Serial Bunga Kebanggaan Anak Negeri: Phalaenopsis javanica

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rekan the BPGers …

Serial Bunga Kebanggaan Anak Negeri ini saya tulis atas dasar keprihatian saya membaca blog sahabat-sahabat Kompasiana yang melaporkan bahwa beberapa anggrek Indonesia telah lenyap dari habitatnya. Berbeda dengan forum Kaskus yang merupakan ‘templokan’nya para penggemar anggrek, Kompasiana kebanyakan admin bergerak dalam pelestarian lingkungan, utamanya anggrek, seperti sahabat Hendra Wardhana. Mereka merealisasikan keprihatinan mereka terhadap nasib anggrek-anggrek anak negeri dengan berbagai cara, seperti mempromosikan anggrek-anggrek spesies, mendata bahkan kalau bisa sekalian ID anggrek, dan sebagainya. Mereka tidak serakah untuk mengambil keuntungan dengan menjualnya kepada para kolektor. Anggrek diambil hanya sebagai spesimen saja. Jalan yang ditempuh oleh mereka tidaklah mudah, banyak liku-likunya. Pressing antara kepentingan ekonomi/bisnis tidak diimbangi dengan pelestarian alam merupakan problema terbesar bagi mereka. Eksploitasi alam beserta isinya mayoritas dilakukan tanpa memperhatikan dampak jangka panjangnya, yakni kepunahan kekayaan flora Indonesia, utamanya anggrek. Fulus merupakan tujuan mereka semata-mata. Karena keprihatian terhadap nasib bunga kebanggaan anak negeri, banyak sahabat yang terketuk hatinya dan mau mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan dana yang tidak sedikit demi kelestarian flora kita. Beberapa di antaranya sudah mulai tampak hasilnya, meski prosentasenya masih sangat sedikit sedikit sekali, terbukti masih maraknya pembalakan hutan yang merupakan habitat anggrek/flora endemik Indonesia, penyelundupan besar-besaran anggrek Indonesia ke luar negeri juga menjadi penyebab kian tragisnya kekayaan biodiversitas negeri ini. Maka dari itu berawal atas keprihatian atas nasib bunga-bunga bangsa dan penghargaan kepada para sahabat yang telah terjun dalam penyelamatan flora Indonesia, saya mempersembahkan Serial Bunga Kebanggaan Anak Negeri ini untuk saya dedikasikan kepada ‘heroes’ yang tak bertanda jasa, tak berpenghargaan, yang mana apapun yang mereka lakukan hanyalah semata-mata karena keikhlasan semata dan keprihatinan mereka. Karena saya juga banyak keterbatasan, maka sebagai langkah awal yang dapat saya lakukan adalah mengupload tulisan ini agar semua pihak tergugah dan terketuk hatinya untuk menyelamatkan dan melestarikan flora kekayaan negeri yang telah mengirimkan sinyal-sinyal SOS kepada kita. Mari kita bergerak, bergerak, dan terus bergerak dengan memohon daya dan kekuatan dari Allah, Sang Maha Kuasa agar kita bisa berbuat lebih banyak untuk negeri ini, dan untuk alam ini. Barakallah.

Postingan tentang Serial Bunga Kebanggaan Anak Negeri ini didominasi oleh anggrek. Bukannya saya menutup mata terhadap tanaman endemik Indonesia yang lain, namun karena melihat nasib anggrek yang lebih tragis dibanding bunga-bunga atau tanaman-tanaman lainnya milik kita sendiri. Maka, mohon dimaklumi apabila untuk beberapa kali ke depan, tulisan akan saya fokuskan kepada anggrek. Beberapa jenis anggrek memang sudah langka bahkan punah di habitat aslinya. Persebaran yang terbatas, pemenuhan syarat-syarat kondisi lingkungan untuk hidup yang harus dicukupi, lambatnya pertumbuhan dan perkembangan, sulitnya / rendahnya daya adaptasi dan faktor-faktor ‘penghambat’ alamiah lainnya menyebabkan anggrek-anggrek Indonesia kian terdesak dan terpinggirkan. Meski bunganya terkenal indah namun karena dianggap sulit dipelihara menyebabkan mereka kalah bersaing dengan bunga-bunga manca/spesies invasif luar negeri. Program penghijauan kota maupun dengan skala yang lebih luas, Go Green atau Bumiku Hijau rupanya tidak berpihak pada tanaman-tanaman endemik, utamanya anggrek. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan pesonanya juga menjadi penyebab anggrek bukan pilihan utama untuk menghias taman-taman. Dan meskipun tulisan-tulisan tentang anggrek banyak sekali, hingga anda pun mungkin jadi bosan membacanya, namun ya inilah untuk kali ini yang mampu saya lakukan, hanya menulis tentang anggrek-anggrek itu, karena saya memang tidak memilikinya.

Yuk … go to the laptop about Phalaenopsis javanica

Bunga Phalaenopsis javanica sekilas saya membaca ada yang menyebutnya dengan Phalaenopsis javanicum dianggap tidak showy, bahkan lebih sering merunduk. 14Namun kelangkaannya menyebabkan anggrek ini berharga mahal – meski di luar negeri telah dijual online dengan harga murah, namun bisa jadi akhirnya pun berharga mahal karena dikenakan biaya transport, administrasi, plus karantina.

