Selain perbanyakan dengan biji ini, tumbuhan dapat digandakan dengan cara pemisahan rumpun/anakan atau pemotongan rimpang. Sementara tunas anakan selain muncul dari pangkal rimpang juga tumbuh pada tangkai bunga seperti halnya Iris atau Melati Air.

Yang menarik, rangkaian bunga Xiphidium giganteum melingkar seperti frond (daun pakis) muda. Kuncup yang berada di bagian ujung berwarna kuning kecoklatan – ada juga yang mengatakan pale yellow – yang kian lama akan berubah menjadi putih. Bentuknya seperti telur. Saat mekar jumlah tepals (sepal petal) 6 helai. Bunga warna putih seperti lonceng-lonceng (tubular) kecil. Warna benang sari kuning, putik putih. Bunga mekar pada akhir-akhir musim hujan dan pergantian musim. Inflorescence atau cluster muncul dari tengah-tengah daun teratas (axial), bercabang-cabang mencapai 20 lebih cabang. Tipenya mirip cluster-nya bunga Pagoda. Per cabang dapat memuat 25 kuntum yang mekarnya bergantian. Kalau ditotal dapat mencapai 200 – 500 kuntum. Penyerbukannya dibantu oleh serangga (semut, lebah). Di habitat aslinya bunga Xiphidium fockeanum mengundang burung-burung (kolibri, dan burung madu lainnya) untuk bertandang membantu proses polinasi. Namun subhanallah, tidak semua kuntum berubah menjadi buah. Begitulah Allah SWT menekan populasi suatu makhluk agar tidak over population.

Xiphidium floribundum var. caeruleum dapat digunakan sebagai herbal untuk perawatan infeksi cacing (di Guyana) atau tertusuk duri (di Suriname) atau masalah kewanitaan.

Sosok tanamannya yang cantik menjadikan Xiphidium floribundum cocok sebagai border plant atau diletakkan pada pot. Sebagai penghias taman juga ok! Setelah masa berbunga berakhir, dianjurkan untuk memotong seluruh bagian tangkainya.

Note:

  • Nama binomial dijadikan sebagai judul artikel. Sedangkan nama sinonim berada pada isi artikel ditulis Italic. Selain itu juga terdapat nama-nama sinonim yang dianggap invalid, jadi tidak dicantumkan di sini.
  • Seluruh postingan BPG baik yang telah lalu maupun yang akan diunggah, insya Allah, boleh dicopy paste atau apapun tanpa menyertakan sumber/referensinya dari BPG, kecuali untuk artikel yang terdapat sumber-sumber link, mohon dicantumkan sumber link tersebut sebagai tata krama penulisan.
  • Semoga bermanfaat, barakallah

8

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Trimezia steyermarkii|Yellow Walking Iris, Anggrek Tanah yang bukan Anggrek dan Bukan Penggugur Janin

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

depanBeberapa blog dari Malaysia memuat tulisan yang menghebohkan. Katanya tanaman Iris Kuning (di sana dikenal dengan nama Haba Naraka) dapat menggugurkan janin dalam kandungan dan zat yang dikeluarkan ke udara oleh tanaman ini tidak baik untuk anak-anak yang menghirupnya. Oleh sebab itu, Iris Kuning di sana pun dimusnahkan. Namun mereka sendiri pun kebingungan Haba Naraka manakah yang memiliki efek yang dahsyat itu? Apakah dari jenis Neomarica sp. ataukah Trimezia sp.. Banyak blog dari sana yang memuat foto Iris Kuning jenis Trimezia namun keterangannya mengenai Iris Kuning dari jenis Neomarica. Kalau mengenai namanya diyakini bahwa Haba Naraka itu adalah Neomarica longifolia, namun mengenai ciri-ciri tanamannya masih membingungkan. Jadi setelah baca artikel ini, kita tidak akan perlu bingung lagi ya membedakannya. Namun bagaimanapun juga kita tidak boleh memusnahkan sesuatu makhluk, meskipun nampaknya membahayakan dan tidak bermanfaat bagi manusia. Kalau mengurangi populasinya, ya bolehlah.

Cukup lama juga draft tentang Yellow Walking Iris ini nganggur di file storage komputer saya. Penyebabnya saya masih bingung membedakan antara Yellow Walking Iris dari genus Neomarica dengan genus Trimezia. Saat saya nyari informasi mengenai bunga Iris Kuning, mesin pencari Google akan memunculkan 3 genus yang bernama sama Iris Kuning, yakni Trimezia, Neomarica, dan Iris (Iris asli). Iris Kuning dari genus Trimezia dan Neomarica yang salah kaprah disebut Anggrek Tanah ini penampilan bunganya sangat mirip, pun bagian-bagian taman lainnya. Karena identiknya, kalau kita buka-buka referensi lama dan membandingkannya dengan referensi pada zaman kini, akan membuat kita menjadi kebingungan. Apalagi ada juga spesies yang tidak hanya dimasukkan dalam satu genus saja, tetapi juga pada genus lain meskipun pada familia yang sama. Dan sekali lagi, saya mengikuti keumuman artinya nama spesies mana yang paling banyak dipakai pada berbagai referensi, ya itulah yang saya pakai, kecuali kalau ferensinya saya anggap valid, maka meski hanya satu referensi saja yang memakai nama itu, saya akan pakai nama yang sama. Dan alhamdulillah, dengan cara membanding-bandingkan banyak info dan gambar dari berbagai blog, kemudian menyusunnya sehingga dapat ditarik kesimpulannya, saya pun yakin bahwa Iris Kuning yang ada di kebun saya nama binomialnya adalah Trimezia steyermarkii. Agar shob-shob tidak mengalami kebingungan seperti saya, berikut saya sertakan secara sekilas perbedaan keduanya.