Anggrek endemik. Hanya tumbuh di salah satu kota di Jawa Barat. Pada tahun 1990-an sudah menjadi anggrek langka. Dulunya anggrek-anggrek yang berasal dari hutan didomestikasi dulu sebelum dijual ke pedagang anggrek/pengepul. Namun kini para kolektor lebih suka mendapatkan anggrek langsung dari tangan pertama/hunter karena mereka akan memperoleh harga yang jauh lebih murah. Apalagi bagi mereka uang/dana tak menjadi masalah. Alih fungsi lahan di kantong-kantong anggrek menjadi sebab kian cepatnya anggrek ini menjadi langka. Dan itu juga merembet ke jenis anggrek-anggrek lain misalnya Vanda tricolor yang juga sudah susah ditemukan di hutan.

Phalaenopsis javanica memang bukanlah anggrek yang spektakuler. Diameter bunganya tak lebih dari 5 cm saja – seperti tampak dalam gambar yang dibandingkan dengan jari seorang dewasa –. Phalaenopsis javanica 2Warnanya memang lembut dengan garis-garis pada mahkotanya. Mungkin karena ‘tak menarik’ inilah yang juga menjadi sebab mereka musnah. Karena tak dilirik para kolektor menjadi sebab para penebang tak berbelas kasihan untuk menyelamatkan/melestarikan mereka. Jadi saat pembukaan atau pengalihan lahan, anggrek-anggrek tersebut dibuang atau dibiarkan begitu saja.

daun Phalaenopsis javanica

daun Phalaenopsis javanica

Anggrek yang masuk ke dalam section amboinensea ini, luasan penyebaran bijinya memang sangat terbatas, karena anggrek ini menempel di dahan atau ranting rendah yang terdapat seresahnya. Karena rendah, angin pun akan kesulitan untuk menyebarkan bijinya yang serupa tepung itu ke tempat yang lebih jauh/luas. Jadi, anakan tumbuhnya tak jauh dari induknya. Anggrek ini hanya mampu hidup pada daerah dengan ketinggian 700 – 1.000 m dpl. Meski di luar ketinggian itu mereka mampu hidup, namun tentunya harus dipenuhi syarat-syarat kondisi tumbuhnya.Phalaenopsis javanica 1

Apa yang harus kita lakukan apabila melihat anggrek ini di habitatnya?

  1. Membiarkan saja. Kita biarkan saja anggrek ini dijaga Allah – melalui perawatan alam –. Kita membunuh nafsu kita yang ingin memilikinya.
  2. Melaporkannya kepada pihak terkait, paling rendah adalah Lurah/Kepala Desa
  3. Mendokumentasikannya, kemudian menguploadnya untuk memperoleh tindakan lebih lanjut. Jangan menyebutkan lokasi dimana anda menemukannya, kecuali kepada pihak-pihak pemerhati pelestarian anggrek
  4. Melakukan tindakan sesuai kemampuan anda dalam upaya pelestarian alam/anggrek

Jika rekan-rekan ada yang telah memilikinya, mohon dirawat dengan baik, biar anak cucu kita tak sekedar tahu dari foto saja.

 

Simpulan:

Nasib anggrek-anggrek endemik khususnya di Jawa sangatlah memprihatinkan. Laju pertumbuhan dan perkembangan mereka tidak sebanding dengan laju pelestarian terhadap mereka. Pembalakan hutan, pengambilan besar-besaran anggrek untuk diperjualbelikan merupakan kasus klasik yang membuat nasib anggrek kian tragis. Selain Phalaenopsis javanica, nasih tragis juga menimpa anggrek-anggrek jenis Dendrobium tobaense, Phalaenopsis violacea, dan banyak lainnya yang merupakan anggrek endemik yang nasibnya hingga sekarang menjadi tak menentu, bahkan di antaranya telah lenyap di habitatnya. Mestinya negara – dan juga kita – punya sistem yang lebih baik dalam mengelola dan memanfaatkan biodiversitas yang dimiliki karena sesungguhnya negara ini memang diberkahi modal paling berharga bernama biodiversitas, maka dari itu harus dilakukan strategi pemanfaatan secara lestari dan berkelanjutan.
Seorang pelestari alam itu adalah …

  1. Bertekad dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk melestarikan alam
  2. Tidak berorientasi pada fulus, penghargaan, atau pujian, namun hanya karena keikhlasan semata
  3. Bersikap seperti pemulung / tukang sampah yang terbiasa ‘membersihkan’ lingkungan
  4. Berani berjibakutai dengan nafsunya sendiri untuk memiliki bunga-bunga langka dengan berbagai cara – wah saya dulu pun begitu, namun kini saya udah nyadar –. Untuk poin ini jalan yang saya tempuh ya dengan memposting tulisan tentang tanaman-tanaman atau bunga-bunga kebanggaan anak negeri sesuai dengan kemampuan saya. Biarlah anggrek-anggreknya tumbuh di tempatnya, tidak usah diusik atau berada di tangan yang tepat yang mampu memelihara, merawat, dan melestarikan mereka

Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tulisan diolah dan gambar diedit dari …

http://www.kompasiana.com/

http://adeorchid.blogspot.com/

http://www.bluefame.com/

 

 


Satu komentar

    • Sayang sekali ya BN. Mudah2an teman2 kita yg hobi hunting anggrek di hutan segera nyadar. Bgmn pun nafsunya kita ingin memiliki, nafsu itu harus dibunuh. Dan saya juga terus berusaha membunuh nafsu itu diganti dg melestarikan anggrek2 spesies. Rencana sih ada namun kendalanya ut saat ini masih banyak … Mohon doanya ya bu … agar kelestarian anggrek Ind terjaga, teirma kasih …

      Disukai oleh 1 orang

  1. Ping balik: Serial Bunga Kebanggaan Anak Negeri: Eria javanica « bluepurplegarden


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.