Keterangan

Neomarica

Trimezia

Bunga Kuning, 3 petal dan 3 sepal, dengan lama mekar 18 jam dan menebarkan bau wangi Kuning, 3 petal dan 3 sepal, lama mekar ± 10 jam-an, tidak wangi
Gagang Bunga/Stalk Bentuk datar/flattened yang mirip daunnya, percabangan anak tangkai bunga tertutup semacam seludang Silinder dengan percabangan/ruas anak tangkai yang tampak
Vegetatif Rhizome, hanya beberapa saja yang berkembang biak dengan corm Corm
Susunan Pangkal Daun Tumbuh pada bidang rhizome Tersusun melingkar seperti spiral pada corm atau corm berada di tengah-tengah susunan pangkal daun – akan tampak jelas apabila kita mau membongkar rumpunnya

tangkai1rumpuntangkaisari

Apa itu corm?

Untuk memberikan gambaran apa itu corm dan juga agar saya yakin bahwa Iris Kuning yang ada di kebun itu dari jenis Trimezia, akhirnya salah satu rumpun saya bongkar. Dan dari situ saya pun mendapatkan gambaran bagaimana bentuk corm itu?

Definisi sederhana dari corm adalah batang yang berada dalam tanah yang fungsinya serupa bulb, umbi akar, maupun umbi sebagai perkembangbiakan vegetatif yang merangkap juga sebagai gudang makanan. Meski juga menggembung, namun ukurannya tidak terlalu besar. Walaupun ada yang mengatakan corm itu juga sebagai tuber atau rizhome, namun menurut BPG, corm berbeda dengan keduanya. Ada juga yang mengatakan corm sebagai bulbo-tuber. Untuk nama yang terakhir ini mungkin yang paling mirip. Morfologi dari corm sendiri adalah keras (tidak sama dengan umbi yang bersifat lunak), tidak berserat seperti halnya rhizome, vertikal (rhizome biasanya horisontal) dan anakan (individu baru) yang dihasilkan mudah sekali dipisahkan (berbeda dengan rhizome yang mana kalau kita memisahkan anakannya harus dipotong atau dibelah rhizomenya). Ada yang mengatakan corm ini juga dimiliki oleh Krokus (termasuk Zaffaron) dan Gladiol, namun terus terang saya belum pernah tahu corm dari kedua jenis tanaman ini.

Hipotesis saya mengenai corm sebagai alat perkembangbiakan vegetatif ini yakni corm mengeluarkan suatu alat seperti ari-ari (untuk gampangnya kita sebut sebagai akar/batang penghubung) yang pada ujungnya mengeluarkan anakan/individu baru. Selama anakan belum mandiri makanan dipasok oleh induk melalui ‘ari-ari’ tersebut. Bila anakan sudah mandiri, ari-ari akan putus atau rusak dengan sendirinya.

Perkembangbiakan Generatif

Berdasar pengamatan, tunas anakan terbentuk dari bunga yang telah mengalami perkawinan antara benang sari dan putiknya. Per tangkai dapat memunculkan anakan hingga mencapai 10 individu. Selama masih berada pada tangkainya dan belum menyentuh tanah, anakan tidak akan berakar, sehingga makanannya dipasok oleh indukan melalui tangkai bunga. Bila anakan membesar dan tangkai semakin berat menyangga beban yang akhirnya melengkung dan menyentuh tanah, barulah anakan akan mengeluarkan akarnya. Bila sudah menjadi individu baru yang mandiri, ‘ari-ari’ atau gagang bunga pun putus atau rusak.

Berkebun dengan Iris Kuning Steyermarkii

Sekali lagi Indonesia memang menjadi rumah kedua flora dari Amerika Tropis termasuk Iris Kuning Trimezia steyermarkii yang berasal dari Amerika Tengah seperti Meksiko, Kolombia, dan Venezuela.

Tanaman hias ini mudah sekali berkembang biak. Bunganya yang memiliki tiga sepal, tiga petal dengan hiasan garis-garis atau totol-totol berwarna coklat kemerahan pada pangkal helai bunganya menjadikannya perpaduan yang cantik. Rajin berbunga walaupun mekarnya hanya sehari saja. Perawatan sangat mudah, jarang terkena hama maupun penyakit. Membutuhkan sinar matahari yang sangat banyak (full day lebih bagus) dengan menjaga kelembabannya. Toleran terhadap kekeringan maupun kelebihan air.

Sangat cocok sebagai pengisi taman tipe minimalis atau sebagai border lane atau diatur memanjang. Dengan bentuk rumpunnya yang mirip kipas membuat penampilannya sudah cantik, apalagi bila sudah berbunga akan tambah wow (subhanallah)… Kalau untuk taman tipe minimalis tidak cocok bila ditanam dalam jumlah yang banyak dan sebaiknya ditata secara terpisah per rumpunnya. Menurut BPG, Iris Kuning ini tidak cocok ditanam secara merimbun.
Oh ya ada info kalau tanaman Iris mampu hidup di air tergenang atau bahkan sebagai water plant.

Adi

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh